Moise Kean, Remaja yang Torehkan Catatan Spesial di Timnas Italia

22 November 2018 10:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Moise Kean bersama Timnas Italia. (Foto: JOHN THYS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Moise Kean bersama Timnas Italia. (Foto: JOHN THYS / AFP)
ADVERTISEMENT
Matteo Politano boleh saja menjadi bintang dalam uji tanding Timnas Italia melawan Amerika Serikat (AS). Namun, ada pemain lain yang tidak boleh luput dari pembicaraan: Moise Kean.
ADVERTISEMENT
Dalam uji tanding yang dihelat di Luminus Arena, Rabu (21/11/2018) dini hari WIB, Italia sempat sulit membobol gawang AS. Padahal, mereka sanggup menguasai laga dengan persentase penguasaan bola mencapai 74% (berbanding 26% milik Amerika Serikat). Mereka juga menciptakan tembakan lebih banyak dari Amerika, dengan catatan 17 tembakan berbanding 3 tembakan.
Kurang apiknya para pemain Italia dalam menyelesaikan peluang di laga ini menjadi salah satu faktor kunci kenapa mereka juga sulit membobol gawang AS. Beruntung, masuknya Politano menggantikan Kevin Lasagna pada menit 87 berbuah positif. Winger Inter Milan tersebut menjadi penentu kemenangan Italia lewat golnya pada menit 90+4.
Matteo Politano (kostum 20) merayakan gol ke gawang AS bersama Marco Verratti (kostum 6) dan Stefano Sensi (kostum 23). (Foto: REUTERS/Francois Walschaerts)
zoom-in-whitePerbesar
Matteo Politano (kostum 20) merayakan gol ke gawang AS bersama Marco Verratti (kostum 6) dan Stefano Sensi (kostum 23). (Foto: REUTERS/Francois Walschaerts)
Terlepas dari keberhasilan Politano, jagat sepak bola Italia dicelikkan oleh keberadaan Kean. Keputusan Roberto Mancini untuk menjadikannya sebagai pengganti Domenico Berardi membawanya menorehkan catatan spesial dalam pertandingan tersebut. Kean sukses menjadi pemain kelahiran 2000 pertama yang membela Timnas Italia di level senior.
ADVERTISEMENT
Pembicaraan tentang Kean memang sempat mencuat pada 2016. Tepat pada 20 November 2016, Kean menjadi pemain kelahiran 2000 pertama yang mencatatkan debut di Serie A Italia bersama Juventus. Ia diturunkan oleh pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, dalam laga menghadapi Pescara. Pertandingan itu sendiri tuntas dengan kemenangan 3-0 untuk Juventus.
Keberanian Allegri memberi jam terbang kepada Kean tak lepas dari performa impresifnya kala membela tim junior Juventus. Saat membela Juventus U-17 pada 2015/16, ia berhasil mencetak 24 gol dari 25 laga. Ia juga sudah menjadi andalan Timnas U-17 Italia, dan naik kelas ke U-19 dan U-21. Saat membela U-17 Italia, ia mencetak delapan gol dari 17 laga yang dijalani.
Namun, setelah 20 November 2016 itu, Kean nyatanya dinilai belum cukup mumpuni untuk membela Juventus. Maka, pada 2017/18, ia dipinjamkan ke Hellas Verona agar mendapatkan jam terbang. Hasilnya lumayan. Ia sukses menorehkan empat gol dari 20 laga bersama Verona. Musim 2018/19, Kean kembali ke Juventus, tapi jelas sulit mendapat menit bermain yang layak karena ada Cristiano Ronaldo di posisi yang sama dengannya.
ADVERTISEMENT
Alhasil, dilansir Goal, opsi meminjamkan kembali Kean ke klub lain di Januari 2019 mulai menyeruak. Tak hanya opsi peminjaman, opsi pembelian pun kemungkinan akan diaktifkan oleh Juventus, semata agar Kean mendapatkan jam terbang untuk mengasah potensi yang dimilikinya. Cukup disayangkan juga jika pemuda potensial seperti Kean hanya duduk di bangku cadangan dan membukukan sedikit penampilan.
Dengan usia Kean yang masih belia, masih banyak pula ruang yang bisa dieksplorasi untuk perkembangan dirinya sendiri. Jika itu terjadi, maka bukannya tak mungkin ia akan menjadi andalan baru Italia.