Mourinho yang Pelit Bicara Setelah Kekalahan Manchester United

20 Agustus 2018 14:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mourinho mendampingi United saat dikalahkan Sevilla. (Foto: AFP/Oli Scarff)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho mendampingi United saat dikalahkan Sevilla. (Foto: AFP/Oli Scarff)
ADVERTISEMENT
Mudah untuk menebak sosok Jose Mourinho ketika Manchester United mengalami hasil minor. Reaksinya pasti mengeluh. Kalau tidak menyalahkan wasit atau ofisial, dia blakblakan mengkritik pemainnya di ruang publik.
ADVERTISEMENT
Tentu sikap seperti itulah yang diprediksi para jurnalis setelah United takluk 2-3 dari Brighton and Hove Albion, Minggu (20/8/2018) malam WIB. Sang lawan mencetak tiga gol via Glenn Murray, Shane Duffy, Pascal Gross, sedangkan anak-anak asuh Mourinho cuma membalas lewat Romelu Lukaku dan Paul Pogba.
Kalau ditilik, ada beberapa pemain yang tampil buruk. Ambil contoh Juan Mata dan Anthony Martial yang mendapatkan rapor di bawah 6 oleh Whoscored. Dua pemain yang mengapit Lukaku di lini depan ini hanya melepaskan total satu tembakan, tak heran jika mereka ditarik keluar oleh Mourinho pada paruh kedua.
Dalam situasi normal, Mata dan Martial tentu berpotensi menjadi target serangan Mourinho di ruang publik. Namun, sang juru taktik telah menyadari bahwa komentar-komentar tajamnya, termasuk kepada pemain, terlalu dieksploitasi oleh media Inggris. Maka itu, Mourinho agak pelit bicara setelah peluit panjang laga kontra Brighton.
ADVERTISEMENT
Kekecewaan para pemain United di laga versus Brighton. (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Kekecewaan para pemain United di laga versus Brighton. (Foto: REUTERS/David Klein)
"Saat saya mengkritik pemain, Anda tidak bisa menerimanya. Jangan menuntut sikap berbeda karena itu bukanlah saya," tutur Mourinho seperti dilansir oleh Guardian.
"Saya akan merasa sangat senang untuk menganalisis performa pemain ketika mereka tampil bagus. Saat saya tak bisa melakukan hal seperti itu, jangan paksa saya.
"Jika berada di posisi Anda, saya pikir pertandingan ini menghadirkan banyak materi untuk ditulis. Namun, jangan harap saya akan berbicara banyak, karena Anda dan kolega bersikap terlalu kritis dalam beberapa musim ke belakang, ketika saya mungkin terlalu jujur dalam menganalisis," tuturnya menambahkan.
Paul Pogba, pemain Manchester United. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Paul Pogba, pemain Manchester United. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
Agak berbeda dengan sikap Pogba. Gelandang Prancis ini bersikap lebih lunak dan bersedia memberikan penjelasan terkait alasan di balik kekalahan 'Iblis Merah'. Dan, menurut Pogba, hasil ini tidak lepas dari minimnya motivasi tim.
ADVERTISEMENT
Ya, mengawali pertandingan, United memang tampil loyo. Mereka sudah menderita tiga kemasukan ada paruh pertama. Upaya untuk membalas agak tersendat karena kreativitas yang tergerus seiring ketidakhadiran Alexis Sanchez.
"Mereka lebih lapar daripada kami. Saya coba menyoroti diri sendiri karena sikap yang saya tunjukkan tidak cukup. Kami juga melakukan kesalahan yang tidak perlu. Kami berusaha membalas, tetapi terlambat," ucap Pogba yang ditengarai memiliki hubungan kurang harmonis dengan Mourinho.