Komite Pemilihan PSSI Selesai Verifikasi Calon Exco

kumparanBOLA

10 Oktober 2019 18:59 WIB

Komite Pemilihan PSSI di Kantor PSSI, Kamis (10/10/2019). Foto: Ferry Adi/kumparan

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Komite Pemilihan (KP) PSSI merilis hasil verifikasi terhadap bakal calon Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Ada 8 calon Ketum, 13 calon Waketum, dan 70 calon anggota Exco PSSI yang lolos penyaringan.

Syarif Bastaman—Ketua KP—membeberkan tiga poin persyaratan yang membuat bakal calon tidak lolos verifikasi. Pertama, soal syarat aktif lima tahun tidak berturut-turut bersama anggota PSSI.

“Kami bekerja sama dengan Kesekjenan PSSI untuk melihat data aktivitas para calon. Bagaimana rekam jejak para calon dan apakah sudah memenuhi atau belum. Persyaratan nomor satu ini merupakan turunan dari Statuta PSSI,” ujar Syarif di Kantor PSSI, Kamis (10/10/2019).

Kedua, formulir A1 dan A2 yang memuat perihal dukungan pencalonan. Detailnya, formulir A1 berisi dukungan dari anggota PSSI, sementara formulir A2 ialah soal bersedia atau mengetahui didukung.

“Di PSSI ada 990 anggota. Jadi, harus ada formulir dari anggota PSSI untuk mendukung calon tertentu. Nah, sang calon juga mesti bersedia didukung untuk dicalonkan dan tahu siapa pendukungnya,” kata Syarif.

Rahim soekasah, Calon Ketua Umum PSSI (kiri), Doli Sinomba Siregar, Calon Wakil Ketua Umum PSSI (kanan). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan

Beberapa nama tidak lolos verifikasi lantaran tersangkut syarat kedua ini. Artinya, ada nama-nama yang masuk daftar bakal calon, tapi tidak mengakui atau tidak bersedia didukung. Untuk nama-nama yang terjegal syarat tersebut, KP menyatakan bahwa tidak boleh untuk mengajukan banding.

“Berarti mereka tidak serius. Sudah didukung, tapi tidak menyatakan bersedia,” tutur Syarif.

Sementara itu, syarat ketiga ialah pengecekan status hukum bakal calon. Syarif menuturkan KP bekerja menghubungi pihak kepolisian dan pengadilan negeri untuk memastikan apakah Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan pernyataan pengadilan negeri benar adanya.

Tak cuma dua instansi itu, KP juga bekerja sama dengan Komite Disiplin (Komdis) PSSI untuk melihat rekam jejak bakal calon di sepak bola Indonesia.

“Kami harus kroscek berkas bakal calon. Cek ke kepolisian dan pengadilan negeri bahwa bakal calon bebas perkara atau pidana. Soal integritas, kami cek juga ke Komdis. Dan, Komdis juga mengecek ke pengadilan, tidak cuma rekam jejak pelanggaran disiplin. Jadi, ke pengadilan ada pengecekan dua kali,” kata Syarif.

La Nyalla saat terpilih menjadi Ketua DPD. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Lebih lanjut, Syarif menyebut ada beberapa nama yang tersandung di Komdis. Namun, catatan itu tak menggugurkan pencalonan. “Kami akan bilang kepada voter saat Kongres nanti detail calon yang namanya ada di catatan Komdis. Biar voter tahu,” ujarnya.

Selain itu, ada yang menarik dalam persyaratan KP kali ini. Calon-calon berbaju partai ikut mendaftarkan diri.

Menilik hal itu, KP akan memanggil para calon sementara yang lolos verifikasi, tapi aktif dalam partai maupun aparatur sipil negara (ASN). KP memberikan formulir khusus kepada yang bersangkutan untuk menyatakan tak membawa muatan politik saat nanti bertugas di PSSI.

“Kami merujuk pasal netralitas PSSI, yaitu Pasal 7 Statuta PSSI. PSSI netral dan tidak memihak politik, suku, agama, dan golongan tertentu. Independensi dan netralitas saat bertugas di PSSI. Dan, tidak mendapat intervensi dari pihak luar mana pun. Ini sesuai standar FIFA,” tutur Syarif.

Berikut daftar calon Ketum dan Waketum PSSI sementara yang lolos verifikasi:

Daftar Sementara Calon Ketum PSSI

1. Aven S-Hinelo

2. Bernhard Limbong

3. Benny Erwin

4. Fary Djemy Francis

5. La Nyalla Mahmud Mattalitti

6. Mochamad Iriawan

7. Rahim Soekasah

8. Vijaya Fitriyasa

Calon Ketum Tidak Lolos dan Bisa Banding

1. Arif Putra Wicaksono