Menyoal Operasi Transfer Persija dan ITC yang Tersendat Jelang LCA

17 Januari 2019 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih baru Persija Ivan Kolev memimpin sesi latihan jelang Piala Indonesia 2019, Rabu (16/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih baru Persija Ivan Kolev memimpin sesi latihan jelang Piala Indonesia 2019, Rabu (16/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk membangun skuat solid dan dalam, manuver tajam pada bursa transfer saja tak cukup. Perlu rencana terukur dan ancangan mendetail ketika merekrut pemain. Begitulah pernyataan Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade.
ADVERTISEMENT
Setelah merengkuh trofi Liga 1 2018, operasi transfer Persija tergolong biasa-biasa saja. Tak bisa dikatakan menggebu, tetapi tak pelan-pelan amat. Total, ada tiga pemain yang sudah diresmikan manajemen 'Macan Kemayoran'.
Transfer Persija diawali dengan mendatangkan Ryuji Utomo pada 26 Desember lalu. Bek 23 tahun itu mendapatkan kontrak selama dua musim. Ia direkrut untuk menutup lubang pertahanan Persija pasca hengkangnya Gunawan Dwi Cahyo dan Jaimerson Xavier.
Manuver Persija berlanjut dengan merekrut Bruno Matos untuk mengisi slot pemain asing. Kedatangan Matos diumumkan pada 5 Januari lalu. Gelandang asal Brasil itu dinilai mampu mengintegrasikan diri secara tepat, mengingat ia punya pengalaman bermain dengan PKNS FC pada Liga Super Malaysia 2018 dengan rangkuman 13 gol dalam 19 laga.
ADVERTISEMENT
Teraktual, Persija mengambil keputusan cepat untuk merekrut Jahongir Abdumuminov sekaligus mengisi kekosongan di lini tengah dan slot pemain asing sepeninggal Pemain Terbaik Liga 1 2018, Rohit Chand. Kendati belum teruji, reputasi Jahongir tak perlu diragukan. Ia sempat memperkuat Timnas Uzbekistan.
Meski demikian, pergerakan transfer Persija belum berhenti. Masih ada pemain asing dan lokal yang akan segera bergabung dengan tim. Sikap tenang yang diusung Persija dalam bursa transfer bukan tanpa alasan. Mereka ingin pemain yang datang benar-benar dapat berkontribusi, menambal lubang, plus menambah daya ledak tim.
Direktur Utama Persija, Gede Widiade. (Foto: dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Persija, Gede Widiade. (Foto: dok. Media Persija)
"Pemain Persija 'kan 75% tidak ganti. Sekarang berarti kita mengganti posisi yang tidak perpanjang. Sekarang Anda lihat, yang keluar siapa, penggantinya siapa. Value (nilai) Persija 75% tetap. Yang 25% keluar. Terus lihat yang keluar valuenya yang diganti sama pengganti. Di situ lihatnya," ucap Gede di Jakarta, Kamis (17/1/2019).
ADVERTISEMENT
Yang terpenting bagi Gede adalah kehadiran pelatih Ivan Kolev. Pada Rabu (16/1) lalu, Kolev sudah memimpin latihan Persija dan mengukur sejauh mana kapabilitas tim. Menurut Gede, juru latih asal Bulgaria tersebut sudah mengevaluasi dan menyetor beberapa hal yang masih menjadi kekurangan tim.
Sebagai respons laporan tersebut, manajemen dan Kolev berdiskusi untuk kembali mendatangkan pemain sebelum Kualifikasi Liga Champions Asia (LCA) digelar. Tentu saja, kriteria si pemain tergantung pesanan Kolev. Karena, lanjut Gede, eks pelatih Timnas Indonesia itu tahu betul apa yang perlu dan tak perlu bagi tim.
"Sekarang Coach sudah ada dan resmi sign dengan saya, seluruh kebutuhan klub tolong ditanyakan langsung kepada Coach dan manajer karena pembagian tugas ada. Dari masing-masing staff bertanggung jawab kepada COO," katanya.
ADVERTISEMENT
"Di evaluasi disampaikan oleh Coach, mana-mana yang masih kurang. Satu dua hari kedepan masih ada beberapa pemain yang masuk level senior yang sudah berkiprah di Liga 1. Besok. Jangan disebut-sebut karena masih ada beberapa nominasi yang sudah disampaikan atau dibicarakan," lanjut Gede.
Namun, ada satu persoalan yang dihadapi manajemen Persija, yakni pendaftaran pemain untuk turnamen Asia. PSSI yang telah merencanakan liga dimulai setelah Pemilihan Umum (Pemilu) belum membukan International Transfer Certificate (ITC).
Ryuji Utomo saat mengikuti latihan di Halim, Jakarta Timur, Rabu (16/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ryuji Utomo saat mengikuti latihan di Halim, Jakarta Timur, Rabu (16/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ITC sendiri menjadi ketentuan untuk pemain baru di sebuah kompetisi domestik. Tanpa ITC, pemain yang dulu bermain di luar Indonesia, baik asing maupun lokal, dinyatakan tak sah dan masih terikat dengan klub lama. Oleh karena itu, Gede mendesak PSSI untuk segera membukan jendela transfer. Karena tiga rekrutan anyar Persija tak bisa diturunkan jika ITC belum keluar.
ADVERTISEMENT
"Yang sekarang sedikit bermasalah, untuk ACL ini 'kan registrasi terakhir tanggal 21 Januari, sedangkan window transfer PSSI sampai sekrang belum buka. Karena mereka memprediksi adanya Pemilu. Sekarang kami sudah mengirim surat kepada PSSI untuk segera menghubungi FIFA untuk mengerus ITC," kata Gede.
"Seperti Ryuji, dia kemarin di Thailand, dia belum masuk. Harus ada ITC, yang lokal-lokal sudah kita urus administrasinya. Ada rekan-rekan dari tim lain yang sudah mulai masuk. Enggak usah sebut-sebut, seperti kemarin orangnya belum nyelesaiin administrasi jadi batal," tutupnya.