Kunci Sukses Liverpool, Chelsea, dan Watford: Jarang Rotasi Pemain

5 September 2018 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggawa Liverpool rayakan gol. (Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Penggawa Liverpool rayakan gol. (Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Liverpol, Watford, dan Chelsea adalah tiga tim teratas di tabel klasemen Premier League musim 2018/19. Ketiganya sama-sama mengumpulkan 12 poin alias selalu menang dalam empat pekan pertama Premier League.
ADVERTISEMENT
Namun, ada satu persamaan lagi yang menaungi ketiga klub tersebut. Persamaan itu adalah: Dari empat pertandingan yang dilakoni, baik Chelsea, Liverpool, maupun Watford baru menggunakan 16 pemain saja. Jumlah ini membuat mereka jadi klub dengan jumlah penggunaan pemain paling sedikit kedua.
Statistik ini juga menunjukkan bahwa demi bisa meraih hasil maksimal Chelsea, Liverpool, dan Watford tak banyak melakukan rotasi. Masing-masing manajer sudah punya susunan pmain terbaik dan tak suka melakukan perombakan.
Liverpool, misalnya. Sang manajer, Juergen Klopp, bahkan tak mengganti susunan 11 pemainnya di tiga laga pertama. Barulah di laga keempat dia melakukan pergantian, itu pun hanya satu: Jordan Henderson menggantikan Naby Keita.
Para penggawa Watford rayakan rekor empat kemenangan beruntun di Premier League musim 2018/19. (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Para penggawa Watford rayakan rekor empat kemenangan beruntun di Premier League musim 2018/19. (Foto: REUTERS/David Klein)
Manjer Watford, Javi Gracia, bahkan tak pernah mengganti susunan 11 pemain pertamanya sejak pekan kesatu. Mulai dari Ben Foster di pos penjaga gawang, Jose Holebas di lini belakang, Will Hughes di lini tengah, hingga Troy Deeney di pos striker selalu tampil sejak awal.
ADVERTISEMENT
Di kubu Chelsea, Maurizio Sarri selaku manajer juga tak kerap melakukan gonta-ganti susunan 11 pemain pertama. Nama-nama macam Kepa Arizabalaga, David Luiz, Cesar Azpilicueta, Antonio Ruediger, Marcos Alonso, Jorginho, N'Golo Kante, hingga Alvaro Morata selalu jadi yang utama.
Mateo Kovacic ikut merayakan gol Chelsea yang dicetak oleh Pedro. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Mateo Kovacic ikut merayakan gol Chelsea yang dicetak oleh Pedro. (Foto: Reuters/John Sibley)
Konsistensi dalam susunan pemain ini pula yang membuat ketiga tim ini selalu konsisten meraih kemenangan. Sebab, setiap pekan, Chelsea, Watford, maupun Liverpool selalu tampil dengan susunan pemain terbaik mereka dan itu berhasil.
Yang menarik, dua klub yang paling banyak menggunakan pemain justru adalah dua tim yang tak konsisten diempat pekan pertama ini. Dua klub itu adalah Manchester United dan Huddersfield, dan keduanya sama-sama sudah menggunakan 22 pemain sejauh ini.
Ekspresi kecewa para penggawa Manchester United. (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kecewa para penggawa Manchester United. (Foto: REUTERS/David Klein)
ADVERTISEMENT
Rotasi yang sering dilakukan manajer United, Jose Mourinho, hasilnya tidaklah maksimal. Dari empat pertandingan, 'Iblis Merah' dua kali kalah dan dua kali menang. Hasil itu pun membuat mereka hanya berada di posisi 10 tabel klasemen saat ini.
Apa yang dilakukan David Wagner selaku manajer Huddersfield juga tak kalah buruk. Belum mampunya manajer asal Jerman itu dalam menemukan susunan pemain terbaik membuat klub asuhannya kelimpungan menjalani awal musim. Hasilnya, Huddersfield dua kali imbang dan dua kali kalah sehingga terdampar di posisi 17.
West Ham United, klub yang saat ini jadi juru kunci Premier League karena selalu kalah di empat pertandingan, juga jadi salah satu yang banyak menggunakan pemain. Total, Manuel Pellegrini selaku manajer sudah menggunakan 20 pemain dan hasilnya amat tak efektif.
ADVERTISEMENT
Pelatih Newcastle United, Rafael Benitez, memberikan arahan kepada pemainnya, Joselu. (Foto: Reuters/Lee Smith)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Newcastle United, Rafael Benitez, memberikan arahan kepada pemainnya, Joselu. (Foto: Reuters/Lee Smith)
Newcastle United juga tak jauh beda. Belum berhasilnya Rafa Benitez menemukan skema dan susunan pemain inti terbaik membuat The Magpies kelimpungan. Mereka cuma mampu satu kali seri dan sisanya kalah. Alhasil, saat ini Newcastle terpuruk di posisi 18.
Jadi, berniat meniru langkah Chelsea, Watford dan Liverpool wahai tim kontestan Premier League?