Momok Barcelona Bernama Sarabia

30 Januari 2019 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan gol Pablo Sarabia ke gawang Barcelona. (Foto: Marcelo del Pozo)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Pablo Sarabia ke gawang Barcelona. (Foto: Marcelo del Pozo)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Barcelona memiliki tugas berat pada laga kedua perempat final Copa del Rey, Kamis (31/1/2019) dini hari WIB, yakni mencetak minimal tiga gol ke gawang Sevilla. Namun, tak boleh dilupakan pula kiat menghindari kemasukan agar beban mereka mengejar defisit tak semakin berat.
ADVERTISEMENT
Untuk tugas terakhir, perhatian khusus harus dialamatkan pelatih Ernesto Valverde kepada Pablo Sarabia. Karena dari lulusan Akademi Real Madrid itulah Sevilla kerap mendulang gol pada musim 2018/19.
Akumulasi kontribusi Sarabia sudah mencapai 18 gol dan 7 assist. Dengan jumlah ini, dia bersaing dengan pemain Sevilla lainnya, Wissam Ben Yedder, yang telah merangkum 18 gol dan 7 assist.
Kalau dibandingkan dengan Ben Yedder, sosok Sarabia akan terlihat lebih menonjol apabila tolak ukurnya khusus pertandingan melawan Barcelona. Memang cuma sebanyak 4 gol dan 3 assist dibukukan Sarabia dalam 18 pertemuan dengan Barcelona, tetapi trennya meningkat belakangan. Tiga gol di antaranya lahir dalam tiga pertemuan terakhir.
Perayaan gol Pablo Sarabia ke gawang Barcelona. (Foto: Marcelo del Pozo)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Pablo Sarabia ke gawang Barcelona. (Foto: Marcelo del Pozo)
Teraktual tentu saja ketika Sevilla menumbangkan Barcelona dengan skor 2-0 dalam laga pertama di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Kamis (24/1) lalu. Prosesnya cukup indah. Menerima umpan silang Quincy Promes dari sisi kanan, Sarabia melakukan tendangan voli ke pojok kanan gawang Jasper Cillessen.
ADVERTISEMENT
Tidak cuma Cillessen sebagai kiper kedua Barcelona yang pernah merasakan kebobolan oleh Sarabia. Marc-Andre ter Stegen bahkan sempat menderita dua gol pada musim ini.
Pertama yakni saat Barcelona menang 2-1 atas Sevilla pada Piala Super Spanyol, Agustus 2018 lalu. Sarabia mencetak gol tunggal untuk Los Nervionenses. Masih ditambah satu lesakan lagi dalam laga pekan kesembilan La Liga, Oktober 2018, di mana Barcelona tumbang 2-4.
Clement Lenglet dan Gerard Pique tertunduk lesu. (Foto: Reuters/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Clement Lenglet dan Gerard Pique tertunduk lesu. (Foto: Reuters/Albert Gea)
Nah, benang merah dari tiga laga yang diwarnai lesakan Sarabia, Barcelona selalu menurunkan duet Gerard Pique-Clement Lenglet di jantung pertahanan. Inilah komposisi terbaik La Blaugrana selepas Samuel Umtiti masuk perawatan akibat cedera lutut.
Adalah kejelian mencari posisi yang menjadi kunci Sarabia menaklukkan duet bek Barcelona tersebut. Terlihat bagaimana dirinya berdiri tanpa kawalan dalam proses gol di laga Piala Super dan Copa del Rey. Tampak pula Pique tak siap menjalani transisi dari menyerang ke bertahan sehingga berada di luar kotak saat dua gol itu terjadi.
ADVERTISEMENT
Untuk laga penentuan di Camp Nou nanti, tak ada pilihan lain buat pelatih Ernesto Valverde. Hanya ada Pique dan Lenglet sebagai opsi terbaik karena Umtiti masih cedera, sedangkan Thomas Vermaelen tak kunjung menemukan performa terbaik serta Jeison Murillo tak masuk skuat.
Jadi, Barcelona perlu organisasi pertahanan lebih rapi guna menghindari kemasukan oleh Sarabia lagi. Kalau tidak, siap-siap saja Lionel Messi dan kolega dituntut mencetak lebih banyak gol demi mengejar defisit.