Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Martial, Calon Pembeda di Laga Manchester United vs PSG
12 Februari 2019 17:16 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB

ADVERTISEMENT
Sudah 11 pertandingan dilalui Manchester United tanpa kekalahan. Selasa (13/2/2019) dini hari WIB, mereka harus menggulung lengan bajunya lebih tinggi karena akan menjamu Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Tentu ini bukan perkara mudah, mengingat eksistensi PSG di Eropa kini kian kentara. Mereka berhasil lolos sebagai juara Grup C, mengungguli tim-tim kuat macam Liverpool dan Napoli. Bila dirinci, Les Parisiens tak pernah takluk dalam 5 laga Liga Champions terakhir. Bahkan, Romelu Lukaku pun tak segan untuk menganggap tim asal ibukota Prancis itu lebih diunggulkan ketimbang United.
Kabar baiknya buat United, PSG tak akan turun dengan kekuatan penuh nanti. Neymar, Edinson Cavani, dan Thomas Meunier harus ditepikan lantaran cedera.
Oke, PSG memang tak akan setajam biasanya karena absennya Neymar dan Cavani. Namun, hal itu tak berlaku untuk urusan pertahanan. Tim besutan Thomas Tuchel masih akan diperkuat Thiago Silva, dan Marquinhos di jantung pertahanan. Belum lagi dengan opsi kiper kelas wahid macam Alphonse Areola atau Gianlugi Buffon yang bakal dipasang sebagai palang pintu terakhir.
ADVERTISEMENT
So, kepada siapa United akan bersandar?
Solskjaer diprediksi akan kembali mengandalkan kecairan lini depan untuk melumpuhkan benteng pertahanan PSG. Jadi, memainkan Martial dan Rashford, plus Jesse Lingard bisa jadi keputusan ideal.
Paul Pogba berada dalam daftar teratas sebagai pemain andalan. Hal yang logis mengingat ia menjadi pemain yang paling berpengaruh bagi United pasca-kedatangan Ole Gunnar Solskjer. Sejak arsitek asal Norwegia itu mengambil alih, Pogba sukses mengemas 8 gol dan 5 assist. Hebatnya, itu hanya dibuatnya dalam durasi 10 pertandingan.
Namun, misi Pogba tak akan mudah. Pasalnya, PSG telah menegaskan bakal mengantisipasi kreativitas dan agresivitas pemain berdarah Guinea itu.
Lagipula, kemungkinan besar Tuchel akan mendorong Marquinhos sebagai gelandang bertahan, berduet bersama Marco Verratti yang telah fit untuk tampil. Komposisi dua gelandang defensif semacam ini yang nantinya berpotensi menghambat pendar Pogba.
ADVERTISEMENT
Marcus Rashford bisa menjadi alternatif lain United setelah Pogba. 6 gol yang disumbangkannya dalam 10 pertandingan ke belakang cukup bisa dijadikan acuan. Di satu sisi, pemain berusia 21 tahun itu rentan mengalami kesulitan saat berhadapan dengan tim dengan pertahanan kokoh. Nyatanya Rashford nihil gol saat bersua Huddersfield Town dan Burnley yang notebene punya kolektivitas tinggi untuk urusan bertahan.
Adalah Anthony Martial yang berpotensi jadi pembeda untuk United nanti. Bukan hanya karena pengalamannya merumput di Ligue 1 bersama AS Monaco saja, tetapi juga performanya yang tak kalah ciamik dibanding Pogba dan Rashford. Lagipula, Martial membocorkan bila ia mendapatkan instruksi langsung dari Solskjaer untuk bermain lebih eksplosif pada laga yang dihelat di Old Trafford itu.
ADVERTISEMENT
"Dia meminta saya untuk lebih aktif menyerang. Lagipula itu tugas saya--untuk membuat perbedaan," kata Martial dilansir dari Sky Sports.
Laga versus Fulham akhir pekan lalu jadi panggung teraktualnya. Mendapat kepercayaan turun sebagai starter--menggantikan Rashford--ia sukses menjawabnya dengan sumbangsih masing-masing satu gol dan assist. Meski Solskjaer memasang Lukaku sebagai penyerang tengah, akan tetapi pada praktiknya justru Martial yang ngepos sebagai winger kiri lebih intens bergerak ke kotak penalti lawan.
"Kami punya pelatih dengan niat dan pendekatan yang berbeda. Kami berusaha melakukan apa yang dia minta," ucap Martial.
"Mungkin lebih mudah bagi kami untuk memainkan gaya sepakbola ini dibandingkan dengan sistem sepak bola sebelumnya. Kami tampil baik dan kami berharap kami dapat terus melakukannya dengan baik," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pun demikian soal kuantitas tembakan, yang dikuasainya dengan torehan 3, masih lebih banyak ketimbang Lukaku yang cuma melepaskan sebiji. Satu lagi, Martial juga menciptakan 2 umpan kunci dalam laga yang digelar di Craven Cottage tersebut, torehan tertinggi di antara para pemain lainnya.
Nah, PSG sedang mengalami masalah di sektor kanan pertahanan mereka karena tak bisa menurunkan Meunier. Memang mereka masih punya Dani Alves sebagai penggantinya. Namun, performa pemain berusia 35 tahun itu tak spesial-spesial amat di musim ini. Selain itu, terlalu berharap kepada Thilo Kehrer sebagai pembendung serangan di sisi kanan juga masih relatif riskan.
Toleh saja kekalahan yang ditelan PSG dari Olympique Lyon dua pekan lalu. Skema gol kemenangan yang dihasilkan Les Gones lahir dari kecerobohan full-back dan wing-back--dalam situasi ini Kehrer dan Alves--dalam mengantisipasi serangan balik. Keterlambatan transisi memaksa Silva melanggar Tanguy Ndombele di kotak terlarang. Alhasil, PSG pun kalah usai Nabil Fekir berhasil menyelesaikan tugasnya sebagai eksekutor.
ADVERTISEMENT
Situasi demikian yang nantinya bisa dimanfaatkan United nanti: Mengandalkan kejelian Pogba dalam melepaskan long-ball serta Martial sebagai algojonya.