Mentalitas Tottenham Hotspur Dipertanyakan Kaptennya Sendiri

7 Mei 2018 18:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapten dan kiper Spurs, Hugo Lloris. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Kapten dan kiper Spurs, Hugo Lloris. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
ADVERTISEMENT
Mari kita buka tulisan ini dengan sebuah fakta minor mengenai Tottenham Hotspur. Sejak Premier League bergulir pada 1992/93, Spurs sudah kalah 20 kali berkat gol yang tercipta di menit ke-90 atau lebih. Ini adalah kekalahan terbanyak di antara tim-tim lain di kompetisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Kekalahan Spurs yang ke-20 itu terjadi pada Sabtu (5/5/2018) malam WIB lalu saat bertamu ke The Hawthorns, markas West Bromwich Albion. Saat injury time babak kedua memasuki menit kedua, Jake Livermore — yang merupakan mantan pemain Spurs — mencetak gol kemenangan untuk tuan rumah. West Brom menang 1-0.
Hasil itu punya makna berbeda bagi kedua tim. Tambahan tiga poin membuat West Brom sukses memperpanjang napas untuk bertahan di Premier League. Dengan koleksi 31 poin, masih mungkin bagi mereka untuk melewati Swansea City maupun Southampton yang sama-sama mengemas 33 poin.
Sedangkan, hasil itu membuat posisi Spurs di klasemen jadi tidak aman. Anak-anak asuh Mauricio Pochettino itu memang masih berada di urutan keempat. Namun, 71 poin yang mereka miliki masih bisa dengan mudah disalip Chelsea yang menguntit dengan selisih dua poin di tempat kelima. Baik The Lilywhites maupun The Blues sama-sama masih punya tabungan dua pertandingan.
ADVERTISEMENT
Selain membuat posisi Spurs di empat besar terancam, kekalahan ini juga menjadi tanda bahaya tersendiri. Sebab, ini merupakan kekalahan ketiga Spurs dari lima pertandingan termutahir di semua ajang. Sang kapten, Hugo Lloris, pun jadi seperti tak punya pilihan lain kecuali mempertanyakan mentalitas rekan-rekannya.
"Saat ini kami ada dalam periode di mana kami tidak punya kesegaran yang kami miliki pada September, Oktober, atau November. Sama, semua tim pun situasinya seperti ini. Sulit sekali untuk bermain di semua pertandingan dengan intensitas yang sama," kata Lloris seperti dilansir Soccerway.
Gol Livermore ke gawang Spurs. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Gol Livermore ke gawang Spurs. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
"Namun, kami perlu bertanya kepada diri kami sendiri dan menyadari bahwa dua laga berikut — menghadapi Newcastle United dan Leicester City — akan sangat penting bagi masa depan klub dan masa depan semua pemain," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Lloris kemudian meminta agar rekan-rekannya tidak terlena. Sebab, di Premier League, terutama ketika bersaing dengan tim-tim yang kaya pengalaman macam Chelsea dan Liverpool, semuanya bisa terjadi.
"Sekarang yang penting adalah soal mental. Ini bukan soal kebugaran atau kondisi fisik. Ini adalah soal mental dan di laga melawan West Brom kami gagal menunjukkan agresi di momen-momen krusial. Ini sangat mengecewakan karena kami semestinya bisa mengakhiri musim dengan lebih baik," tegas kapten Tim Nasional Prancis itu.
"Semuanya terserah kami sendiri. Yang jelas, kami harus tetap percaya diri dan menanggalkan semua keraguan," tandasnya.