Kritik Keras dari Media Spanyol untuk Ramos dan Kolega

3 Juli 2018 2:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kekecewaan Timnas Spanyol Usai Gagal di Rusia (Foto: REUTERS/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Kekecewaan Timnas Spanyol Usai Gagal di Rusia (Foto: REUTERS/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Kritik adalah bagian dari kehidupan. Hal ini muncul sebagai pengingat atau sebagai bentuk rasa cinta dalam situasi yang tak sesuai harapan. Kritik seperti itulah yang dilancarkan oleh media Spanyol.
ADVERTISEMENT
Timnas Spanyol harus mengakhiri kiprahnya di ajang Piala Dunia 2018 lebih cepat. Kepastian ini didapatkan seusai mereka dikalahkan Rusia lewat babak adu penalti (3-4) pada laga 16 besar di Stadion Luzhniki, Minggu (1/7/2018) malam WIB. Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 1-1 dalam 120 menit.
Usai menderita kekalahan, Spanyol tidak hanya dilanda kesedihan. Gelombang kritik dialamatkan kepada mereka, termasuk dari media-media setempat. Salah satu yang paling keras mengalamatkan kritik kepada Spanyol adalah media-media mereka sendiri. Bentuknya beragam, mulai dari menyebut Spanyol lemah sampai menyinggung banyaknya campur tangan di internal tim.
Dirangkum oleh BBC, berikut ini adalah respons media Spanyol terhadap kegagalan Sergio Ramos dan kolega melangkah ke babak perempat final:
Marca
ADVERTISEMENT
Marca merupakan salah satu media besar Spanyol. Dalam tajuk utamanya setelah Spanyol dikalahkan Rusia, mereka menyebut bahwa semua ini berawal dari keterlibatan Florentino Perez (Presiden Real Madrid), kelakukan tidak etis Julen Lopetegui, aksi gegabah Luis Rubiales (Presiden RFEF), yang pada akhirnya memengaruhi penampilan Spanyol.
"Para pemain menutup perjalanan mereka (di Rusia) dengan penampilan yang sembrono dalam beberapa momen kunci di empat laga yang dijalani Spanyol. Mereka hanya menang sekali. Memecat pelatih (jelang Piala Dunia) membawa pengaruh buruk bagi tim," tulis Marca.
"Lalu, menutup perjalanan dengan kekalahan di Piala Dunia lewat babak adu penalti adalah sesuatu yang mungkin mereka anggap sederhana. Sesederhana membebankan semuanya kepada Fernando Hierro."
Spanyol tertunduk lesu. (Foto: REUTERS/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Spanyol tertunduk lesu. (Foto: REUTERS/Carl Recine)
El Mundo
ADVERTISEMENT
Sama seperti Marca, media Spanyol yang lain, El Mundo, juga menelurkan tajuk utama yang tidak kalah kritisnya. Mereka menyebut bahwa Spanyol sekarang sudah menunjukkan kelemahan mereka kepada tim-tim lain, terlepas dari penampilan apik di laga pertama melawan Portugal.
"Salah dalam menentukan pemain--dibandingkan dengan tim Iran dan Maroko sekalipun--tim yang dipilih Fernando Hierro ini sudah menunjukkan kelemahan demi kelemahan sedari awal," tulis El Mundo.
"Yang paling menentukan, tentunya, adalah soal mobilitas. Ini adalah hal kunci yang harus dimiliki oleh tim yang berbasiskan sepak bola menyerang. Jika tak ada mobilitas, meski selama tiga jam sebuah tim saling berbagi umpan, tak ada peluang yang terjadi. Mobilitas ini yang tak dimiliki Spanyol."
El Pais
ADVERTISEMENT
Tak kalah panas dengan Marca dan El Mundo, El Pais juga mengeluarkan tajuk utama yang cukup kritis. Mereka bahkan tak segan menyebut tim Spanyol di Piala Dunia ini bodoh, sehingga pada akhirnya membuat diri mereka sendiri kalah.
"Tim ini seolah berjalan mundur. Pada 2014 silam, mereka kalah dari Belanda dan Cile. Pada 2016, mereka kalah dari Italia. Di sini, tim ini mencapai titik ketika mereka tak mampu meladeni lawan seperti Iran, Maroko, dan Rusia," tulis di El Pais.
"Kejatuhan mereka memang sudah tampak sejak hari pertama. Julen Lopetegui, Real Madrid, dan komando dari federasi yang acak. Akhirnya, tak ada orang yang sanggup melakukan pekerjaan ini, dengan pengecualian ketika lawan Portugal."
ADVERTISEMENT
Kekecewaan Timnas Spanyol Usai Gagal di Rusia (Foto: REUTERS/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Kekecewaan Timnas Spanyol Usai Gagal di Rusia (Foto: REUTERS/Carl Recine)
***
Kritik adalah hal lumrah bagi sebuah tim sepak bola. Kritik akan hadir, baik itu ketika sebuah tim tampil baik maupun buruk. Kritik ini hadir semata bukan hanya karena rasa benci, melainkan sebuah rasa sayang yang muncul dalam bentuk yang lain.
Apalagi menilik permainan Spanyol selama Piala Dunia 2018 ini, rasa-rasanya mereka memang pantas mendapatkan kritik. Dari empat laga yang sudah dijalani di Piala Dunia, mereka hanya mampu menang sekali atas Iran dengan skor 1-0. Sisanya berakhir imbang.
Selain itu, secara permainan mereka pun tidak efektif. Melepaskan hampir kurang lebih 1.000 umpan serta menguasai laga dengan persentase 72,3%, mereka justru kesulitan mencetak gol. Laga melawan Rusia adalah kulminasi dari tidak efektifnya permainan Spanyol di ajang Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Dengan segala hal-hal negatif yang menyelimuti Timnas Spanyol sepanjang Piala Dunia 2018, kritik wajar muncul. Jika tidak ada kritik., justru itu tampak seperti sesuatu yang aneh.