Menyoal Gol yang Tak Dianggap Ada

28 November 2017 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepak Bola (Ilustrasi) (Foto: Carl Recine/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Sepak Bola (Ilustrasi) (Foto: Carl Recine/Reuters)
ADVERTISEMENT
Gol tak jarang menjadi perkara yang rumit dalam sepak bola. Seharusnya, ia bisa menjadi lebih sederhana jika tak ada aturan-aturan yang mengikuti. Tapi apa boleh bikin, permainan level profesional harus diikat oleh peraturan-peraturan tadi.
ADVERTISEMENT
Selain penjaga gawang, barangkali wasit menjadi predikat yang paling tidak menyenangkan dalam keseluruhan pertandingan sepak bola. Tak bisa disebut berlebihan karena dalam sepak bola, menang dan kalah tak serta-merta ditentukan oleh jumlah gol. Tak peduli gol sebanyak dan seindah apa pun, ia tak akan sah disebut gol tanpa persetujuan wasit. Dan yang namanya pertandingan profesional, persoalan kalah dan menang hampir sama gentingnya dengan perkara hidup dan mati.
Menghantam wasit dengan sumpah-serapah dan aneka macam makian memang perihal wajar. Menyadur omongan seorang penulis, ia sama lazimnya dengan kutang di tali jemuran. Namun sadar atau tidak sadar, wasit hanya diberi waktu sepersekian detik untuk mengambil keputusan. Dan saat keputusan itu harus diambil, tak ada jaminan bahwa ia sedang dalam posisi yang tepat untuk mengamati apa yang sebenarnya telah terjadi. Sementara di satu sisi, kepastian pengambilan keputusan adalah perihal yang mutlak hukumnya. Karena di manalah kekuatan keputusan tanpa kepastian?
ADVERTISEMENT
Oke, cukup perkenalannya. Merujuk pada gol Lionel Messi dianulir pada laga melawan Valencia akhir pekan kemarin, kami di kumparan bakal membahas beberapa gol kontroversial. Beberapa seharusnya tidak menjadi gol, tetapi disahkan menjadi gol, lalu ada juga yang sebaliknya.
1. Geoff Hurst, Final Piala Dunia 1966
Inggris yang kala itu dilatih oleh Alf Ramsey maju ke putaran final Piala Dunia 1966. Tak tanggung-tanggung, tuan rumah Jerman Barat yang menjadi lawan mereka. Kontroversi berawal di menit ke 11 babak perpanjangan waktu, setelah keduanya bermain imbang 2-2 di waktu normal.
Umpan silang Allan Ball disambut dengan tembakan jarak dekat Geoff Hurst. Beberapa saat setelah membentur sisi bawah mistar gawang, bola tersebut memantul ke tanah tepat di atas garis gawang.
ADVERTISEMENT
Lazimnya gol di menit-menit krusial, pemain Inggris langsung merayakan gol. wasit Gottfried Dienst yang memimpin pertandingan tak yakin dengan keabsahan gol tersebut. Alih-alih langsung mengesahkan gol, ia justru berkonsultasi dengan Tofik Bahramov yang bertugas sebagai hakim garis.
Salah satu spekulasi yang muncul, perbedaan bahasa menjadikan keduanya tak bisa berkomunikasi dengan baik. Banyak yang menganggap bahwa keduanya tak saling memahami bahasa lawan bicaranya. Lantas, Gottfried mengesahkan gol Geoff Hurst. Coba bayangkan bila Bahramov memberikan argumen berbeda menyoal gol tersebut.
2. Pedro Mendes, Manchester United vs Tottenham Hotspurs 2005
Kontroversi bermula saat pemain tengah Spurs asal Portugal, Pedro Mendes, melesatkan tendangan jarak jauh langsung ke arah gawang. Bol tersebut terlepas dari tangkapan penjaga gawang United, Roy Carroll. Ia pun berlari ke arah gawang, berusaha menyelamatkan timnya dari kebobolan, tetapi bola terlanjur melewati garis gawang. Lantas, keberuntungan masih berpihak pada Carroll. Walau tayangan ulang setelahnya dengan jelas menunjukkan bagaimana gol telah melewati garis gawang, taka da satu pun petugas pertandingan yang menyadarinya. Akibatnya, Carroll tetap menorehkan catatan nirbobol sampai akhir pertandingan.
ADVERTISEMENT
3. Luis Garcia, Semifinal Liga Champions 2004/2005
Peristiwanya bermula dari tembakan bola liar ke arah gawang yang dieksekusi Luis Garcia beberapa saat setelah Milan Baros dijatuhkan oleh Petr Cech di area kotak penalti. Bola masih dalam posisi melayang saat dibuang oleh bek William Gallas.
Lubos Michel yang memimpin pertandingan langsung mengesahkan gol tersebut. Parahnya, tayangan ulang yang ditampilkan juga tidak bisa membuktikan apakah gol tersebut sudah atau belum melewati garis gawang. Dalam wawancaranya, Michel mengakui bahwa keputusannya didasari oleh argument asisten wasit.
Namun, bila gol ini tidak dinyatakan sah, ada dua hal yang akan terjadi. Yang pertama; wasit akan menghukum Petr Cech dengan kartu merah. Dan yang kedua, Liverpool tak akan bisa menjadi juara Liga Champion 2005.
ADVERTISEMENT
4. Frank Lampard, Piala Dunia 2010
World Cup 2010
zoom-in-whitePerbesar
World Cup 2010
Agaknya laga Inggris melawan Jerman memang karib dengan kontroversi. Jika di Piala Dunia 1966 Inggris yang diuntungkan oleh keterbatasan wasit, kali ini giliran Jerman yang menikmati apa yang dikenal dengan istilah blessing in disguise.
Di menit ke-39, Inggris memiliki peluang untuk menyamai kedudukan setelah tertinggal 1-2 dari Jerman. Tendangan jarak jauh Lampard membentur mistar dan memantul ke tanah. Di tayangan ulang, terlihat jelas kalau bola sudah melewati garis gawang. Walau demikian, wasit tetap menyatakan bahwa gol tersebut tidak ada. Pada akhirnya, alih-alih menyamakan kedudukan, Inggris justru menuai kekalahan 1-4.
5. Sulley Muntari, AC Milan vs Juventus 2010
ADVERTISEMENT
Seandainya Antonio Nocerino tidak mencetak gol ke gawang Buffon di babak pertama, bukannya tak mungkin Milan bakal menanggung kekalahan di laga sepenting ini. Pertandingan ini memang tak secara langsung menentukan gelar juara bagi keduanya, namun apa pun level pertandingannya, selama ia berada dalam gelaran Serie A, tak ada yang lebih prestisius dibandingkan kemenangan atas Juventus.
Sulley Muntari yang baru saja hijrah ke Milan agaknya paham benar dengan hal itu. Sundulan Muntari sudah melewati garis gawang saat Gianluigi Buffon baru bisa menghalaunya, bahkan tayangan ulang sanggup mengonfirmasi hal tersebut. Namun hakim garis tak melihatnya sebagai gol. Di akhir pertandingan, bukan hanya Milan yang harus puas dengan hasil seri 1-1 setelah Matri berhasil menyamakan kedudukan enam menit menjelang waktu normal berakhir –wasit pun harus cukup puas, karena setidaknya, malam itu ia hanya dicecar sumpah-serapah pendukung Rossoneri.
ADVERTISEMENT
Melihat daftar di atas (dan silakan menambahkan gol kontroversial serupa), apa yang terjadi pada Messi di laga Barcelona kontra Valencia dalam gelaran La Liga Spanyol akhir pekan lalu jelas bukan yang pertama, apalagi yang terparah. Entahlah dengan gol-gol di atas, namun Messi memang jauh lebih beruntung. Walaupun wasit tak mengesahkan golnya ke gawang Valencia, masih ada yang mengakuinya sebagai gol. Ia adalah salah satu rumah judi terbesar di Eropa: Betfair Espana.