McMenemy Anggap Melatih Timnas Indonesia adalah Pekerjaan Sulit

24 Januari 2019 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy pada Konferensi Pers di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (24/1). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy pada Konferensi Pers di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (24/1). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia sudah resmi dinahkodai Simon McMenemy sebagai pelatih kepala. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah mengontrak pelatih berusia 41 tahun tersebut dalam jangka waktu dua tahun yakni sejak 20 Desember 2018 hingga 20 Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Dalam dua tahun tersebut, McMenemy akan dihadapkan dengan sejumlah tantangan. Yakni, Pra-Piala Asia 2023, Pra-Piala Dunia 2022, serta Piala AFF 2020. PSSI juga menargetkan pada awal 2020 Indonesia bisa duduk di urutan 120 rangking FIFA.
Menjawab tantangan tersebut, pelatih asal Skotlandia memang tak ingin sesumbar. Bahkan, saat sesi perkenalan yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/1/2019), McMenemy meyakini bahwa menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia adalah sebuah pekerjaan sulit.
''Walaupun saya bukan pilihan favorit dari seluruh fans yang ada di Indonesia, tapi saya bisa pastikan tidak akan ada orang yang seantusias saya dalam menerima pekerjaan ini. Saya akan bekerja keras dan akan berupaya mewujudkan apa yang diharapkan oleh penantian panjang Indonesia dan akan mewujudkannya dalam satu kerja yang nyata seperti yang akan saya lakukan,'' kata McMenemy.
ADVERTISEMENT
Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy dan Sekjen PSSI Ratu Tisha menggelar Konferensi Pers di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (24/1). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy dan Sekjen PSSI Ratu Tisha menggelar Konferensi Pers di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (24/1). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Sebelum McMenemy resmi membesut 'Garuda', Timnas Indonesia memang sudah lama tak merasakan gelar. Tak usah berbicara jauh untuk kancah Asia bahkan dunia, di level Asia Tenggara yakni di Piala AFF saja, tak sekali pun piala masuk ke kabinet Timnas Indonesia. Prestasi terbaik Indonesia adalah empat kali menjadi runner-up.
Untuk Piala Asia, Indonesia ikut dalam empat edisi yakni 1996, 2000, 2004 dan 2007. Akan tetapi, perjalanan Indonesia harus selalu pupus di babak grup. Dan selepas edisi yang disebutkan terakhir, tak sekali pun Indonesia berlaga di hajatan 4 tahunan itu.
''Dalam pandangan saya, seharusnya Indonesia berada di atas sana, berkompetisi di level Piala Asia, dan juga berkompetisi dengan negara-negara Asia lainnya. Saya percaya itu bisa dilakukan karena kita punya raw material dan bagaimana saya nanti akan mengolahnya,'' ucapnya.
ADVERTISEMENT
''Saya yakin ini pekerjaan yang tidak mudah, seperti halnya menemukan keping-keping yang terpisah untuk membuat puzzle menjadi komplet. Nantinya akan saya buktikan bahwa Indonesia bisa mencapai itu,'' kata McMenemy menutup.