Liga Champions: Liverpool Didorong oleh Kegagalan di Premier League

27 Mei 2019 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
James Milner mnejadi pemimpin lari para pemain Liverpool. Foto: Dok. Liverpool FC/Andrew Powell
zoom-in-whitePerbesar
James Milner mnejadi pemimpin lari para pemain Liverpool. Foto: Dok. Liverpool FC/Andrew Powell
ADVERTISEMENT
Liverpool boleh saja masih sakit hati karena gagal menjuarai Premier League musim ini. Namun, bagi gelandang Liverpool, James Milner, kegagalan tersebut malah menambah motivasi timnya untuk mengalahkan Tottenham Hotspur di final Liga Champions, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Apa yang dialami Liverpool di Premier League memang cukup tragis. Mesti mengemas 97 poin—poin terbanyak ketiga dalam sepanjang sejarah Premier League—skuat asuhan Juergen Klopp itu tetap gagal untuk menjadi juara. Kegagalan itu makin terasa perih karena selisih mereka dengan sang juara, Manchester City, cuma satu poin.
“Apabila kami menjadi juara (Premier League), mungkin kami akan merasa bahwa Liga Champions hanyalah bonus," kata Milner dalam wawancaranya bersama Daily Mail.
"Kami memang masih mungkin mengakhiri musim tanpa gelar. Namun, kegagalan di Premier League justru mendorong kami untuk memenangi Liga Champions,”
Juergen Klopp melakukan perayaan di pinggir lapangan saat Liverpool mencetak gol ke gawang Wolverhampton Wanderers. Foto: Carl Recine/Reuter
Memenangi Liga Champions bisa dibilang akan menyelamatkan musim Liverpool. Masuk ke final dan berada di peringkat dua Premier League memang bisa dibilang sebagai sebuah pencapaian yang fenomenal, tetapi trofi tetaplah menjadi parameter kesuksesan yang paling utama.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, dahaga skuat Liverpool akan trofi juga sepertinya sudah tak tertahankan. Maklum, trofi terakhir yang mereka angkat adalah Piala Liga pada tahun 2012.
Di skuat Liverpool saat ini, hanya Jordan Henderson saja yang terlibat dalam kesuksesan Liverpool tujuh tahun lalu itu. Milner, yang datang ke kubu Merseyside Merah pada tahun 2015, tentu termasuk ke dalam anggota skuat yang belum pernah memberikan trofi bagi timnya.
Fans Liverpool dan suar di akhir musim. Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine
“Semenjak saya berada di sini, saya sangat ingin memenangi sesuatu untuk tim ini. Itulah yang diharapkan oleh Liverpool. Saya berjalan ke tempat latihan setiap hari dan melihat tahun yang tertera di tiap trofi. Saya mati-matian ingin mengubah itu,” ungkap Milner.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, sekadar motivasi tak cukup untuk menjuarai trofi besar seperti Liga Champions. Demi mencapai tujuan, Milner dan semua anggota Liverpool mengasah diri.
Saat ini, The Reds tengah menjalani pemusatan latihan di Marbella, Spanyol. Selain latihan, Liverpool juga menjalani sesi uji tanding melawan tim Benfica B, Minggu (26/5) waktu setempat.