Magi Iniesta dan Messi yang Tak Berdaya

20 Februari 2018 2:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andres Iniesta merayakan gol ke gawang Chelsea. (Foto: Lluis Gene/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Andres Iniesta merayakan gol ke gawang Chelsea. (Foto: Lluis Gene/AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tertulis sejumlah cerita indah tentang Chelsea di buku karier Andres Iniesta. Sebaliknya buat Lionel Messi, The Blues adalah narasi yang mungkin ingin dihapuskan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Chelsea menghadirkan pengalaman bertolak belakang buat dua bintang Barcelona itu tercermin dari pertemuan musim 2008/09. Saat itu, kedua tim bersua di babak semifinal Liga Champions dan melakoni laga penentuan di Stadion Stamford Bridge.
Chelsea berada di atas angin ketika Michael Essien mencetak gol pembuka pada menit kesembilan. Lesakan itu membuat tim yang tengah diasuh Guus Hiddink unggul agregat 1-0. Tak pelak, Chelsea memeragakan taktik bertahan total untuk mengamankan keunggulan dan merebut tiket ke final.
Situasi tersebut menyulitkan Barcelona. Terlebih lagi, Lionel Messi tidak dalam bentuk terbaiknya. Sosok yang tengah memimpin tabel top scorer Liga Champions saat itu cuma mampu melepaskan satu tembakan melenceng dalam 90 menit.
Barcelona semakin tertekan lantaran Eric Abidal diganjar kartu merah pada pertengahan babak kedua.
ADVERTISEMENT
Di tengah segala kondisi pelik, magi Iniesta hadir untuk menyelamatkan Barcelona. Pada menit ketiga masa injury time, dia melepaskan tembakan dari luar kotak. Efek putaran bola dan laju yang kencang membuat Petr Cech gagal menjangkaunya. Skor 1-1 mengantarkan Barcelona melaju ke final.
"Messi sebenarnya ingin melakukan tembakan, tetapi situasinya tidak memungkinkan karena adangan beberapa pemain. Jadi, dia mengembalikan bola ke tengah lapangan dan saya datang memberikan bantuan. Terciptalah gol hebat," tutur Iniesta di akun Twitter resmi klub.
Para pemain Barcelona lantas melakukan perayaan besar atas gol tersebut. Para pemain, begitu pula pelatih Pep Guardiola, berlari untuk berkumpul di sudut lapangan. Maklum saja, kebuntuan terjadi selama 90 menit dan gol Iniesta merupakan satu-satunya upaya mereka yang mengarah ke gawang.
ADVERTISEMENT
Sejak itu, Chelsea menjadi target favorit buat Iniesta. Kedua tim kembali berjumpa di babak yang sama pada musim 2011/12. Iniesta mencetak satu gol dalam laga kedua yang berakhir dengan skor 2-2 di Camp Nou. Perbedaannya, Barcelona gagal melaju ke partai puncak gara-gara kalah 2-3 secara agregat.
Sebaliknya, buat Messi, Chelsea terus menghadirkan kegagalan demi kegagalan. Saat Iniesta kembali bersinar dengan golnya ke gawang Chelsea, pemilik nomor kostum 10 itu tak mampu memaksimalkan penalti karena bola membentur tiang.
Lionel Messi gagal mengeksekusi penalti. (Foto: Pierre-Philippe Marcou/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Lionel Messi gagal mengeksekusi penalti. (Foto: Pierre-Philippe Marcou/AFP)
Hingga pertemuan pada musim 2011/12, Messi sudah menjalani delapan pertemuan dengan rincian durasi 655 menit melawan Chelsea. Tak satu pun gol diciptakan sang bintang. The Blues masuk daftar tujuh tim yang selalu aman dari lesakan Messi dalam kompetisi antarklub Eropa.
ADVERTISEMENT
Berikutnya, Chelsea dan Barcelona kembali berduel pada partai pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Stamford Bridge, Rabu (21/2/2018). Di bawah mistar tuan rumah, tak ada lagi sosok Petr Cech, yang sempat melalui 495 menit tanpa gol Messi sebelum catatan itu diputus dengan tiga gol ke gawang Arsenal pada musim 2015/16.
Mampukah Messi mengakhiri masa pacekliknya ke gawang Chelsea? Atau, haruskah Barcelona mengharapkan sinar Iniesta lagi karena Messi tak kunjung berpendar?