Materi Kongres PSSI: Evaluasi Tahunan hingga Pengaturan Skor

19 Januari 2019 21:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiapan Kongres PSSI 2019. (Foto:  ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.)
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan Kongres PSSI 2019. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.)
ADVERTISEMENT
Pulau Bali dipilih Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menggelar kongres tahunan. Berlangsung pada Minggu (20/1/2019) mulai pukul 09:00 hingga 14:00 WITA, ada beberapa agenda yang akan dibahas.
ADVERTISEMENT
Kongres kali ini juga turut dihadiri oleh pengurus PSSI, Komite Eksekutif (Exco) PSSI, dan 86 voter PSSI yang terdiri 18 peserta Liga 1 2018, 16 klub teratas Liga 2 2018, 16 klub teratas Liga 3 2018, dan masing-masing delegasi Asprov, PSSI, Asosiasi Sepak Bola Wanita, serta Federasi Futsal Indonesia.
Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, mengatakan persiapan kongres sudah 100 persen. Termasuk juga para peserta sudah berada di lokasi yakni Sofitel Nusa, Dua, Bali.
Lantas, apa saja, sih, materi-materi yang akan dibahas?
''Materi kongres tahunanan kali cukup mutakhir. Tak kalahlah sama Kongres Tahunan FIFA karena seluruh set materi di dalam USB agar mempermudah peserta dan ada dua dokumen penting yang nanti dipaparkan,'' ujar Tisha ketika ditemui di lokasi kongres.
ADVERTISEMENT
Sekjen PSSI, Ratu Tisha, dan pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PSSI, Ratu Tisha, dan pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.)
Pertama, kata Tisha, menyoal laporan aktivitas PSSI yang isinya akan memaparkan laporan pada 2018 lalu, di dalamnya termasuk persoalan keuangan dan perencanaan kegiatan. Salah dua materi yang disampaikan Tisha di sesi ini adalah bagaimana PSSI sukses menyelenggarakan 10 ajang internasional dan kursus kepelatihan.
Kedua, bicara program PSSI pada periode 2019 yang mengambil fokus sinergi dengan stakeholder internasional dan juga pemerintahan. Selain itu, kata Tisha lagi, melanjutkan program 2018 dengan visi menuju 2045.
Pada 2045, PSSI sejatinya sudah mengambil ancang-ancang untuk bisa tampil sebagai tuan rumah Piala Dunia. Akan tetapi, sebelum tiba waktunya, target tembus Olimpiade 2020 dan 2024 akan menjadi fokus utama.
"Jadi tahun 2018 hingga 2019 adalah fase pemulihan organisasi. Artinya pemulihan secara struktural, pemulihan secara aturan organisasi, pemulihan secara sistem, dan skema pembinaan usia muda. Salah satu program unggulan di 2019 ini adalah berjenjangnya kompetisi Elite Oro Academy dari usia 16, 18, dan 20 tahun,'' ucap Tisha.
ADVERTISEMENT
Selain membahas program kerja, PSSI juga tak luput membahas kasus yang tengah marak belakangan ini. Ya, tentu saja praktik pengaturan skor yang tengah dibasmi oleh PSSI yang bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia via Satgas Anti-Mafia Bola.
Kantor pusat PSSI. (Foto: ADEK BERRY / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor pusat PSSI. (Foto: ADEK BERRY / AFP)
''Tidak hanya pada 2019 saja persoalan ini (pengaturan skor -red) dibahas karena pada kongres tahun lalu, salah satu pembahasan mengenai area integritas. Pada 2018 PSSI juga sudah melakukan kerja sama dengan Genius Sport sebagai salah satu supporting data untuk identifikasi potensial atau abnormal match.''
''Setelah berlangsungnya kerja sama, pada 2019 ini yang akan kami tingkatkan pendukung datanya dari Genius Sport dengan di-set-up lewat Komite Adhoc Integrity,'' kata Tisha.
Nah, Komite Adhoc Integrity terdiri dari stakeholder, baik dari internal PSSI maupun eksternal. Selain itu, Polri, Interpol, Genius Sports (konsultan data statistik sepak bola yang berbasis di London -red), AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia), dan FIFA juga akan dilibatkan.
ADVERTISEMENT