Madura United vs Bali United: Transisi yang Akan Jadi Kunci

3 Februari 2018 6:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bali United saat melawan Tampines. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Bali United saat melawan Tampines. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
ADVERTISEMENT
Madura United akhirnya menelan pil pahit juga. Pada laga terakhir penyisihan grup C Piala Presiden 2018, skuat asuhan Gomes de Olivera harus kalah dengan skor 0-1 dari tuan rumah, Persebaya Surabaya. Sebelum kekalahan ini, 'Laskar Sape Kerrap' merupakan klub paling tangguh dengan catatan 8 gol dari dua laga yang dilakoni, yang berarti rata-rata gol mencapai 4 per pertandingan.
ADVERTISEMENT
Kekalahan dan capaian yang cukup luar biasa tersebut akan menjadi bekal Madura United di babak 8 besar saat menghadapi Bali United di Stadion Manahan Solo, Sabtu (3/2/2018). Dua bekal yang tentunya berbeda rasa.
Di kubu lain, Bali United yang tak berambisi pada turnamen pramusim ini mampu meraup poin sempurna. Selain itu, skuat besutan Hans-Peter Schaller ini berhasil menjadi tim paling produktif dengan torehan 9 gol. Torehan ini memang akan menjadi bekal yang bergizi. Namun, yang tak boleh dilupakan, Bali United merupakan kontestan 8 besar yang paling banyak kebobolan dengan total 6 kali.
Sama-sama berbekal dua hal yang berbeda rasa, kedua tim akan bertarung memperebutkan satu tiket ke babak semifinal. Terus, yang menjadi pertanyaan saat ini, instruksi apa yang akan diberikan kedua pelatih kepada pemainnya saat akan berhadapan dengan tim yang memiliki gaya bermain yang (hampir) sama?
Persebaya Surabaya vs Madura United FC (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Persebaya Surabaya vs Madura United FC (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Mengacu pada pertandingan-pertandingan yang tersaji di babak penyisihan grup, Madura United kemungkinan besar tetap menggunakan pakem 4-3-3. Untuk pos lini tengah, trio andalan, Asep Berlian, Nurudin Davronov, dan Slamet Nurcahyo sudah memastikan diri untuk menempati pos tersebut.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan lini depan. Memang untuk di sisi sayap, nama Bayu Gatra dan Greg Nwokolo akan menjadi pilihan untuk bermain dari menit awal. Namun, untuk urusan penyerang tengah, pelatih asal Brasil ini masih meraba-raba. Dari tiga laga yang sudah dilakoni, pemain yang mengisi pos tersebut berganti-ganti. Akan tetapi, jika merujuk pada produktivitas gol, maka pilihan jatuh kepada Cristian Gonzales yang mengoleksi 2 gol.
Dengan komposisi seperti itu, bakal banyak skenario yang diterapkan. Namun, skenario-skenario tersebu sudah pasti serupa dengan tiga laga sebelumnya. Pertama, Madura United akan mengandalkan Davronov untuk mengirim umpan daerah ke tepi lapangan. Kecepatan dan kemampuan olah bola yang baik dari kedua pemain sayap akan sangat diharapkan.
Siapapun yang memegang bola, Greg atau Bayu, akan merangsek masuk ke kotak penalti dan mengirim umpan tarik. Skenario ini selalu berbuah manis. Dan dua pemain tersebut menjadi aktor utamanya. Selain skenario ini, umpan jauh tetap menjadi andalan. Yang menjadi pembeda ialah aliran bola.
ADVERTISEMENT
Persebaya Surabaya vs Madura United FC (Foto:  ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Persebaya Surabaya vs Madura United FC (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Penyerang tengah yang memiliki postur jangkung, baik Gonzales, Marcel Sacramento, atau N'Koyi yang nantinya dimainkan, akan mundur ke lini kedua untuk membuka ruang bagi pemain sayap. Ruang akan tercipta bila penyerang tengah dapat memenangkan duel dan meneruskan bola ke dalam kotak penalti. Sayangnya, skenario seperti ini jarang berujung gol.
Lepas dari dua skenario tersebut, Madura United memiliki masalah dalam hal mengantisipasi umpan silang tinggi. Tak jarang pemain belakang mereka kalah berduel dengan pemain lawan yang menyebabkan kebobolan atau penjaga gawang yang salah dalam mengamankan bola. Buktinya, dua gol yang bersarang ke gawang Madura United semua bermula dari serangan lawan di tepi lapang.
Kelemahan inilah yang kemudian bisa dimanfaatkan oleh Bali United yang memang mengandalkan sisi sayap untuk menggetarkan jala gawang lawan. Kendati tak akan diperkuat Irfan Bachdim, klub asal Pulau Dewata ini akan menerapkan formasi andalannya, 4-3-3. Pemain asal Belanda, Nick Van Der Velden, M. Taufiq, dan Fadil Sausu, tetap menjadi pilihan utama pelatih asal Austria di lini kedua.
Bali United vs Borneo FC (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Bali United vs Borneo FC (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Untuk menggantikan peran Bachdim, Yabes Roni akan bermain sejak menit pertama bersama Ilija Spasojevic dan Stefano Lilipaly di lini depan. Sejatinya, skenario yang akan diterapkan Bali United pun tak berbeda jauh dengan Madura United. Umpan daerah ke tepi lapangan dan tusukan ke kotak penalti akan menjadi kekuatan Bali United. Serupa memang, tapi Bali United mempunyai cara yang berbeda untuk mencetak angka, yakni melalui sepakan dari luar kotak 16.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diingat juga, gawang Bali United sudah kebobolan 6 kali. Dan ini semestinya menjadi pengingat bahwa ada ruang atau lubang yang mesti dibenahi di lini belakang. Jika melihat dari permainan agresif yang diterapkan Bali United dengan menginstruksikan dua bek sayap untuk membantu serangan, maka masalahnya terletak pada proses transisi dari menyerang ke bertahan.
Masalah transisi ini dialami pula oleh Madura United. Terutama di sisi kanan. Pos yang biasa ditempati oleh Beny Wahyudi. Mantan pemain Arema FC ini memang merupakan bek sayap yang memiliki kemampuan yang baik saat menyerang. Akan tetapi, Beni kerap telat untuk menutup posnya lagi dan inilah yang menjadi penyebab sebiji gol yang mengantarkan Madura United pada kekalahan. Ya, saat itu Ferinando Pahabol memanfaatkan ruang di sisi kanan pertahanan Madura United.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, pemenang dari laga yang mempertemukan dua tim dengan gaya bermain yang sama, yakni menyerang, akan ditentukan oleh proses transisi mereka ketika menghadapi serangan balik lawan.