Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang takut berhadapan dengan Lionel Messi. Namun, Virgil van Dijk bukan salah satunya.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang bek, kualitas Van Dijk tak perlu diragukan. Buktinya, dia baru saja dianugerahi penghargaan pemain terbaik Premier League versi Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA).
Meski demikian, kualitas Van Dijk seorang tidak akan cukup untuk menghentikan Messi dan Barcelona pada pertandingan semifinal Liga Champions di Camp Nou, Kamis (2/5/2019). Menurut Van Dijk, untuk menghentikan mereka, Liverpool wajib bertahan secara kolektif.
"Kupikir dia adalah pemain terbaik di dunia. Akan tetapi, kalian semua sudah lihat bagaimana kami bermain dan bagaimana kami bertahan. Kami tidak bertahan satu lawan satu. Kami bertahan dan menyerang secara kolektif sehingga kita lihat saja nanti. Pokoknya, kami akan siap menghadapi mereka," tutur Van Dijk dalam jumpa pers prapertandingan, dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
"Kami ada di semifinal menghadapi Barcelona dan akan melawan pemain terbaik dunia tetapi bukan cuma dirinya yang harus kami atasi. Semua pemain di tim itu punya kualitas mumpuni. Kami akan mempersiapkan diri dengan baik dan kami juga punya tim yang bagus. Kami 'kan tidak ke sana untuk berlibur," lanjutnya.
Ya, Liverpool memang tidak akan berlibur di Barcelona. Bagaimana mereka bisa berlibur jika harus menghadapi tim yang sudah memastikan gelar juara La Liga dan diperkuat pemain seperti Messi yang telah mengoleksi 46 gol sepanjang musim? Van Dijk sadar bahwa menghadapi Blaugrana bukan perkara mudah. Akan tetapi, bek asal Belanda ini bersikeras bahwa Liverpool punya kualitas yang cukup untuk menjegal sang lawan.
ADVERTISEMENT
"Aku tahu tim seperti apa yang kami miliki, bagaimana kami bermain, dan bukanlah kejutan kalau kami bisa berada di sini. Tentu saja pertandingan nanti akan sangat sulit karena Barcelona adalah salah satu tim tertangguh di dunia. Namun, segalanya bisa terjadi. Kamu harus selalu siap menghadapi masalah dan kami sudah siap. Kami akan melakukan segalanya untuk mencapai babak final."
Bicara soal final, Liverpool asuhan Juergen Klopp sudah dua kali menembus partai puncak turnamen antarklub Eropa. Sekali di Liga Europa dan sekali di Liga Champions.
Musim lalu, penampilan mereka di final Liga Champions ditutup dengan kekalahan 1-3 dari Real Madrid. Van Dijk sendiri optimistis Liverpool bisa kembali mencapai babak final meski pernah punya pengalaman buruk saat menghadapi Barcelona.
ADVERTISEMENT
Pada musim 2013/14, saat masih berseragam Celtic, Van Dijk harus merasakan kekalahan 1-6. Padahal, saat itu Barcelona tampil tanpa Messi. Bek 27 tahun itu sadar betapa buruknya penampilan dirinya kala itu. Kali ini, dia yakin akan mendapat hasil berbeda.
"Aku melihat video-video saat kami kalah 1-6. Sebagai bek, kamu tidak bisa bilang kamu bermain bagus dengan kekalahan seperti itu. Hal positif dari sana adalah aku kemudian bisa belajar banyak dari kejadian malam itu dan kupikir kali ini ceritanya akan lain," tutup Van Dijk .