Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lazio: Lini Serang Tumpul, Lini Pertahanan Ringkih
26 Februari 2019 10:46 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Coppa Italia menjadi kesempatan paling masuk akal bagi Lazio untuk menutup musim 2018/19 dengan gelar juara. Asumsi ini muncul bersamaan dengan tergusurnya mereka dari Liga Europa 2018/19. Bertanding melawan Sevilla pada babak 32 besar, Lazio tak sekali pun merebut kemenangan dalam dua leg.
ADVERTISEMENT
Jalan curam yang mesti didaki diperparah dengan tantangan berupa lawan yang harus dihadapi di semifinal: AC Milan. Ya, tim besutan Gennaro Gattuso ini tengah on fire. Dalam lima laga terakhir di semua kompetisi, hanya satu yang tuntas dengan skor imbang. Selebihnya berakhir dengan kemenangan.
Kondisi Lazio tak lebih baik. Dalam lima pertandingan terakhir, mereka menelan tiga kekalahan. Bahkan satu hasil minor didapat dari Genoa yang di atas kertas, tak lebih baik daripada pasukan Simone Inzaghi.
"Tim bekerja dengan baik, kami dalam upaya memulihkan diri dari kekalahan melawan Sevilla. Kekalahan itu pada akhirnya memberikan kami pelajaran, memberikan pencerahan bagi kami untuk memperbaiki performa," jelas Inzaghi, dilansir Football Italia.
Persoalan pertama bagi kubu Lazio adalah produktivitas lini serang. Dalam lima pertandingan terakhir tadi, mereka cuma mampu membukukan tiga gol yang berarti, rataan gol per laganya hanya 0,6. Bahkan saat melawan Frosinone dan Empoli pun, Lazio cuma mampu membukukan masing-masing satu gol.
ADVERTISEMENT
Tumpulnya lini serang Lazio berkorelasi positif dengan ringkihnya lini pertahanan mereka. Kembali mengacu dalam lima laga teranyar, Lazio sudah kemasukan lima gol.
Pada dasarnya, Inzaghi menggantungkan pertahanan timnya pada skema tiga bek dengan mengandalkan lini tengah sebagai stabilisator. Dalam pertandingan leg kedua melawan Sevilla, Lazio mengandalkan Sergej Milinkovic-Savic, Danilo Cataldi, dan Milan Badelj untuk meredam serangan dan pemrakarsa peluang sekaligus.
Kompleksitas peranan macam inilah yang membikin lini pertahanan acap bolong. Lazio yang sudah tertinggal 0-1 dari Sevilla--ditambah mereka kalah 0-1 pada leg pertama--begitu gencar dalam menyerang sehingga kerap terlambat pada transisi dari menyerang ke bertahan.
Inzaghi pun tak dapat menyangkal persoalan yang dialami oleh barisan pertahanannya. Ia menyadari bahwa kegagalan untuk menuntaskan persoalan ini akan mengganjar mereka dengan kesulitan, bahkan bukannya tak mungkin menggusur mereka dari kompetisi.
ADVERTISEMENT
Terlebih, aliran gol Milan sedang deras-derasnya. Dalam lima laga terakhir, mereka menyegel 12 gol atau rataan 2,4 gol per pertandingan.
"Lini pertahanan kami ada dalam kondisi darurat dan kami sedang memperbaikinya. Kami sedang mempersiapkan beberapa perubahan dan saya sedang mencari-cari siapa yang bisa beradaptasi dengan sistem baru ini," jelas Inzaghi.
"(Ciro) Immobile dan (Krzysztof) PiÄ…tek adalah dua penyerang hebat. Ciro (Immobile) sudah ada di tim ini selama tiga tahun dan ia selalu melakukan pekerjaan yang luar biasa."
"Untuk jangka pendek, saya akan merasa puas jika tim saya bertanding mati-matian hari ini. Kami tidak boleh memberikan sedikit pun peluang kepada Rossoneri karena mereka begitu mematikan saat mendapatkan kesempatan," ucap Inzaghi.
ADVERTISEMENT
***
Laga leg pertama semifinal Coppa Italia 2018/19 antara Lazio dan AC Milan akan digelar di Stadion Olimpico pada Rabu (27/2/2019). Sepak mula akan berlangsung pada pukul 03:00 WIB.