Menambah Massa Otot Bukan Keputusan Terbaik bagi Egy Maulana Vikri

10 September 2018 21:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Egy Maulana Vikri (Foto: AFP PHOTO / KIM DOO-HO)
zoom-in-whitePerbesar
Egy Maulana Vikri (Foto: AFP PHOTO / KIM DOO-HO)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Egy Maulana Vikri tahu betul bahwa Liga Polandia terkenal dengan permainan yang keras dan mengandalkan fisik. Akan tetapi, Egy tak pernah gamang kendati ia tergolong sebagai pemain bertubuh kecil, dengan tinggi 165 cm.
ADVERTISEMENT
"Badan saya memang kecil, tapi tidak pernah merasa takut. Saya punya kelebihan untuk bisa bersaing dengan pemain-pemain di sini. Karena, semua juga tahu bahwa (Lionel) Messi juga (bertubuh) kecil, 'kan?" ucap Egy setelah resmi diperkenalkan oleh Lechia Gdansk pada 11 Maret 2018 lalu.
Di kompetisi teratas sepak bola Polandia, Egy tidak menjadi pemain bertubuh paling pendek. Pemain Piast Gliwice, Cesar Joel Valencia Castillo, menjadi pemain terpendek dengan tinggi badan 164 cm. Beberapa pemain memiliki tinggi badan yang sama dengan Egy. Salah satunya, Patryk Kun.
Di usianya yang masih sangat muda, Egy masih dapat menambah massa otot dan tinggi badan. Dua hal ini dianggap bisa membantu Egy dalam berduel dengan pemain belakang tim-tim Polandia yang punya postur besar dan tinggi. Di musim ini, setidaknya ada 56 pemain dengan tinggi badan di atas 190 cm. Dan hampir setengahnya merupakan bek tengah.
ADVERTISEMENT
Namun, eks pelatih Timnas Indonesia U-19, Eduard Tjong, punya pandangan sendiri menyoal fisik Egy dan pemain-pemain di Ekstraklasa. Menurut Edu --demikian Eduard disapa--, menambah massa otot bukan keputusan terbaik bagi Egy.
"Kalau menambah massa otot badan, saya pikir tak usah. Tapi, dibikin kuat saja. Kalau massa otot badan ditambah, nanti kelincahan dan kecepatan dia berkurang dan pergerakan menjadi kaku, terutama saat melakukan dribel," ucap Edu kepada kumparanBOLA, Senin (10/9/2018).
"Saya pikir, yang dibutuhkan adalah kekuatan untuk melakukan body charge dan otot kaki untuk menghindari tekel-tekel keras. Jadi, otot kaki yang mesti dibentuk. Otot badan nanti bisa memengaruhi kecepatan. Jadi, kalau angkat beban, Egy harus diberi tempo yang cepat," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Aksi Egy bersama tim utama Lechia Gdanks. (Foto: Youtube/WoroSport)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Egy bersama tim utama Lechia Gdanks. (Foto: Youtube/WoroSport)
Jika menilik debut Egy bersama Lechia Gdansk dalam uji tanding melawan Karpaty Lwow, Minggu (9/9), saran Edu cukup logis. Bermain di pos sayap kanan dalam formasi 4-3-3, Egy beberapa kali mampu melewati lawan berkat kelincahannya.
Bahkan, dalam beberapa situasi, bek lawan harus melakukan pelanggaran guna menghentikan pergerakan Egy. Maka itu, Edu berujar bahwa kecepatan dan kelincahan merupakan senjata utama pemain kelahiran Medan itu untuk terus berpendar di Liga Polandia.