Memandang Kimmich Sebagaimana Mestinya

20 Februari 2018 20:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kimmich sudah dipagari Bayern. (Foto: Reuters/Michael Dalder)
zoom-in-whitePerbesar
Kimmich sudah dipagari Bayern. (Foto: Reuters/Michael Dalder)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum genap setahun Bayern Muenchen ditinggal pergi salah satu legendanya, Philipp Lahm, yang memutuskan gantung sepatu. Tak sekadar ikon, pemain versatile (serba-bisa) itu juga memegang peranan penting dalam sistem permainan Bayern.
ADVERTISEMENT
Tak sampai setahun juga Bayern akhirnya menemukan penggantinya. Joshua Kimmich namanya. Meski secara pribadi pemain berusia 23 tahun itu enggan disamakan dengan Lahm, keduanya memiliki banyak kepadanan. Keduanya bisa bermain di multi-posisi dan paling sering beroperasi sebagai full-back.
Bedanya, Lahm memang berposisi asli sebagai full-back sebelum akhirnya didaulat sebagai gelandang bertahan, sementara Kimmich kebalikannya. Dia sempat berposisi sebagai gelandang bertahan saat masih membela RasenBallsport Leipzig. Dengan begitu insting Kimmich untuk menyerang masih lebih baik ketimbang pendahulunya, kendati masih belum cukup mumpuni dalam aksi bertahan.
Bukti itu tertuang lewat satu gol yang dicetaknya ke gawang Paderborn di ajang DFB-Pokal awal bulan ini. Usai menerima umpan lambung dari lini belakang, Kimmich berhasil mengelabui Michael Ratajczak dengan tenang. Posisinya sebelum mendapatkan bola bahkan lebih srategis dalam menyerang ketimbang Arjen Robben, atau berada sedikit di belakang Robert Lewandowski yang terperangkap offside.
ADVERTISEMENT
Gol itu nyaris serupa dengan gol yang dibuatnya saat Bayern menggasak Anderlecht 3-0 di fase grup. Penempatan posisinya yang tepat membuat Jerome Boateng kemudian menyodorkan bola kepadanya, ketimbang Lewandowski yang berada dalam kawalan. Ketenangan di pula yang kemudan membuat Kimmich sukses menaklukkan Matz Sels dari jarak dekat.
Sejauh ini Kimmich memang sudah mencetak 3 gol di semua ajang. Musim lalu lebih hebat lagi, sebab pemain berusia 24 tahun itu sukses mencetak 9 gol di Bundesliga dan Liga Champions.
Dari kontribusi umpan kunci, Kimmich yang mencatatkan rata-rata 2,2 umpan kunci per laga menempati posisi tujuh besar di Bundesliga. Jumlah tersebut setara dengan torehan gelandang macam Thorgan Hazard dan Emil Forsberg. Bahkan, catatannya lebih baik ketimbang Mario Goetze yang baru menyentuh angka 1,9.
ADVERTISEMENT
Sementara dari torehan assist, Kimmich yang sudah mengukir tujuh berada di posisi runner-up di bawah Philipp Max. Catatan mentereng Kimmich didukung dengan peran inverted winger yang dipunyai Bayern, dalam hal ini adalah Arjen Robben yang berdiri segaris dengan Kimmich. Intens-nya mantan pemain Chelsea itu dalam melakukan cutting-inside memberikan ruang bagi Kimmich untuk maju lebih ke depan.
Gamblangnya, Bayern memiliki dua winger di sisi kanan, Robben yang bertugas untuk melakukan penetrasi, sementara Kimmich yang mengakomodir lini depan dengan umpan-umpannya.
Robben cetak dua gol ke gawang Paderborn. (Foto:  REUTERS/Leon Kuegeler)
zoom-in-whitePerbesar
Robben cetak dua gol ke gawang Paderborn. (Foto: REUTERS/Leon Kuegeler)
Sisi inilah yang paling potensial untuk melemahkan Besiktas. Full-back kiri wakil asal Turki itu memang relatif agresif ketimbang sisi sebaliknya yang intens dihuni Gokhan Gonul. Pemain berusia 33 tahun itu relatif lebih defensif ketimbang Caner Erkin dan Adriano yang rajin membantu serangan.
ADVERTISEMENT
Nah, Bayern bisa memanfaatkan celah saat Adriano atau Erkin terlambat dalam melakukan transisi dari menyerang ke bertahan. Lagipula, seperti yang dikatakan di atas, pada praktiknya Bayern memiliki dua winger yang besar kemungkinan bakal merepotkan pertahanan Besiktas.
Di samping itu, kejelian Kimmich dalam melepaskan umpan lambung bisa menjadi senjata untuk melumpuhkan pertahanan Besiktas. Oke, barisan belakang Black Eagles memang kokoh karena menjadi tim yang paling sedikit kebobolan di Super Lig dengan 21 gol, namun umpan lambung ternyata cukup melemahkan mereka.
Nyatanya dua gol terakhir yang bersarang ke gawang Besiktas berawal dari skema tersebut, tepatnya saat bentrok dengan Konyaspor dan Bursaspor. Bayern bisa memanfaatkan chemistry antara Kimmich dengan Robert Lewandowski. Ya, sinergi keduanya telah menghasilkan 4 gol di ajang Bundesliga.
ADVERTISEMENT
Sulit untuk menanggalkan peran Lewandoswski, Robben, serta James Rodriguez yang sebagai pilar penting lini depan Bayern. Namun, haram rasanya andai mengesampingkan peran Kimmich sebagai pengakomidir serangan skaligus algojo dadakan yang mungkin bakal menjebol kokohnya benteng pertahanan Besiktas di Allianz Arena.
====
*Pertandingan Bayern vs Besiktas akan dihelat di Allianz Arena, Rabu (21/2/2018) dini hari WIB. Sepak mula akan dilakukan pukul 02:45 WIB.