Masih Adakah Tempat bagi Villa di Timnas Spanyol?

18 Januari 2018 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
David Villa bersama New York City FC. (Foto: Reuters/Brad Penner)
zoom-in-whitePerbesar
David Villa bersama New York City FC. (Foto: Reuters/Brad Penner)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi setiap orang, rumah memiliki makna yang berbeda-beda. Ada yang bilang bahwa rumah adalah tempat untuk melepas segala keluh dan kesah yang dialami, ada juga yang mengasosiasikan rumah sebagai tempat di mana semua kenangan saling beradu dan berkelindan. Bagi David Villa, rumah itu adalah Timnas Spanyol. Namun, masih adakah tempat bagi Villa untuk pulang?
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah berita di Marca, David Villa, yang pernah membela Valencia, Barcelona, dan Atletico Madrid di La Liga Spanyol, mengutarakan keinginannya untuk membela Timnas Spanyol di Piala Dunia 2018. Meski sekarang dia sudah berusia 36 tahun, Villa mengungkapkan bahwa dia masih mampu bersaing dan memperebutkan satu tempat di Timnas Spanyol bersama dengan para pemain lain.
"Saya tahu bahwa (Julen) Lopetegui memperhatikan saya dan saya masuk kandidat untuk memperkuat Timnas Spanyol. Dia-lah yang memegang keputusan, dan yang bisa saya lakukan sekarang adalah terus bermain baik, berlatih keras, dan tetap menjaga level permainan saya," ujar Villa.
Meski sudah tidak muda, pemain yang pernah bermain di tiga ajang Piala Dunia tersebut (2006, 2010, dan 2014) masih punya kemampuan yang cukup untuk bersaing dengan pemain-pemain lain. Cetakan 24 gol dari 33 laga yang sudah dia jalani di Major League Soccer merupakan catatan tersendiri yang bisa menjadi pertimbangan Lopetegui untuk memanggilnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Villa, Timnas Spanyol sudah selayak rumah. Di Timnas, dia menorehkan berbagai kenangan, baik itu manis maupun pahit. Villa pernah menjadi bagian dari Timnas Spanyol yang menjuarai Piala Dunia 2010. Villa juga pernah merasakan pahitnya dibantai 1-5 oleh Belanda di Piala Dunia 2014. Ketika muda, sekitar 2006 silam, dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana sosok ZInedine Zidane menghancurkan Spanyol di babak 16 besar dengan skor 1-3.
Sampai sekarang, Villa pun masih memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak untuk Timnas Spanyol, dengan catatan 59 gol dari 98 pertandingan. Segala kenangan inilah, bisa jadi, yang membuat Villa akhirnya rindu dan berjuang dengan keras untuk dapat pulang ke rumah bernama Timnas Spanyol tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, masih adakah tempat bagi Villa di tim yang mungkin sudah dia anggap sebagai rumah tersebut?
***
Memang Villa adalah pencetak gol terbanyak untuk Timnas Spanyol. Dia juga adalah pemain yang sudah cukup berpengalaman di level internasional, dengan 98 penampilan yang sudah dia catatkan. Namun, apakah seorang Julen Lopetegui masih membutuhkan jasanya di Timnas?
Pertama-tama, mari kita mengukur terlebih dahulu pesaing-pesaing Villa yang lain di Timnas Spanyol. Sejauh ini, ada beberapa nama yang bisa menjadi kandidat kuat untuk mengisi posisi yang diinginkan oleh Villa di Timnas. Mereka adalah Alvaro Morata, Iago Aspas, Rodrigo, serta Diego Costa. Keempat pemain tersebut bermain dengan posisi yang sama dengan Villa, yakni penyerang tengah.
Alvaro Morata sekarang tercatat sebagai pemain yang membela Chelsea. Di Chelsea, sejauh ini Morata sudah menorehkan 12 gol dari 30 laga yang sudah dia jalani di semua kompetisi. Sebuah torehan yang bisa dibilang tidak buruk, untuk ukuran tim yang berkompetisi tidak hanya di Premier League saja, melainkan juga di Liga Champions. Apalagi usia Morata masih terbilang muda. Masih banyak waktu baginya untuk berkembang.
ADVERTISEMENT
Alvaro Morata mulai menunjukkan tajinya. (Foto: Hannah McKay/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Alvaro Morata mulai menunjukkan tajinya. (Foto: Hannah McKay/Reuters)
Selain Morata, ada juga nama Iago Aspas dan Rodrigo yang dapat merebut posisi Villa di Timnas. Sejak didatangkan oleh Celta Vigo dari Liverpool, Aspas mampu tampil apik. Musim 2017/18 ini, dia sudah mencatatkan 12 gol dari 21 penampilannya bersama Celta di semua kompetisi.
Sedangkan Rodrigo, dia juga tampil moncer setelah direkrut oleh Valencia dari Benfica pada 2015 silam. Musim 2017/18 ini, total Rodrigo sudah menorehkan 11 gol dari 22 penampilannya bersama Valencia di semua kompetisi. Jangan lupakan pula nama Diego Costa, yang mulai menebar sensasi kembali bersama Atletico Madrid, walau Atletico baru saja kalah dari Sevilla dalam leg pertama babak delapan besar Copa del Rey.
Pesaing-pesaing David Villa, selain berusia lebih muda darinya, sampai sekarang masih aktif berkompetisi di liga yang sedikit berkualitas di atas MLS. Meski memang Villa punya segudang pengalaman, tempat untuk pulang di Timnas Spanyol bukanlah tempat yang mudah dijangkau olehnya. Selain itu, pertanyaan lainnya adalah, akankah dia masuk skema Julen Lopetegui?
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa laga, baik itu di ajang kualifikasi Piala Dunia 2018 maupun ajang uji tanding, Lopetegui tidak pernah terpatok pada satu skema tunggal. Terkadang dia menggunakan skema dasar 4-2-3-1, skema dasar tiga bek, atau malah menggunakan skema "false nine" seperti ketika mengalahkan Italia 3-0. Kebiasaan Lopetegui mengubah-ngubah skema ini menunjukkan bahwa para pemainnya harus siap untuk dipasang dan bermain di dalam posisi dan skema seperti apapun.
Akankah Villa mampu memikat hati Lopetegui dan membuat namanya masuk ke dalam skuat Spanyol di Piala Dunia 2018? Dapatkah Villa masuk dan sesuai dalam skema yang diterapkan Lopetegui nantinya?
Lopetegui bersama striker Spanyol, David Villa. (Foto: Susana Vera/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lopetegui bersama striker Spanyol, David Villa. (Foto: Susana Vera/Reuters)
***
Piala Dunia 2018 baru akan mulai sekira lima sampai enam bulan lagi. Masih banyak waktu bagi Villa untuk menjual dirinya kepada Lopetegui, sehingga akan ada satu tempat baginya untuk pulang di Timnas Spanyol nanti. Melihat gaya mainnya di New York City FC, Villa sebenarnya masih cocok untuk berseragam Timnas Spanyol. Penempatan posisi dan kemampuannya masih tidak jauh berbeda seperti ketika dulu dirinya masih muda dan main di Eropa.
ADVERTISEMENT
Tapi, jika dalam selang waktu dua sampai tiga bulan ke depan Villa tidak mampu tampil konsisten di klub atau tampil baik ketika dapat kepercayaan dipanggil untuk membela Timnas di laga uji tanding, maka dia harus rela untuk menepi. Selain usianya tua, Sebastian Giovinco pun tak pernah lagi dipanggil dan bisa pulang ke Timnas Italia ketika dia memutuskan untuk pindah ke Toronto FC.
Padahal usia Giovinco masih 30 tahun saja.