Korsel Kalah dari Malaysia, Karier Son Heung-Min Terancam

17 Agustus 2018 23:44 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Son Heung-min bersama Timnas Korsel. (Foto: Tottenham Hotspur FC)
zoom-in-whitePerbesar
Son Heung-min bersama Timnas Korsel. (Foto: Tottenham Hotspur FC)
ADVERTISEMENT
Korea Selatan (Korsel) takluk 1-2 dari Malaysia dalam partai Grup E Asian Games 2018 di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Jumat (17/8/2018). Memang posisi Korsel masih aman untuk sementara ini. Kendati keok dari Malaysia, mereka masih bertengger sebagai runner-up dengan torehan tiga angka, hanya berjarak dua poin dari Kirgistan dan Bahrain di bawahnya.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, kekalahan dari Malayan Tigers tersebut bisa berimbas kepada karier sepak bola penggawa andalan Korsel, Son Heung-Min.
Son datang ke Asian Games dengan janji mulia, membawa pulang emas untuk Korsel. Bukan sebagai tugas biasa, melainkan titah yang mau tak mau harus ditunaikan Son. Jika penggawa Tottenham Hotspur itu gagal mempersembahkan emas bagi Korsel, dia diharuskan untuk mengikuti wajib militer (wamil) membela negaranya September mendatang.
Tak tanggung-tanggung, Son akan dibebani kewajiban dua tahun lamanya untuk membela negaranya. Mengingat kini umurnya sudah menyentuh 26 tahun, artinya dia bakal diperbolehkan kembali merumput saat usianya sudah 28 tahun.
Sebenarnya Pemerintah Korsel telah memberikan dua opsi bagi Son untuk lepas dari jeratan wamil --selain menjuarai Asian Games-- yakni membawa Taegeuk Warriors menembus babak perempat final Piala Dunia 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Alih-alih berhasil, Korsel justru hanya berada di posisi tiga Grup F dengan tiga angka. Praktis, kini hanya Asian Games yang jadi sandaran utama Son untuk menghindari wamil. Padahal, peraih tiga kali titel Pemain Terbaik Korsel itu sedang berada puncak kariernya. Sudah 26 gol yang dicetaknya untuk Spurs dalam dua musim ke belakang.
Selebrasi Son Heung-min. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Son Heung-min. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
Son juga menjadi pemain Asia pertama di Premier League yang mengemas lebih dari 10 gol dalam semusim. Kalkuasi gol itu pula yang mebawanya melewati torehan Park Ji-Sung sebagai topskorer Asia pada kompetisi paling elite di tanah Inggris tersebut.
Semua torehan itu bisa saja menjadi kenangan andai Korsel tunduk dari Kirgistan di laga pamungkas. Akan lebih celaka lagi bila Bahrain berhasil menundukkan Malaysia di waktu bersamaan. Skenario terburuk itu bakal membuat Korsel finis di posisi buncit serta tersingkir dari turnamen, dan bukan tak mungkin akan mengakhiri karier Son sebagai pesepak bola terbaik Asia.
ADVERTISEMENT