Mencari Kiper yang Tepat buat Liverpool

17 Januari 2018 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alisson Becker tampil heroik. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Alisson Becker tampil heroik. (Foto: Reuters/John Sibley)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika Nottingham Forest merekrut penjaga gawang Peter Shilton pada Agustus 1977, Manajer Brian Clough sejatinya harus beradu argumen dengan manajemen klub.
ADVERTISEMENT
Salah satu direktur sempat mengatakan, "Apakah ia benar-benar bagus? Apakah bijak mengeluarkan banyak uang untuk seorang pemain yang tak terlibat dalam permainan selama 85 menit?"
Cuma, Clough memiliki opini berbeda. Bagi dia, sebuah penyelamatan dari seorang kiper setara dengan satu gol yang diciptakan striker. Maka itu, dia menyimpulkan, transfer Shilton dari Leicester City setaraf dengan tambahan 18 poin buat Nottingham.
Clough benar. Mengawali lima laga pertama Divisi I (kini Premier League) 1977/78, Nottingham menderita enam gol. Adapun, ketika Shilton mengambil alih pos bawah mistar dalam 14 laga berikutnya, hanya enam kali jala gawangnya bergetar.
"Kacamata" Clough sebetulnya jarang. Maka itu, rekor transfer buat penjaga gawang tergolong langka. Menurut Transfermarkt, nominal tertinggi masih menjadi milik Gianluigi Buffon, yang direkrut Juventus senilai 52,8 juta euro pada musim panas 2001.
ADVERTISEMENT
Kini, prinsip Clough mulai merasuki pikiran Juergen Klopp di Liverpool. Dia seolah tak tahan dengan kinerja dua penjaga gawangnya, Loris Karius dan Simon Mignolet.
Lihatlah catatan kemasukan The Reds di Premier League musim ini. Total 28 gol yang bersarang di gawang membuat Liverpool jadi tim dengan pertahanan terburuk di antara para penghuni lima besar.
Itu tidak lepas dari rapor minor dua kiper. Mignolet, yang melakoni 19 laga di liga, menderita 16 gol. Terlihat titik lemah dari bagaimana dia mengantisipasi bola mati dengan catatan delapan kemasukan via skenario tersebut.
Mignolet di laga melawan Arsenal. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Mignolet di laga melawan Arsenal. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
Adapun, Karius yang baru dipromosikan sebagai kiper utama, juga tidak bagus-bagus amat. Whoscored mencatat antisipasi umpan silang dan tembakan jarak jauh menjadi kelemahan penjaga gawang asal Jerman itu.
ADVERTISEMENT
Nah, berangkat dari rangkaian fakta tersebut, kumparan (kumparan.com) coba merangkum siapa saja sosok penjaga gawang yang bisa menjadi solusi buat Liverpool.
Alisson
Ada anggapan berkata, Liverpool harus merekrut penjaga gawang utama di tim nasional (timnas) negara asalnya untuk merebut juara Premier League. Ya, dua titel terakhir di liga, yakni pada 1987/1988 dan 1989/1990, memang diraih The Reds dengan memenuhi syarat tersebut. Mereka mengandalkan Bruce Grobbelaar, yang merupakan pilihan utama di Timnas Zimbabwe, di bawah mistar.
Maka itu, salah satu calon yang dikumandangkan media-media Inggris adalah Alisson milik AS Roma. Bukanlah sebuah kebetulan Allison menjadi kiper utama di Timnas Brasil dan mengalahkan Ederson, yang direkrut dengan harga mahal oleh Manchester City.
ADVERTISEMENT
Pada Serie A musim ini, pemilik nomor kostum 22 di AS Roma itu menjadi penjaga gawang terbaik versi Squawka. Dia mencatatkan rapor 516 poin atau membentangkan keunggulan 89 angka atas Samir Handanovic milik Inter Milan di posisi kedua.
Hanya, untuk merekrut Alisson, Liverpool mungkin harus bergerak cepat. Saat ini saja, AS Roma diwartakan menuntut mahar 50 juta euro untuk sang kiper. Bayangkan saga transfer berlangsung pada musim panas 2018, terlebih apabila Alisson tampil impresif bersama Brasil. Harganya pasti melambung lagi.
Jan Oblak
Seperti Alisson, Jan Oblak milik Atletico Madrid memenuhi syarat terkait predikat kiper utama timnas. Dia menjadi pilihan pertama di Timnas Slovenia setelah Samir Handanovic mundur.
Namun, tidaklah mudah buat Liverpool mengakuisisi kiper berusia 25 tahun itu. Tengoklah nilai pasarnya versi Transfermarkt, 50 juta euro! Atletico Madrid pasti menuntut mahar lebih besar mengingat fenomena lonjakan harga di pasar transfer setelah kepindahan Neymar dan Philippe Coutinho.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, Oblak memegang peranan penting di balik kekokohan lini belakang Atletico dalam beberapa musim terakhir. Dia adalah spesialis clean sheet. Musim lalu, dia memecahkan rekor dengan catatan 21 partai tanpa kemasukan di semua ajang. Sementara musim ini, keperawanan Oblak terjaga dalam 15 laga.
Menilik performa, Oblak pun tergolong spesial. Menurut Squawka, hanya Marc Andre ter Stegen dari Barcelona yang memiliki kinerja lebih baik daripada Oblak pada La Liga musim ini.
Gol Ronaldo ke gawang Jan Oblak. (Foto: REUTERS/Albert Gea Livepic)
zoom-in-whitePerbesar
Gol Ronaldo ke gawang Jan Oblak. (Foto: REUTERS/Albert Gea Livepic)
Jack Butland
Talenta Jack Butland tidak bisa dimungkiri. Dia sempat bersaing ketat dengan Joe Hart untuk memperebutkan posisi penjaga gawang utama Timnas Inggris untuk Piala Eropa 2016. Cuma, nasib sial menimpanya. Dia mengalami dislokasi pergelangan kaki sehingga harus melupakan mimpi terbang ke Prancis, negara tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Setelah cederanya pulih, statistik juga tidak berpihak kepada sosok berusia 24 tahun tersebut. Catatan cuma dua clean sheet dan 43 gol yang bersarang ke gawangnya di Premier League tentu bukan modal bagus buat Butland menjelang Piala Dunia 2018.
Hanya, itu bukan salah Butland seorang, melainkan organisasi pertahanan Stoke City secara keseluruhan. Terbukti, menurut Squawka, Butland masih menjadi penjaga gawang dengan jumlah penyelamatan tertinggi di Premier League musim ini, yaitu 43 kali.
Coba bayangkan bagaimana jika aksi heroik Butland dikawinkan dengan bek-bek Liverpool yang sudah berkualitas macam Virgil van Dijk dan Joel Matip. Mungkin, itu bisa menjadi jalan Butland untuk menggeser Hart di Timnas Inggris. Sekaligus, statusnya sebagai kiper utama Inggris memenuhi syarat Liverpool untuk mengakhiri dahaga gelar juara liga.
ADVERTISEMENT
Tomas Vaclik
Tidak ada pemberitaan media Eropa yang mengaitkan Liverpool dengan Tomas Vaclik. Namun, kiper milik Basel itu patut dipertimbangkan apabila upaya mereka mendapatkan nama-nama prioritas mengalami kebuntuan.
Vaclik merupakan opsi ekonomis untuk kualitas yang dimilikinya. Menurut Squawka, dia masuk daftar sepuluh kiper dengan rapor terbaik pada fase grup Liga Champions 2017/18 atau bersanding dengan nama-nama prominen macam Ederson, David de Gea, serta Marc Andre ter Stegen.
Kepa Arrizabalaga
Kepa Arrizabalaga merupakan salah satu penjaga gawang potensial di Spanyol. Pemain milik Athletic Bilbao itu diprediksi masuk skuat untuk Piala Dunia 2018. Maka itu, Liverpool selayaknya menimbang perekrutan sosok berusia 23 tahun tersebut.
Masalahnya, Liverpool harus bersaing dengan Real Madrid, yang memproyeksikan Kepa sebagai penggusur Keylor Navas di bawah mistar. Selain itu, Kepa tidak memenuhi syarat sebagai penjaga gawang utama di timnas karena masih berada di bawah bayang-bayang David de Gea.
ADVERTISEMENT