Menakar Kekuatan Calon Lawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia

18 Juni 2019 16:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain timnas Indonesia usai mencetak gol ke gawang Vanuatu saat pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (15/6). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain timnas Indonesia usai mencetak gol ke gawang Vanuatu saat pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (15/6). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Indonesia mengalami penurunan peringkat FIFA akibat kekalahan 1-4 dari Yordania, Selasa (11/6/2019) lalu. Dari posisi ke-159, pasukan Simon McMenemy kini jatuh ke kursi ke-160.
ADVERTISEMENT
Tak begitu signifikan, memang, karena Indonesia hanya turun satu setrip. Namun, dampaknya besar terhadap kiprah 'Garuda' di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Indonesia mesti terlempar ke pot 5 alias terbawah untuk pengundian grup. Itu artinya, Andritany Ardhiyasa dan kolega terancam menghadapi lawan-lawan berat. Kans untuk meraup poin pastinya turut tergerus.
Lantas, negara mana saja yang kemungkinan masuk satu grup dengan Indonesia pada babak kedua nanti?
Pot 1
Sudah tentu pot 1 berisikan negara-negara unggulan, di antaranya Iran, Jepang, Korea Selatan, Australia, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Cina. Dan, Iran adalah calon lawan terkuat di atas kertas.
Lihat saja peringkat FIFA, di mana Iran menempati posisi ke-20. Mereka mengungguli negara-negara kuat lain macam Jepang (28), Korea Selatan (37), hingga Australia (43).
ADVERTISEMENT
Di luar itu, kemampuan mereka secara teknis dalam beberapa tahun terakhir ini memang relatif meningkat. Buktinya adalah penampilan mereka pada Piala Dunia 2018. Saat itu, Iran mampu meraih 4 poin (hanya selisih satu poin dari Spanyol dan Portugal di grup yang sama) sehingga nyaris saja lolos ke babak 16 besar.
Bakal menjadi mimpi buruk kalau Timnas Indonesia ternyata harus bersua Iran. Tak cuma lantaran kiprah sang lawan, tetapi juga menimbang riwayat Indonesia saat menghadapi negara dengan ibu kota Teheran itu.
Tepatnya pada Kualifikasi Piala Dunia 2014, 2011 lalu, Indonesia sempat menuai kekalahan dengan skor telak. Duel pertama berakhir 0-3, lalu kedua berujung skor 1-4.
Duel Azmoun vs Soares. Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
Nah, lawan yang relatif lebih mudah adalah China dengan posisi ke-73 di peringkat FIFA. Mereka tak cuma menempati kursi terendah dibandingkan negara-negara pot 1, tetapi juga kerap kesulitan melawan tim yang lebih lemah, termasuk Indonesia. Buktinya, 'Garuda' cuma menelan kekalahan 0-1 dalam dua duel terakhir pada 2013 lalu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, rapor China ketika bersua tim-tim Asia Tenggara juga membuka harapan buat Indonesia. China tercatat kalah 0-1 dari Thailand dan menang 2-0 atas Filipina.
Pot 2
Dari pot 2, salah satu antara Irak, Uzbekistan, Suriah, Oman, Lebanon, Kyrgyztan, Vietnam, dan Yordania bakal menjadi lawan Indonesia. Menimbang tabel FIFA, Yordania adalah tim terlemah karena cuma mengisi posisi ke-98.
Kendati begitu, kita semua mengetahui bagaimana hasil duel terakhir kedua tim. Skor 4-1 membuktikan bahwa Yordania memiliki level permainan jauh di atas Indonesia.
Dedik Setiawan berduel dengan penggawa Timnas Yordania di uji tanding. Foto: Marco Verratti
Lebih realistis jika Indonesia mengharapkan bisa bersua Vietnam (96) dan Kyrgystan (95). Dari berbagai duel, Indonesia kerap meraih hasil baik.
Piala AFF 2016 menjadi contoh. Indonesia dan Vietnam sempat bersua di babak semifinal. Hasilnya, 'Garuda' terbang ke partai puncak lewat kemenangan 2-1 di Pakansari, Kabupaten Bogor, dan skor imbang 2-2 di Stadion My Dinh, Hanoi.
ADVERTISEMENT
Adapun dengan Kyrgistan, Indonesia telah menjalani pertemuan dan terbukti mampu memberikan perlawanan. Pada pertemuan pertama yang digelar 2013 lalu, Indonesia menang dengan skor telak 4-0. Kemudian di Tsunami Cup 2017, Indonesia yang bermaterikan pemain U-23 hanya kalah 0-1.
Sementara itu, untuk lawan terkuat, kemungkinannya adalah Irak. Dalam dua pertandingan terakhir yang dijalani, Indonesia selalu kalah. Performa Irak pada tiga pertandingan terakhir juga terbilang positif. Dua di antaranya adalah kala melawan dua negara lain pada pot ini, yakni Suriah (menang 1-0) dan Yordania (3-2).
Selain itu, perlu digarisbawahi bahwa Irak menempati peringkat ke-77 di tabel FIFA --tertinggi di antara negara-negara pot 2.
Pot 3
Palestina, India, Bahrain, Thailand, Tajikistan, Korea Utara, Taiwan, dan Filipina. Ini adalah negara-negara yang mengisi pot 3 dan sekilas tak begitu diunggulkan.
ADVERTISEMENT
Bukan berarti Indonesia bisa begitu saja meraih hasil maksimal. India, misalnya, yang tak pernah dikalahkan Indonesia dalam dua duel terakhir. Bahkan, India mampu menang 4-1 dan 1-0 atas Thailand tahun ini.
Jangan lupakan pula bahwa India memiliki peringkat FIFA tertinggi di pot 3, yakni dengan menempati kursi ke-101.
Thailand sendiri adalah negara yang begitu sulit Indonesia hadapi dalam beberapa tahun terakhir. Terbukti, dalam empat pertandingan sebelumnya, tiga di antaranya berujung kemenangan buat Thailand.
Meski begitu, Thailand bersama Filipina dan Taiwan merupakan lawan yang tak asing bagi Indonesia. Sehingga, kans untuk memberikan perlawanan tentu lebih besar.
Terlebih lagi buat Taiwan. Tim ini pernah menjadi lawan Indonesia di Asian Games 2018. 'Garuda' memetik hasil positif berupa kemenangan 4-0.
ADVERTISEMENT
Pot 4
Pot 4 diisi oleh Turkmenistan, Myanmar, Hong Kong, Yaman, Afghanistan, Maladewa, Kuwait, dan Malaysia. Kecuali Afganistan, daftar ini adalah negara-negara yang pernah dihadapi dan dikalahkan Indonesia. Malah, sebagian cukup sering, seperti Myanmar dan Malaysia.
Artinya, secara teknis, kemampuan negara-negara pada pot 4 relatif sama dengan skuat 'Garuda'. Bahkan, beberapa di antaranya berada di bawah.
Pemain timnas Indonesia, Alberto Goncalves (kanan) berusaha merebut bola dalam pertandingan uji coba antara Indonesia vs Myanmar di Stadion Wibawa Mukti, Rabu (10/10). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Maladewa, misalnya, menjadi tim terlemah di pot ini. Dilihat dari tiga pertandingan terakhir yang dijalani kala bersua Indonesia saja, mereka selalu kalah (0-5, 0-2, 0-3). Untuk itu, akan menjadi keuntungan bagi Indonesia andai berada di grup serupa dengan Maladewa.
Satu-satunya yang mungkin akan sulit dihadapi adalah Turkmenistan. Kendati dalam empat pertandingan terakhir melawan Indonesia hanya sekali menang, prestasi Turkmenistan tengah membaik. Dilihat dari peringkat FIFA, mereka berada di urutan tertinggi di pot ini, yakni ke-135.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, Turkmenistan juga berhasil menembus Piala Asia 2019 dan sempat merepotkan Jepang pada turnamen tersebut. Saat itu, mereka sempat unggul lebih dulu sebelum akhirnya takluk 2-3.