Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Lawan Club America, Mata Selamatkan United dari Kekalahan
20 Juli 2018 11:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Walau kompetisi liga belum bergulir, klub-klub mulai menunjukkan geliatnya mempersiapkan diri memasuki musim kompetisi 2018/2019. Tur pramusim menjadi agenda yang dilahap sejumlah klub, termasuk Manchester United .
ADVERTISEMENT
Berlaga di University of Phoenix Stadium pada Jumat (20/7/2018) pukul 09:00 WIB, United pada kenyataannya tak sanggup merebut kemenangan melawan klub asal Meksiko, Club America. Pada laga yang berakhir dengan skor 1-1 ini, Henry Martin berhasil mencetak satu gol untuk America pada menit 60. Sementara, Juan Mata menyamakan kedudukan lewat golnya di menit 78.
Nama Club America memang tidak setenar 'Setan Merah'. Namun, di Meksiko sana, mereka tercatat sebagai klub tersukses. Predikat ini dibuktikan dengan raihan 12 gelar juara liga. Bila dirunut, ini bukan pertemuan pertama keduanya, Club America pernah berhadapan dengan Manchester United pada musim panas 2015. Kala itu, pertandingan ditutup dengan kekalahan 0-1 untuk Club America.
Piala Dunia 2018 memusingkan Jose Mourinho . Pasalnya, gelaran ini membuatnya kehilangan setidaknya 12 pemain senior di tur pramusim. Namun, selayaknya tur pramusim, seharusnya ia menjadi kesempatan bagi para pemain muda berlaga. Ini menjadi waktu yang paling tepat untuk menemukan talenta-talenta yang selama ini tersembunyi di balik skuat muda dan bangku cadangan.
ADVERTISEMENT
Di antara deretan skuat United, ada beberapa nama asing. Misalnya, Demetri Mitchell. Selama 10 tahun lebih, pemain berusia 21 tahun ini masuk dalam skuat junior United, tepatnya mulai dari 2007 hingga 2017. Begitu bergabung dengan tim senior, Mitchel yang juga berkebangsaan Inggris ini dipinjamkan ke klub yang berkompetisi di Scottisch Premiership, Heart of Midlothian.
Di lini tengah, Pereira menjadi yang paling asing dalam skuat United. Maklum, sejak bergabung dengan tim senior United pada 2014, pemain berusia 22 tahun ini sudah dipinjamkan ke dua klub, Granada dan Valencia.
Selain Pereira, pemain muda yang juga mendapat kepercayaan adalah Scott McTominay. Pemain berusia 21 tahun ini sudah digembeleng selama 15 tahun di skuat muda United, sejak 2002 hingga 2017. Berbeda dengan kawan-kawannya, McTominay menjadi salah satu pemain muda yang belum dipinjamkan ke klub manapun.
ADVERTISEMENT
Menghadapi United, America turun dengan pakem 4-4-2. Duet Roger MartÃnez dan Henry Martin mengisi spot penyerang. Pertandingan babak pertama pada kenyataannya tidak berjalan mudah untuk United.
Sejak awal laga, permainan sayap, terutama sayap kiri America, menjadi ancaman paling serius. Winger kiri mereka, Andres Ibarguen, menunjukkan pace dan keberhasilannya melakukan penetrasi hingga area pertahanan lawan. Martinez yang menjadi kompatriotnya pun tampil prima. Beruntung, kesigapan Eric Bailly di menit ketujuh berhasil memotong serangan yang dibangun oleh keduanya.
Bila ada pemain United yang paling mengancam di babak pertama, maka ia adalah Juan Mata. Dalam 15 menit pertama, dua kali ia membahayakan gawang lawan. Yang pertama, terjadi pada menit 13. Kala itu, Mata menemukan ruang kosong di area sepertiga akhir. Ruang itu lantas dimanfaatkannya sebagai jalan untuk mengirimkan umpan kepada Martial. Sayangnya, tembakan kaki kanan Martial masih melebar dari gawang.
ADVERTISEMENT
Tak butuh waktu lama, hanya berselang dua menit setelah pertama itu, Mata kembali menjadi ancaman. Kali ini, Mata sendiri yang melesakkan tembakanke arah gawang. beruntung, penjaga gawang America, AgustÃn MarchesÃn masih cukup sigap untuk menepis. Bola muntahan itu lantas diselamatkan oleh pemain bertahan mereka.
Jual beli serangan mulai terjadi saat pertandingan memasuki menit 20-an. Setelah berhasil menahan serangan Bailly, giliran America yang mengancam gawang yang dijaga oleh Grant. Celah di kotak penalti berhasil dimanfaatkan oleh bek kiri America yang pada dasarnya cukup aktif membantu serangan di laga ini, Paul Aguilar. Sayangnya, tak satu pun dari serangan ini yang berbuah gol bagi kedua tim.
Setelah babak pertama berakhir dengan skor imbang 0-0, Mourinho melakukan beberapa pergantian pemain di babak kedua. Antonio Valencia digantikan oleh Fosu-Mensah yang musim lalu membukukan 24 penampilan bersama Crystal Palace. Sementara, Joel Pereira didapuk sebagai pengganti Grant di depan gawang.
ADVERTISEMENT
Pergantian pemain di lini pertahanan ini harus dibayar mahal oleh Mourinho pada menit 60. Di menit itu, America berhasil membukukan keunggulan pertamanya berkat gol Henry Martin. Chris Smalling dan Bailly seharusnya mampu menyelamatkan United dari kebobolan pertama ini. Sayangnya, mereka luput melakukan pengawalan terhadap Henry Martin yang mengambil posisi di depan gawang. Sontak, satu tandukannya tak berhasil diselamatkan oleh Pereira.
Sebelum gol ini, Mourinho kembali melakukan pergantian pemain. Tahith Chong dan Matteo Darmian dimasukkan sebagai pengganti Mitchell dan Martial. Keputusan Mourinho ini tak bisa dibilang buruk, walau mereka kebobolan pertama di menit 60.
Sebabnya, pada menit 78, giliran United yang mencetak gol. Prosesnya bermula dari kepiawaian Chong menemukan ruang di area kiri pertahanan lawan. Lewat satu umpan silang matangnya, bola sampai di kaki Herrera.
ADVERTISEMENT
Melihat Mata yang berdiri aman tanpa pengawalan di kanan pertahanan lawan, Herrera mengirimkan bola yang berhasil diterima oleh Mata. Yang mengesankan, pemain asal Spanyol ini berhasil melewati pemain America, lantas satu tembakan tidak berhasil diamankan oleh penjaga gawang America. Untuk sementara, skor sama kuat 1-1.
Alih-alih berupaya menambah gol, United dan America merapatkan pertahanan begitu berhasil menyamakan kedudukan. Akibatnya, jelang 10 menit berakhirnya laga, kedua tim menunjukkan permainan yang cenderung tertutup. Skor pun bertahan 1-1 hingga peluit panjang berbunyi.