Komoditas Panas dari Mereka yang Terdegradasi

12 Desember 2018 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu striker Sriwijaya, Beto. (Foto: Nova Wahyudi/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu striker Sriwijaya, Beto. (Foto: Nova Wahyudi/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Persaingan ketat di ajang Liga 1 membuat tiga tim yaitu Mitra Kukar, Sriwijaya FC, dan PSMS Medan harus terlempar dari persaingan musim depan. Ketiganya terlempar dari persaingan usai di laga pamungkas tak bisa meraih kemenangan.
ADVERTISEMENT
PSMS Medan harus takluk secara telak oleh PSM Makassar dengan skor 1-5. Kemudian, Sriwijaya FC juga kalah dari Arema FC dengan skor 1-2. Dan terakhir, Mitra Kukar kalah dari juara musim ini Persija dengan skor 1-2.
Meski demikian, turunnya ketiga tim tersebut ke Liga 2 bukan berarti mereka buruk. Ketiga tim tersebut juga memiliki pemain dengan kualitas yang baik. Malah, ada pula pemain-pemain klub yang terdegradasi ini bermain untuk Tim Nasional Indonesia di ajang Piala AFF 2018.
Nah, kualitas pemain yang dimiliki oleh tim-tim degradasi ini sejatinya laik untuk tampil di kompetisi Liga 1 musim depan. Untuk itu, kumparanBOLA akan memilihkan pemain-pemain yang pantas untuk berlaga di kompetisi tertinggi Indonesia. Simak nama-nama berikut ini.
ADVERTISEMENT
PSMS Medan
Frets Listanto Butuan
Sayap lincah nan cepat milik 'Ayam Kinantan' ini sangat pantas untuk berlaga di Liga 1 musim depan. Menusuk dari sisi kiri dengan lincah dan tak jarang mencetak gol dari sisi tersebut menjadi keahlian yang dimiliki oleh pemain asal Maluku Utara itu.
Selain permainan yang ciamik, Frets memiliki usia yang masih cukup muda. Ya, mantan pemain PS Tira itu masih berusia 22 tahun dan tentu masih memiliki masa depan yang baik bila bergabung dan ditempa di tim yang apik pula.
Pada musim ini, Frets tampil 27 kali bersama PSMS Medan. Capaian Frets pun cukup baik dengan berhasil mencetak 6 gol dan 4 assist.
ADVERTISEMENT
Rahmad Hidayat
Memang, Rahmad Hidayat tak bergabung sejak awal dengan PSMS. Pemain kelahiran Jakarta 10 Maret 1991 itu baru bergabung di putaran kedua dengan tim yang bermarkas di Stadion Teladan Medan tersebut.
Meski begitu, Rahmad tak kehilangan sinarnya saat bermain. Tampil sebanyak 14 kali, pemain yang pernah bergabung dengan Persib itu berhasil mencetak 5 gol dan 2 assist.
Rahmad yang memiliki jiwa petarung, kecepatan, serta naluri mencetak gol yang baik terlihat pas untuk tim-tim di Liga 1 musim depan. Terlebih, Rahmad juga memiliki pengalaman yang mumpuni di tim-tim besar Indonesia.
Reinaldo Lobo
Bila ada nama pemain impor yang bermain ciamik untuk PSMS musim ini adalah Reinaldo Lobo. Pemain asal Brasil itu berhasil menggalang pertahanan PSMS dengan cukup baik.
ADVERTISEMENT
Pernah dipercaya sebagai kapten PSMS, Lobo memang memiliki jiwa kepemimpinan yang apik. Tak jarang juga, eks pemain Mitra Kukar ini membuat gol untuk membantu PSMS meraih kemenangan.
Tercatat, pemain berusia 30 tahun itu berhasil membuat tiga gol dari 27 laga yang sudah dijalani bersama PSMS Medan.
Sriwijaya FC
Alberto Beto Goncalves
Kapasitas Beto di level nasional memang sudah tak diragukan lagi. Pemain yang pernah bermain untuk Persipura ini pernah mengenyam gelar topskor Liga Indonesia pada edisi 2011/12 dengan perolehan 25 gol.
Sayang, apiknya Beto tak mampu menyelamatkan Sriwijaya FC dari jeratan degradasi. Banyak faktor memang yang membuat Beto yak bisa selamatkan Sriwijaya FC.
Jarangnya pemain naturalisasi tampil bersama Sriwijaya FC adalah salah satunya. Ya, tahun ini Beto memang acapkali absen membela 'Laskar Wong Kito' akibat membela Timnas. Beto hanya sanggup bermain 25 kali dan mencetak 11 gol.
ADVERTISEMENT
Zulfiandi
Sosok gelandang penyeimbang dengan pembacaan permainan yang apik ditunjang dengan visi yang bagus jarang sekali dimiliki oleh pemain Indonesia. Zulfiandi apik kala menjadi duet dengan Evan Dimas di ajang Asian Games, Agustus lalu.
Selebrasi Zulfiandi seusai menyarangkan bola ke gawang Thailand. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Zulfiandi seusai menyarangkan bola ke gawang Thailand. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Bersama Sriwijaya FC, Zulfiandi juga menjadi pilar utama di lini tengah. Berduet dengan Yoo Hyun-koo, Zulfiandoi kerap berbagi peran dalam menyerang dan bertahan.
Namun, pemanggilanya ke Timnas membuat Zulfiandi jarang sekali bermain. Hanya sekitar 20 kali Zulfiandi tampil bersama Sriwijaya FC dan faktor tersebut disinyalir membuat Zul gagal membuat tim kebangaan warga Sumatera Selatan itu bertahan di Liga 1.
Esteban Vizcarra
Pemain naturalisasi ini memiliki segudang pengalaman untuk bisa tampil di kompetisi tertinggi Liga Indonesia. Kemampuan olah bola ditambah passing yang mumouni menambah hebat saka kemampuan dari pemain beruisia 32 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
Pesepak bola Sriwijaya FC Esteban Gabriel Vizcara (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Arema FC Arthur Cunha Da Rocah (kiri) dan Hanif Abdurrauf Sjahbandi (tengah) pada pertandingan Gojek Liga 1 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (21/7). (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Sriwijaya FC Esteban Gabriel Vizcara (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Arema FC Arthur Cunha Da Rocah (kiri) dan Hanif Abdurrauf Sjahbandi (tengah) pada pertandingan Gojek Liga 1 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (21/7). (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Mempunyai banyak pengalaman bersama Arema FC dan Semen Padang membuat Vizcarra harusnya pantas untuk tetap berada di Liga 1 musim depan. Apalagi, penampilannya bersama Sriwijaya FC musim ini cukup baik dengan kemasan 11 gol dari 32 penampilan.
Mitra Kukar
Bayu Pradana
Memiliki kapasitas yang baik namun Bayu Pradana tak bisa menyelamatkan Mitra Kukar dari degradasi. Kemampuan bertahan dan menyerang yang baik ditambah memiliki akurasi tembakan yang mumpuni membuat Bayu Pradana laik untuk tetap berlaga di Liga 1 musim depan.
Ngomong-ngomong, Bayu juga menjadi langganan Timnas Indonesia dalam tiga tahun belakangan. Tubuh yang tinggi tegap membuat Bayu menjadi pilihan di lini tengah dari skuat 'Garuda'.
Pemain kelahiran Salatiga ini tentu menjadi komoditi panas di bursa transfer musim depan. Karena bukan tak mungkin pemain seperti Bayu Pradana akan hengkang dari Mitra Kukar musim depan.
ADVERTISEMENT
Septian David Maulana
Sama seperti Bayu, Septian juga pemain Mitra Kukar yang memiliki label Timnas Indonesia. Memiliki posisi sebagai winger atau gelandang menyerang membuat Septian amat dibutuhkan kemampuannya di tim-tim besar.
Selebrasi Septian David Maulana (Foto: Sigid Kurniawan/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Septian David Maulana (Foto: Sigid Kurniawan/Antara)
Sayang, pemain yang karib dengan nomor punggung 29 itu tak bisa tampil secara terus-menerus bersama Mitra Kukar. Alasannya jelas, Septian harus merumput bersama Timnas U-23 di Asian Games ataupun Piala AFF 2018.
Pemain kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu hanya tampil 21 kali bersama Mitra Kukar musim ini. Catatannya, Septian hanya mencetak 6 gol dan 3 assist.
Muhammad Luthfi Kamal
Masih muda namun memiliki pengalaman yang sangat baik membuat nama Luthfi Kamal laik untuk bermain di Liga 1 musim depan. Posisi sebagai gelandang yang memiliki kemampuan umpan serta pembacaan permainan yang apik membuat tim-tim besar Liga 1 harusnya mulai memikirkan Luthfi sebagai target mereka.
ADVERTISEMENT
Luthi juga sudah menjadi pemain utama di Timnas U-19. Sayang, Luthfi hanya bisa membawa Timnas U-19 sampai babak delapan besar. Anak asuh Indra Sjafri dikalahkan oleh Jepang dengan skor 2-0.
Bersama Mitra Kukar, Luthfi hanya tampil enam kali. Termasuk saat Mitra Kukar dikalahkan Persija di pertandingan pamungkas dengan skor 2-1.