Kompetisi Dihentikan, Bali United Khawatir Sponsor Kabur

26 September 2018 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Bali United tengah berlatih. (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Bali United tengah berlatih. (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ini masih tentang ribut-ribut kompetisi Liga 1 yang disetop oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Kini giliran Bali United yang bereaksi terhadap keputusan tersebut.
ADVERTISEMENT
Semua bermula dari kematian Haringga Sirla menjelang pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018) lalu. Insiden ini menjadi perulangan karena sudah 76 suporter meninggal karena sepak bola sejak 1995.
Tak ingin terus berulang, Menpora pun menuntut solusi konkret dari PSSI. Maka itu, pemerintah menghentikan kompetisi sepak bola Indonesia selama dua pekan demi belasungkawa dan memberikan waktu berbenah untuk federasi. Disetujui pula oleh PSSI dengan menyetop Liga 1 dari Selasa (25/9) sampai batas waktu yang tak ditentukan.
Dari penyetopan kompetisi, pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, lantas merisaukan aspek sponsor. Pasalnya, beragam berpotensi menjatuhkan kredibilitas sepak bola Tanah Air di mata pengiklan.
Pelatih Bali United, Widodo C Putro. (Foto: PT LIB)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Bali United, Widodo C Putro. (Foto: PT LIB)
Bukanlah kasus asing ketika sponsor menarik dukungan dari sepak bola. Lihat saja Traveloka yang melakukan hal tersebut beberapa hari menjelang sepak mula Liga 1`2018. Padahal, salah satu perusahaan unicorn di Indonesia ini sempat berduet dengan Go-Jek sebagai main sponsor Liga 1 musim sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Jujur saya sangat khawatir masalah ini akan berdampak besar terhadap sepak bola Indonesia ke depannya. Yang paling bahaya adalah kredibilitas klub sepak bola Indonesia. Bayangkan jika sponsor tak mau masuk ke sepak bola, sepak bola kita semakin tertinggal dengan negara-negara lain," katanya Widodo sebagaimana dikutip dari situs resmi klub.
Para pemain Bali United berkumpul di tengah lapangan Stadion Kapten I Wayan Dipta. (Foto: Dok. Liga Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Bali United berkumpul di tengah lapangan Stadion Kapten I Wayan Dipta. (Foto: Dok. Liga Indonesia)
Agar kekhawatiran tersebut tak terjadi, Widodo pun berharap agar PSSi dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator tak lama-lama menahan roda kompetisi. Pasalnya, ada banyak kewajiban Bali United terhadap sponsor yang bisa ditunaikan apabila kompetisi kembali bergulir.
"Keputusan sudah diambil. Kami menghormatinya, tetapi tentu berharap agar masalah ini tidak berlarut dan kompetisi bisa segera dilanjutkan," pungkas Widodo.
Seiring penyetopan Liga 1, Bali United langsung meliburkan pemain dari sesi latihan reguler pada Rabu (26/9). Ilija Spasojevic dan kolega diizinkan menjalani latihan individu di mes klub atau kediaman masing-masing.
ADVERTISEMENT