Misi Messi: Memenangi Piala Dunia 2018 bersama Argentina

27 Maret 2018 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Messi gagal di Piala Dunia 2014 (Foto: PEDRO UGARTE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Messi gagal di Piala Dunia 2014 (Foto: PEDRO UGARTE / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terlalu banyak pengandaian di benak Lionel Messi bila berbicara tentang partai final Piala Dunia 2014. Mulai dari andai wasit tidak menganulir golnya di menit 29, andai Gonzalo Higuain tidak mandul, hingga andai Mario Goetze tidak mencetak gol di babak perpanjangan waktu.
ADVERTISEMENT
Di stadion Maracana, La Pulga hanya bisa menatap nanar trofi Piala Dunia karena mendapatkan medali juara kedua. Sakit hati itu berlipat ganda karena Albiceleste gagal di partai final Copa America pada tahun 2015 dan 2016. Di dua final itu, Argentina kalah dari Chile, yang notabene kelasnya jauh di bawah Argentina, di babak adu penalti.
Muara dari rasa sakit hatinya, pemain kelahiran Rosario, Argentina, itu mengumumkan bahwa ia pensiun membela Timnas Argentina per September 2016. Namun, ia kembali lagi demi satu misi yang sama: memenangi trofi Piala Dunia pada Juni 2018 mendatang.
“Kami harus menyingkirkan seluruh perasaan tak enak yang kini kami rasakan dengan memenangi Piala Dunia,” tutur Messi dalam wawancara dengan Fox Sports Argentina. “Dalam beberapa kesempatan, kami merasa langkah kami sudah sangat dekat. Namun, pada akhirnya, kami tak bisa merengkuh trofi itu dan kami sangat kecewa.”
ADVERTISEMENT
“Kami tidak merasa berutang kepada suporter karena kami berhasil mengantarkan negara ini ke tiga final. Namun, kami punya utang kepada diri kami sendiri. Jadi, sekarang atau tak selamanya. Karena, ya, beginilah. Bagi beberapa pemain, Piala Dunia 2018 ini menjadi kesempatan terakhir."
Soal apakah Messi bisa merengkuh trofi Piala Dunia perdana Argentina sejak 1986 ini tak hanya tergantung padanya. Beruntung, Jorge Sampaoli sendiri mengatakan bahwa ia akan membangun sistem dengan Messi sebagai pusat permainan Argentina.
Messi gagal di Piala Dunia 2014. (Foto: JUAN MABROMATA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Messi gagal di Piala Dunia 2014. (Foto: JUAN MABROMATA / AFP)
Untuk mewujudkan apa yang Sampaoli inginkan ini, mungkin Sampaoli boleh menerapkan sistem 4-4-2-nya Barcelona di musim ini.
Sampaoli bisa memanfaatkan Gonzalo Higuain sebagai pemain yang rajin memberikan umpan dan tajam mencetak gol jika diperlukan, prosesnya seperti gol yang biasa dicetak oleh Luis Suarez. Sementara untuk pos winger, Angel Di Maria jadi pilihan nomor wahid karena agresivitasnya dari sisi sayap.
ADVERTISEMENT
Sedangkan satu slot lainnya bisa diberikan kepada Maximiliano Meza yang bisa bermain bak Ousmane Dembele -- berdasarkan statistik WhoScored, Meza melakukan 2,6 aksi dribel per laga.
Nah, untuk peran Paulinho, Sampaoli boleh mencoba Leandro Paredes yang mencetak 4 gol dan 5 assist untuk Zenit St. Petensburg. Dan untuk peran ‘nomor 6’ khas Sergio Busquets, Sampaoli boleh memercayakannya kepada Lucas Biglia -mengingat pemain ini mencatatkan akurasi operan 90,8% per laga dan melakukan 4 aksi pertahanan (tekel, intersep, blok) per laga.
Karena pertanyaan tentang kira-kira seperti apa sistem permainan Argentina di Piala Dunia nanti sudah terjawab, sekarang kita tinggal menunggu apakah Messi benar-benar bisa menyelesaikan misinya atau tidak.