Laga AC Milan vs Torino Tuntas Tanpa Pemenang

10 Desember 2018 4:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Torino berupaya menutup area umpan gelandang AC Milan, Suso. (Foto: AFP/Miguel MEDINA)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Torino berupaya menutup area umpan gelandang AC Milan, Suso. (Foto: AFP/Miguel MEDINA)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
AC Milan gagal memanfaatkan status tuan rumah dengan sebaik-baiknya. Menjamu Torino dalam pekan ke-15 Serie A 2018/19 di Stadion San Siro, Senin (10/12/2018) dini hari WIB, Rossoneri cuma memetik satu poin setelah bermain imbang 0-0. Atas hasil tersebut, Milan tertahan di posisi keempat berbekal 26 poin. Begitu juga Torino yang tak beranjak dari peringkat keenam dengan koleksi 22 angka.
ADVERTISEMENT
Gennaro Gattuso memang belum bisa menerapkan starting XI terbaik karena badai cedera, tetapi ia dapat menurunkan topskor tim, Gonzalo Hinguain, pada laga ini. Striker berpaspor Argentina itu bersanding dengan Patrick Cutrone di lini depan Milan dalam balutan formasi 4-4-2.
Menyoal pertahanan, Gattuso masih memercayakannya kepada Cristian Zapata dan Ignazio Abate. Kedua pemain tersebut diapit oleh bek sayap lincah, yakni Ricardo Rodriguez dan Davide Calabria. Di bawah mistar, Gianluigi Donnarumma masih menjadi andalan sang juru taktik.
Di kubu Torino, Walter Mazzarri memakai pola 3-5-2. Andrea Bellotti dan Iago Falque mendapatkan kepercayaan dari Mazzarri untuk mengisi pos depan. Pelatih berusia 57 tahun itu memainkan Tomas Rincon, Soualiho Meite, dan Daniele Baselli di area tengah Torino.
ADVERTISEMENT
Kendati berlaga sebagai tamu, Torino menghentak sejak awal pertandingan. Belum genap laga berusia empat menit, Falque nyaris membuka keunggulan via sepakan voli di depan gawang. Akan tetapi, Donnarumma masih cekatan mematahkan upaya pemilik nomor kostum 14 itu.
Gelombang ancaman Torino terus mengalir sepanjang 20 menit pertama. Meski cuma mencatatkan 35% penguasaan bola, mereka dapat melepaskan 4 upaya dan 2 di antaranya tepat sasaran. Situasi tersebut hadir karena serangan yang dibangun pasukan Mazzarri itu tertata. Berbeda dengan Milan yang kerap terburu-buru ketika sudah memasuki sepertiga akhir. Efeknya, Milan kesulitan melancarkan percobaan.
Kans pertama Milan dalam laga ini tercipta saat laga berusia 33 menit. Menerima umpan terobosan dari tengah, Hinguain dapat menciptakan situasi satu lawan satu dengan penjaga gawang. Akan tetapi, sepakan striker berusia 30 tahun itu masih dapat ditepis Salvatore Sirigu.
ADVERTISEMENT
Kebuntuan dari open play mendorong kedua tim untuk memaksimalkan skema lain, via bola mati. Sayangnya, upaya-upaya yang dilepaskan kedua kesebelasan tak ada yang berujung gol sampai babak pertama tamat.
Selepas jeda, gelombang ancaman Torino masih mengalir. Mulai dari tembakan Falque yang masih melebar sampai sepakan Bellotti yang membuat Donnarumma berkali-kali 'terbang' untuk menepis bola, tak ada yang membuahkan hasil. Serangkaian kegagalan menyadarkan Mazzarri bahwa lini depan Torino tumpul. Oleh karena itu, ia memasukkan Simone Zaza pada menit 69.
Pun demikian dengan Milan. Kendati dapat memegang otoritas permainan, mereka kesulitan untuk menciptakan peluang. Situasi tersebut dikarenakan skema serangan Milan tergolong monoton. Ketika memasuki area Torino, distributor dominan mengarahkan bola ke pos kanan yang ditempati Suso. Maka, barisan bertahan Torino mudah mematahkan serangan Milan.
ADVERTISEMENT
Untuk menghidupkan sisi kiri, Gattuso mengganti Hakan Calhanoglu dengan Samu Castillejo pada menit 70. Masuknya pemilik nomor kostum 7 tersebut membuat aliran Milan sulit dibaca. Sejumlah situasi menguntungkan pun didapatkan Milan, tetapi nihil hasil.
Berbagai upaya dicoba Milan dan Torino demi mencetak gol. Memasuki menit 80, Milan memeragakan permainan agresif. Dua full-back mereka terlibat dalam proses build-up sekaligus rajin meneror pertahanan Torino via cut inside maupun menyodorkan umpan silang.
Torino memadatkan pertahanan dengan menggunakan banyak pemain untuk membendung teror sang lawan. Keputusan itu terbilang jitu karena sampai peluit panjang ditiupkan, Milan gagal menyarangkan bola ke gawang dan skor 0-0 pun bertahan.