Modric dan Rakitic, Paket Komplet Milik Kroasia

26 Juni 2018 19:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Modric dan Rakitic, kunci Kroasia. (Foto:  REUTERS/Lucy Nicholson)
zoom-in-whitePerbesar
Modric dan Rakitic, kunci Kroasia. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
ADVERTISEMENT
Tak berlebihan untuk mengatakan Kroasia sebagai salah satu tim dengan lini tengah terbaik di dunia. Nama mentereng macam Luka Modric dan Ivan Rakitic terdapat dalam skuat peraih peringkat ketiga Piala Dunia 1998 itu. Belum lagi dengan kehadiran suksesor keduanya, Marcelo Brozovic dan Mateo Kovacic.
ADVERTISEMENT
Lini tengah Kroasia menutupi kekurangan di sektor lain. Tengok saja barisan belakang tak terlalu meyakinkan karena cuma Dejan Lovren dan Danijel Subasic yang bisa diandalkan, itu pun masih cenderung angin-anginan. Sedangkan dari lini depan, hanya Mario Mandzukic dan Ivan Perisic tempat Kroasia bersandar.
Ini menjadi alasan mengapa tak banyak yang mengira langkah Kroasia akan mulus di Piala Dunia 2018 kali ini. Namun, lihat kenyataannya: Tim berjuluk Vatreni itu berhasil menyapu bersih dua laga awal, termasuk saat menghancurkan Argentina 3-0. Mereka pun kini memimpin klasemen sementara Grup D.
Seperti yang disebutkan di atas, Kroasia tak memiliki kualitas skuat merata di tiap lini. So, cara paling gampang adalah dengan memaksimalkan titik terkuat. Itulah yang diterapkan oleh Zlatko Dalic: Memaksimalkan Modric dan Rakitic. Buktinya, keduanya menyumbangkan 3 dari 4 gol yang sudah dilesakkan Kroasia.
ADVERTISEMENT
Moncernya Modric dan Rakitic tak bisa dilepaskan dari kemampuan Mandzukic yang mampu bermain melebar. Bersama Juventus, ia intens diturunkan sebagai penyerang sayap. Namun, bukan berarti Mario Mandzukic kehilangan ketajamannya. Ia menjadi penyumbang gol terbanyak bagi Kroasia di babak kualifikasi lalu dengan 5 gol. Disusul Andrej Kramaric dan Nikola Kalinic yang masing-masing membukukan sepasang gol.
Kroasia sendiri intens mengaplikasi skema dasar 4-2-3-1, dan dengan pergerakan Mandzukic yang tak melulu horizontal, memberikan ruang lebih bagi Modric dan Rakitic sebagai poros ganda untuk bergerak lebih ofensif.
Yang paling ketara adalah saat Kroasia sukses melumat Argentina. Kala itu Dalic memakai pakem 4-1-4-1, dengan mengutus Marcelo Brozovic sebagai pelindung back-four. Pilihan ini terbilang menarik mengingat Dalic masih memiliki Milan Badelj, satu-satunya gelandang bertahan murni dalam skuatnya.
ADVERTISEMENT
Rakitic melakukan pemanasan. (Foto: REUTERS/Antonio Bronic)
zoom-in-whitePerbesar
Rakitic melakukan pemanasan. (Foto: REUTERS/Antonio Bronic)
Dari sudut pandang lain, Brozovic justru figur ideal untuk menggantikan Modric dan Rakitic sebagai distributor bola, ketimbang ball-winner macam Badelj. Sedangkan Modric dan Rakitic di dorong ke depan, diapit Ivan Perisic dan Ante Rebic di kedua sisi.
Dalic nampaknya memang mengekploitasi kelebihan sepasang gelandangnya itu untuk melumpuhkan pertahanan Argentina. Buktinya, Mandzukic intens bergerak ke tepi kanan ketimbang nangkring di sentral pertahanan 'Tim Tango'. Demikian juga dengan Perisic dan Rebic yang secara bergantian meng-cover tepi kiri dan kanan. Bedanya, jika Perisic diutus untuk mejaga garis tepi pertahanan, Rebic cenderung begerak ke area tengah guna membantu Brozovic.
Skema demikian jelas mengakomodir kemampuan Modric dan Rakitic untuk muncul dari lini kedua, bahkan bisa dibilang sebagai tumpuan utama serangan. Nyatanya Modric berhasil menorehkan sepasang tembakan. Rakitic lebih hebat lagi, ia menjadi pemain yang paling aktif di laga tersebut dengan catatan empat tembakan. Skema ini menjadi lebih sempurna karena keduanya berhasil menyumbang masing-masing satu gol untuk Kroasia.
ADVERTISEMENT
Modric, bintang Kroasia. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Modric, bintang Kroasia. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
Jika kemenangan melawan Argentina menunjukkan ciamiknya kemampuan Modric dan Rakitic dalam menyerang, laga versus Nigeria di partai pembuka merepresentasikan aksi defensif yang oke.
Modric dan Rakitic diturunkan sebagai poros ganda dalam skema 4-2-3-1. Hasilnya, Alex Iwobi dan kawan-kawan kesulitan untuk menembus pertahanan Kroasia. Modric dan Rakitic total membukukan 5 tekel sukses, jauh lebih baik ketimbang dua Nigeria, Oghenekaro Etebo dan Wilfred Ndidi.
Baru setelah Brozovic masuk menggantikan Kramaric, Kroasia mengaktifkan mode serangannya. Kehadiran penggawa Inter Milan itu membuat Modric leluasa untuk membantu serangan, memperkaya opsi serangan yang sebelumnya cuma via umpan lambung. Sedangkan urusan pertahanan masih terjaga dengan kehadiran Rakitic.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang peran Modric dan Rakitic, tak bisa dilepaskan dari kontribusi Brozovic sebagai penyeimbang keduanya. Salah satu cara Dalic untuk memaksimalkan peran dua gelandang andalannya tersebut.
"Saya memilih Brozovic karena dia adalah pilihan tercepat. Kemudian, dia melangkah bisa lebih ke depan dan Luka untuk kembali (ke tengah). Penting bagi mereka untuk berganti posisi," ungkap Dalic sebagaimana dilansir Independent.
Brozovic signifikan membantu Modric dan Rakitic. (Foto: Alberto Pizzoli/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Brozovic signifikan membantu Modric dan Rakitic. (Foto: Alberto Pizzoli/AFP)
Pendek kata, peran Modric dan Rakitic cukup komplet. Mereka bisa saling melengkapi, wadah dari kreator serangan dan gelandang bertahan yang juga piawai dalam memanfaakan peluang. Dalic pun layak dipuji karena mampu memaksimalkan keduanya di tengah-tengah relatif tak meratanya skuat Kroasia saat ini.