Mourinho: City Juara Bukan karena Manchester United Kalah

16 April 2018 4:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mourinho di pinggir lapangan Old Trafford. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho di pinggir lapangan Old Trafford. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
ADVERTISEMENT
Manchester United kalah dan Manchester City pun dipastikan menjadi juara. Demikianlah faktanya. Meski demikian, Jose Mourinho enggan meyebutnya seperti itu. Bagi Mourinho, City tidak juara karena United kalah, tetapi karena merekalah tim terbaik di Premier League.
ADVERTISEMENT
Secara (tidak) mengejutkan Manchester United ditundukkan West Bromwich Albion pada laga Premier League pekan ke-34, Minggu (15/4/2018) malam WIB. Dengan hasil itu, United yang tertinggal 16 angka takkan mungkin lagi menyamai atau melewati raihan poin sang City dalam lima pertandingan tersisa.
Bagi Mourinho sendiri, kegagalan ini adalah yang pertama kali dia alami dalam kariernya. Kegagalan yang dimaksud adalah kegagalan mengantarkan tim asuhannya menjadi juara setelah dua musim kompetisi. Walau demikian, manajer asal Portugal itu tetap yakin akan kemampuannya.
"Aku percaya pada kinerjaku, itu yang jelas. Aku tidak punya alasan untuk tidak percaya. Delapan gelar adalah delapan gelar dan tiga titel Premier League adalah tiga titel Premier League," kata Mourinho seperti dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
"Gelar terakhirku tidak diraih 20 tahun lalu, melainkan tiga tahun lalu. Aku tahu caranya menang. Aku percaya pada diriku sendiri, tetapi aku tak mau main-main."
"Dari pengalamanku, Anda takkan menjadi juara dengan inkonsistensi. Anda menjadi juara dengan kualitas, tetapi Anda juga perlu konsistensi di semua aspek, tidak cuma dari segi permainan," sambung Mourinho.
Mourinho kemudian juga menyinggung cara bersikap para pemainnya di lapangan. Menurut mantan penerjemah Sir Bobby Robson di Barcelona itu, para pemain Manchester United kalah dari West Brom karena bereaksi berlebihan terhadap kemenangan atas City di Etihad pekan lalu.
"Mungkin karena aku sudah punya delapan gelar juara (liga) aku tidak terlalu gembira dengan kemenangan itu. Bagiku, kemenangan itu berpengaruh kepada mereka kelewat gembira hanya dengan meraih itu," sindir Mourinho.
ADVERTISEMENT
Tak cuma kegembiraan yang berlebih, satu hal lain yang disoroti Mourinho dari anak-anak asuhnya adalah kebiasaan menyulitkan diri sendiri.
Alexis dan Mata tertunduk lesu. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Alexis dan Mata tertunduk lesu. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
"Kami memang ahlinya menyulitkan diri sendiri. Semua-semua dibuat rumit. Kami tak bisa berpikir cepat, tak bisa bermain cepat. Para pemain tidak bisa atau tidak mau bermain simpel. Semua dilakukan dengan lamban. Semua pemain kelebihan satu sentuhan, satu trik, satu aksi, satu putaran," papar sosok berusia 55 tahun tersebut.
"Kami selalu memberi mereka (West Brom, red) kesempatan untuk mengorganisasi pertahananan dengan baik. Ketika kami menguasai bola, kami selalu ingin berlari, mendribel, dan semuanya jadi serba rumit," imbuhnya.
Terakhir, Mourinho akhirnya bicara soal City. Baginya, anak-anak asuh Pep Guardiola itu memang pantas menjadi juara Premier League.
ADVERTISEMENT
"Aku tidak tahu apakah aku jadi yang pertama, kedua, atau ketiga, tetapi aku sudah menyelemati mereka secara langsung. Aku tahu mereka juara hanya tinggal tunggu waktu dan kalau aku jadi mereka, aku akan sangat kesal apabila ada yang mengatakan mereka juara karena Manchester United kalah," ucap mantan caretaker Benfica tersebut.
"Mereka juara karena mereka adalah tim terbaik. Mereka hanya kalah dua kali. Karena itulah mereka juara," tandasnya.