Liverpool vs Porto: Mengekspos Lubang yang Sama

9 April 2019 18:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohamed Salah melindungi bola dalam laga Liverpool vs Porto. Foto: Paul Ellis/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah melindungi bola dalam laga Liverpool vs Porto. Foto: Paul Ellis/AFP
ADVERTISEMENT
Liverpool dan Porto kembali bersua di panggung Liga Champions. Duel kali ini terselenggara pada babak perempat final, dengan Liverpool sebagai tuan rumah laga pertama di Stadion Anfield, Rabu (10/4/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Guna menghindari kekalahan agregat 0-5 seperti musim lalu, Porto sudah menunjukkan perubahan. Begitu apik performa mereka hingga tak terkalahkan di fase grup. Baru pada babak 16 besar, mereka menderita kekalahan 1-2 di kandang AS Roma.
Sebaliknya, Liverpool menampilkan inkonsistensi. Sempat hadir tiga kekalahan yang diderita Jordan Henderson dan kolega di fase grup.
Kendati demikian, status unggulan tetap tersemat buat Liverpool melihat faktor historis. Mereka tak terkalahkan dalam enam duel dengan Porto di Liga Champions, bahkan tiga di antaranya berujung kemenangan.
Belum lagi menimbang fakta Porto sebagai tamu. Mereka tercatat gagal memenangi 12 laga tandang terakhir di fase gugur Liga Champions, sementara Liverpool tak pernah kalah di kandang sejak comeback ke kompetisi level teratas Eropa itu pada musim 2017/18.
ADVERTISEMENT
Peran Henderson
Untuk pertandingan nanti, kedua tim mengalami kehilangan pemain kunci akibat suspensi. Ada full-back Andrew Robertson di kubu Liverpool, sedangkan Hector Herrera akan menghilang dari sektor tengah Porto.
Bagi Liverpool, ketidakhadiran Robertson bakal membuka peluang James Milner untuk mengawal sisi kiri pertahanan. Dengan begitu, Henderson memiliki kans tampil sebagai starter untuk mendampingi Fabinho dan Georginio Wijnaldum.
Henderson sendiri tengah mengalami grafik menanjak menilik performa terakhirnya saat Liverpool menghadapi Southampton. Masuk saat kedudukan masih 1-1, sang kapten menyumbangkan assist untuk Mohamed Salah dan menuliskan namanya di papan skor demi memenangkan The Reds.
Sementara di laga sebelumnya menghadapi Tottenham Hotspur, sosok Henderson lebih menonjol dalam kontribusi defensif. Dia membukukan masing-masing 2 intersep dan tekel dalam 77 menit penampilannya.
ADVERTISEMENT
Lonjakan itulah yang membuat Henderson diprediksi menggusur Naby Keita dari susunan starter untuk laga kontra Porto nanti. Fokus Henderson mungkin tak akan menjadi penentu sebagaimana laga menghadapi Southampton. Lakonnya lebih fokus dalam merebut serta menjaga otoritas permainan buat Liverpool.
Dalam menjalankan tugasnya, Henderson bakal melakoni pertarungan dengan Danilo Pereira di kubu Porto. Peran Danilo sebagai gelandang tengah dalam formasi 4-4-2 semakin vital karena ketidakhadiran Herrera.
Seperti Henderson, atribut Danilo cukup komplet. Dia mampu menjadi filter serangan berbekal rapor 1,3 tekel, 1,3 intersep, dan 1,5 sapuan per laga. Adapun, dalam menjaga otoritas, Danilo bermodalkan catatan 52,9 operan per laga --tertinggi di antara para gelandang Porto.
Duel Henderson vs Danilo nanti menjadi krusial karena sektor tengah begitu penting dalam konsep permainan kedua tim. Ya, baik Liverpool maupun Porto sama-sama berupaya mengontrol permainan di daerah lawan dan melepaskan umpan terobosan dari rute tengah.
ADVERTISEMENT
Jadi, kans kedua tim menguasai permainan bakal sangat bergantung terhadap performa Henderson dan Danilo. Kalau Henderson yang unggul, tinggal bagaimana Wijnaldum dan Firmino mengonversi otoritas menjadi servis untuk Mohamed Salah serta Sadio Mane.
Menggempur Sisi Kanan
Sudah disinggung di awal bahwa Porto bukanlah tim yang sama ketika kalah 0-5 dari Liverpool musim lalu. Perbedaan itu juga mencakup lini belakang.
Pada laga tahun lalu, Porto menurunkan Jose Sa di bawah mistar serta duet Ivan Marcano-Diego Reyes di jantung pertahanan. Sementara kali ini, pelatih Sergio Conceicao diprediksi bakal mengandalkan kiper Iker Casillas dengan dilindungi Eder Militao-Felipe sebagai pasangan bek tengah.
Begitu pula sisi kanan pertahanan. Dulu ada Ricardo Perreira yang sudah dilego ke Leicester City, Porto kini memiliki Maxi Perreira untuk laga menghadapi Liverpool.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, situasinya tetap serupa untuk posisi full-back kanan. Area ini masih menjadi titik lemah bagi Porto. Lihat saja rapor Perreira (6,59) yang jauh lebih rendah dari tiga pemain belakang inti lainnya, jika mengacu rekaman Whoscored.
Gaya Mane usai membobol gawang United. Foto: Reuters/Carl Recine
Faktor itulah yang harus dimanfaatkan oleh Liverpool. Karena menggempur sisi kanan Porto telah terbukti ampuh, belajar dari pertemuan musim lalu. Empat dari lima gol The Reds kala itu bermula dari pergerakan di sisi kiri.
So, kalau Porto tak menemukan formula instan untuk pembenahan, sisi kanan mereka sangat mungkin menjadi bulan-bulanan Liverpool lagi. Terlebih lagi, Klopp masih memiliki Sadio Mane sebagai winger kiri. Pemilik nama terakhir sempat mencetak hat-trick ke gawang Porto musim lalu.
ADVERTISEMENT
Statistik juga mendukung Mane untuk bersinar di laga nanti. Dialah pemain Liverpool dengan kontribusi paling menentukan di fase gugur Liga Champions lewat torehan 9 gol dari 11 yang dibukukan keseluruhan tim (69%).