Memandang Girona, Ujian Barcelona Selanjutnya

Percobaan Luis Suarez dari dalam kotak penalti. (Foto: Pau Barrena/AFP)

Keputusan Ernesto Valverde untuk merotasi skuatnya harus dibayar mahal. Tanpa kehadiran Lionel Messi, Barcelona ditekuk Sevilla 0-2 pada leg pertama perempat final Copa del Rey, Kamis (24/1/2019) dini hari WIB.

Barcelona tak punya banyak waktu untuk bersedih hati. Minggu (27/1) malam WIB, mereka sudah harus melawat ke markas Girona pada pekan ke-21 La Liga. Ini bukan perkara mudah mengingat klub yang juga berbasis di Catalunya itu sukses menahan imbang mereka 2-2 pada putaran pertama di Camp Nou. Bahkan, Girona sempat unggul 2-1 sebelum Gerard Pique menyamakan kedudukan pada menit ke-63.

Sevilla vs Barcelona (Foto: Twitter @SevillaFC_ENG)

Meski Messi relatif lebih bugar pasca-diistirahatkan, Valverde masih belum bisa menurunkan skuat terbaiknya. Selain Samuel Umtiti, Ousmane Dembele juga masih belum pulih dari cedera engkel.

Pemain pelapis macam Carles Alena dan Malcom serta rekrutan anyar Barcelona, Kevin-Prince Boateng, juga belum terbukti mampu menggantikan peran Luis Suarez dan Philippe Coutinho. Itulah mengapa Valverde tetap menaruh keduanya sebagai tandem Messi di lini depan pada duel nanti.

Mantan arsitek Athletic Bilbao itu tak akan mengambil banyak risiko. Selain harus mewaspadai kejutan Girona, Barcelona juga kudu menjauh dari jangkauan Atletico Madrid yang sukses menundukkan Getafe, Sabtu (26/1) kini sudah genap mengemas 44 angka, cuma berjarak 2 angka dari mereka.

"Ini pertandingan penting dan rumit. Poin menjadi lebih menentukan dan kami harus memenangi duel ini. Kami tahu bahwa Girona sangat antusias karena sudah mengukir catatan impresif di La Liga dan di Piala (Copa del Rey)," kata Valverde sebagaimana dilansir situs resmi klub.

Ngomong-ngomong, Montilivi sendiri bukanlah tempat yang ramah untuk para tamunya. Buktinya, Girona tak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir di sana. Termasuk saat berhasil dua kali menahan imbang Atletico di pentas La Liga dan Copa del Rey.

Oh iya, Gironistes juga berhasil menyingkirkan Antoine Griezmann dkk. pada ajang tersebut. Bila dikalkulasi, cuma tiga kali Girona tumbang dihadapan pendukungnya di musim ini--dari 12 laga kandang di seluruh ajang.

Antoine Griezmann berusaha melewati kiper Girona, Bono, tetapi gagal. (Foto: AFP/Josep Lago)

Bila menunjuk satu pemain yang paling berpengaruh atas penampilan ciamik Girona, Cristhian Stuani adalah orangnya. Kabar gembiranya, penyerang asal Uruguay itu sudah siap mentas setelah dijauhi suspensi saat Girona takluk dari Real Betis dan Real Madrid.

Fisik yang kekar, serta kejelian dalam penempatan posisi, dan penyelesaian akhir jadi kelebihan Stuani. Sepasang gol yang disarangkannya ke gawang Marc-Andre ter Stegen pada September lalu adalah buktinya.