Liga Champions: Tentang Kesenjangan Durasi Rehat City dan Spurs

8 April 2019 15:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guardiola merayakan kemenangan City atas Chelsea. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Guardiola merayakan kemenangan City atas Chelsea. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dibanding Tottenham Hotspur, Manchester City lebih dijagokan untuk melaju ke babak semifinal Liga Champions musim ini. Konsistensi jadi keunggulan utama City, belum lagi dengan dominasi mereka atas Spurs dalam empat perjumpaan termutakhir.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan berarti Spurs nihil kans. Justru mereka berpotensi besar untuk menjungkalkan pasukan Pep Guardiola itu pada leg pertama perempat final Liga Champions, Rabu (10/4/2019) dini hari WIB.
Selain bakal mentas di stadion anyar--Tottenham Hotspur Stadium--Spurs juga relatif diuntungkan dengan padatnya jadwal yang telah dilalui City. Ya, akhir pekan lalu The Citizens baru saja bersua Brighton and Hove Albion di semifinal Piala FA. Itulah mengapa Guardiola menekankan bahwa Spurs lebih diuntungkan perkara kepadatan jadwal.
"Tentu saja, ini merupakan keuntungan (bagi Tottenham) tetapi untuk memperjuangkan segalanya, Anda harus berusaha mengatasinya," kata Guardiola seperti dilansir situs resmi klub.
"Spurs memiliki enam hari untuk persiapan dan kami memiliki dua setengah, tetapi ketika Anda memainkan beberapa pertandingan dan kemudian memenangi Piala Carabao (Piala Liga, red), itu wajar."
ADVERTISEMENT
Para pemain Manchester City merayakan gol. Foto: Reuters/Matthew Childs
Well, Spurs memang lebih diuntungkan soal jadwal. Mereka termasuk dalam delapan tim yang absen mentas di Premier League pekan-32. Alhasil, laga versus Crystal Palace tengah pekan lalu jadi duel termutakhir Spurs. Dengan kata lain, Harry Kane dan kawan-kawan bakal berada dalam kondisi yang lebih bugar dibanding para penggawa City yang baru saja mentas kemarin lusa.
Oh, ya, moral para pemain Spurs juga sedang meninggi setelah sukses mempersembahkan kemenangan pada laga perdana di markas anyarnya itu.
Meski demikian, Guardiola enggan menjadikan padatnya jadwal sebagai alasan. Karena itu adalah konsekuensi logis dari keberhasilan timnya bertahan di berbagai turnamen pada musim ini.
"Jika kami tersingkir dari turnamen, kami akan memiliki lebih banyak waktu istirahat. Klub-klub besar tidak mengeluh tentang situasi ini. Kami sangat menikmatinya," ucap Guardiola.
ADVERTISEMENT
Guardiola bukannya tak menyiasati kebugaran anak asuhnya saat menaklukkan Brighton lalu. Oke, pilar-pilar macam Raheem Sterling, David Silva, dan Bernardo Silva memang tampil penuh. Akan tetapi, pelatih berkepala pelontos itu cuma memainkan Kyle Walker satu babak dan menukar Kevin De Bruyne dengan Fernandinho di pertengahan babak kedua.
Leroy Sane dan Riyad Mahrez saja cuma duduk di bangku cadangan selama pertandingan. Sementara Sergio Aguero yang belum 100% fit, tak diikutsertakan dalam laga yang dihelat di Wembley tersebut.
Manchester City, Gabriel Jesus merayakan gol pertama mereka dengan rekannya Foto: Reuters/David Klein
Kemenangan atas Brighton tersebut membawa City melaju ke final Piala FA sekaligus mendekatkan asa mereka untuk mengumpulkan empat titel dalam semusim alias quadruple. Meski, ya, Guardiola enggan berbicara banyak tentang peluang mereka untuk menyusul Manchester United yang sejauh ini masih jadi tim Inggris satu-satunya yang pernah menggamit empat trofi sekaligus pada musim 2008/09 lalu.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah berkali-kali mengatakan di konferensi pers bahwa hampir tidak mungkin (untuk memenangi quadruple). Kami terus bertarung dan kita lihat saja nanti. Percayalah, saya tidak fokus pada itu," kata Guardiola.