Mourinho Dipecat, Brand Manchester United Diprediksi Tetap Kuat

20 Desember 2018 5:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Old Trafford (Foto: Oli SCARFF / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Old Trafford (Foto: Oli SCARFF / AFP)
ADVERTISEMENT
Jose Mourinho dipecat dari kursi kepelatihan Manchester United. Pengaruh mungkin akan hadir akibat dari keputusan ini, namun di mata analis industri olahraga, brand United selaku klub besar di mata dunia tidak akan begitu terpengaruh akan hal ini.
ADVERTISEMENT
Usai masa kebersamaan selama dua setengah musim, Mourinho dan United akhirnya berpisah. Rangkaian hasil buruk di awal musim 2018/19, disertai dengan ribut-ribut yang terjadi di dalam tim, membuat Mourinho dipecat oleh manajemen United. Ole Gunnar Solskjaer sudah ditunjuk sebagai pelatih interim, ditemani oleh Mike Phelan selaku asisten.
Pemecatan Mourinho ini, tentunya, akan menghadirkan efek samping tersendiri. Tidak hanya bagi United, tapi juga bagi klub lain yang diprediksi jadi tempat ia akan berlabuh selanjutnya. Namun, hal ini disinyalir tidak akan memengaruhi brand United selaku klub besar di dunia. Prediksi ini diungkapkan oleh Spencer Harris, asisten profesor di University of Colorado yang berkecimpung di dunia manajemen olahraga.
"Saya merasa isu seperti ini (pemecatan Mourinho) tidak akan berpengaruh terhadap kekuatan Manchester United di pasar global. United adalah klub besar dan keputusan mereka dalam memecat Mourinho merupakan sebentuk cara menjaga filosofi dan budaya yang sudah terbangun di United," ujar Harris, dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
Mourinho gantikan Van Gaal sebagai pelatih Manchester United. (Foto: REUTERS/Andrew Yates/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho gantikan Van Gaal sebagai pelatih Manchester United. (Foto: REUTERS/Andrew Yates/File Photo)
"Isunya di United sekarang bukan hanya sebatas hasil, meski memang hasil menentukan keberhasilan klub. Namun di dalamnya ada juga hubungan antara pelatih dan pemain, gaya main, citra global, dan identitas dari Manchester United itu sendiri. Persepsi publik terhadap United sekarang pun lebih beragam dan tidak bulat," tambahnya.
Memang, United tetap mampu menunjukkan kekuatan finansial yang mereka miliki di tengah prestasi yang buruk. Pada 2016, mereka menjadi klub Inggris dengan rekor pendapatan tahunan tertinggi, mencapai angka 515,3 juta poundsterling. Per 2018, mereka jadi klub dengan total pengeluaran gaji ketiga terbesar di Eropa, di bawah Barcelona dan Real Madrid, dengan total pengeluaran mencapai angka 337 juta euro.
Meski begitu, Harris menyebut bahwa jika United tetap mempertontonkan permainan yang dianggap membosankan seperti sekarang ini --banyak bertahan dan hanya mengandalkan serangan balik--, brand mereka bisa saja turun dalam beberapa tahun ke belakang. Apalagi tetangga mereka, Manchester City, sedang dalam grafik yang bagus, ditopang dengan permainan atraktif di atas lapangan.
ADVERTISEMENT
"Mungkin dampak dari permainan bertahan ini tidak akan instan, tapi, jika terus berulang terjadi, hal itu bisa saja menurunkan kekuatan brand United. Secara domestik, brand United mungkin tetap kuat. Namun, secara global, di tengah menanjaknya Manchester City, hal itu bisa saja memengaruhi kekuatan brand United," ungkapnya.
Manchester City di pertandingan melawan Watford. (Foto: Reuters/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Manchester City di pertandingan melawan Watford. (Foto: Reuters/David Klein)
Sejauh ini, United masih duduk di peringkat 6 klasemen sementara Premier League musim 2018/19 dengan raihan 26 poin, hasil dari 7 kali menang, 5 kali imbang, dan 5 kali kalah. Selisih mereka dengan pemuncak klasemen, Liverpool, sudah menyentuh angka 19 poin. Selisih yang jauh untuk dikejar.
Meski begitu, United sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Dengan berprestasi di ajang lain yang mereka ikuti, terutama Liga Champions, mungkin saja hal itu akan tetap menjaga brand United tetap besar di mata dunia. Dengan catatan, United harus benar-benar merengkuh prestasi, tidak cuma sekadar tampil di semifinal atau final saja.
ADVERTISEMENT