Laga Italia vs Finlandia, Panggung Pembuktian Moise Kean

24 Maret 2019 0:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain depan Italia, Moise Kean berlari mengejar bola selama pertandingan persahabatan persahabatan antara Italia dan AS di Stadion Luminus Arena. Foto: AFP/John Thys
zoom-in-whitePerbesar
Pemain depan Italia, Moise Kean berlari mengejar bola selama pertandingan persahabatan persahabatan antara Italia dan AS di Stadion Luminus Arena. Foto: AFP/John Thys
ADVERTISEMENT
Laga melawan Finlandia pada Kualifikasi Piala Eropa 2020 memberikan kesempatan bagi Moise Kean untuk membuktikan diri bahwa ia juga layak menjadi tulang punggung 'Azzurri' merengkuh gelar juara.
ADVERTISEMENT
Tumpukan daftar cedera menjadi skenario blessing in disguise bagi Kean karena ia berkesempatan tampil sebagai starter untuk kali pertama dalam balutan kostum Italia. Kabar baiknya, pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini, percaya predikat sebagai pemain termuda tak akan menjadi penghalang bagi Kean untuk tampil impresif.
"Saya pikir, Kean ditakdirkan untuk merengkuh hal-hal hebat. Ia adalah pemain dengan kualitas tinggi dan giat mengembangkan diri dari waktu ke waktu. Saya percaya, ia bisa menjadi pemain yang sangat penting," jelas Mancini, dilansir Football Italia.
Mancini kala mendampingi Italia di laga uji tanding melawan Amerika Serikat. Foto: AFP/John Thys
"Kean selalu bekerja dengan baik dan memiliki potensi yang sangat besar, tetapi jangan lupa dia masih berusia 19 tahun. Jadi, jangan membebaninya dengan harapan terlalu besar. Akan ada kesalahan yang ia buat, tapi saya yakin kami berada di jalur yang benar," ucap mantan pelatih Manchester City ini.
ADVERTISEMENT
Nama Kean sebenarnya mencuat sejak 20 November 2016. Di hari itu, ia menjadi pemain kelahiran 2000 pertama yang mencatatkan debut di Serie A bersama Juventus. Bersyukurlah untuk keberanian Massimiliano Allegri memberikan kepercayaan kepada pemain muda seperti Kean.
Lantas, Kean berkesempatan untuk membela Timnas Italia dalam uji tanding melawan Timnas Amerika Serikat (AS) pada 20 November 2018. Kala itu, ia masuk sebagai pengganti Domenico Berardi. Ia kembali mencatatkan namanya sebagai pemain kelahiran 2000 pertama yang bermain untuk Timnas Italia senior.
Pemain-pemain Juventus merayakan gol Moise Kean di laga melawan Udinese. Foto: Reuters/Massimo Pinca
Berhitung mundur, Kean juga sudah menjadi andalan Timnas U-17 Italia, dan naik kelas ke U-19 dan U-21. Saat membela U-17 Italia, ia mencetak delapan gol dalam 17 laga.
ADVERTISEMENT
Jam terbang Kean bersama Juventus musim ini memang belum tinggi. Ia baru tujuh kali berlaga dalam semua kompetisi resmi yang dilakoni 'Si Nyonya Tua'.
Tapi Kean membuktikan dengan bergaya bahwa kesempatan yang minim pun tetaplah kesempatan. Turun arena empat kali, dua gol berhasil ia persembahkan untuk Juventus di Serie A 2018/19.
Di Copa Italia 2018/19, satu gol berhasil ia torehkan dalam satu penampilannya. Sementara, catatan nirgol masih mewarnai perjalanannya di dua laga Liga Champions.
Para pemain Timnas Italia tengah berlatih. Foto: Claudio Villa/Getty Images
Catatan yang minim tersebut tak membuat Mancini mengabaikan Kean dalam proyek baru Timnas Italia. Kegagalan tampil di Piala Dunia 2018 memang memalukan, tapi memberi tamparan keras untuk membangunkan mereka dari tidur panjang.
ADVERTISEMENT
Kegagalan itu pulalah yang pada akhirnya mencelikkan mata Italia: bahwa mereka tak bisa selamanya bergantung pada pemain-pemain veteran.
Oke, Italia tidak bisa naif juga dengan menggeser seluruh pemain veteran. Buktinya, masih ada nama-nama senior macam Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Jorginho, Marco Verratti, Salvatore Sirigu, serta Fabio Quagliarella
Tapi, Mancini gigih untuk mengupayakan tempat bagi para pemain muda. Selain Kean, masih ada Alessio Cragno, Gianluca Mancini, Bryan Cristante, Nicolo Barella, Nicolo Zaniolo, dan Federico Chiesa.
Matteo Politano (kostum 20) merayakan gol ke gawang AS bersama Marco Verratti (kostum 6) dan Stefano Sensi (kostum 23). Foto: REUTERS/Francois Walschaerts
"Secara umum saya fokus pada pemain-pemain muda sehingga mereka dapat membangun masa depan Timnas Italia. Jujur saja, kami perlu pemain-pemain senior yang paham bagaimana caranya membimbing anak-anak muda ini. Oke, antusiasme dan hasrat mereka memang luar biasa. Tapi, pengalaman juga diperhitungkan dalam situasi seperti ini," jelas Mancini.
ADVERTISEMENT
"Figur seperti Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Jorginho, dan Marco Verratti benar-benar dapat membantu mereka untuk menjadi dewasa," tutup Mancini.
Laga Italia melawan Finlandia akan digelar di Stadion Udine pada Minggu (24/3/2019) mulai pukul 02:45 WIB. Tergabung di Grup J, Italia juga mesti berlaga melawan Armenia, Bosnia-Herzegovina, Yunani, dan Liechtenstein.