Mungkin, Hanya Napoli Satu-satunya Penantang Serius Juventus

30 Agustus 2018 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ronaldo sumbang assist untuk Mandzukic. (Foto: Marco BERTORELLO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ronaldo sumbang assist untuk Mandzukic. (Foto: Marco BERTORELLO / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serie A belum banyak berubah, setidaknya dalam dua pekan awal. Juventus dan Napoli masih meneruskan hegemoninya sebagai dua kesebelasan terkuat di tanah Italia lewat catatan 100%.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari kegagalan Cristiano Ronaldo mengukir gol, Juve masih sukses melewati hadangan Chievo Verona dan Lazio dalam dua giornata awal. Sementara Napoli dengan Carlo Ancelotti sebagai pelatih anyarnya, tampil meyakinkan usai berhasil melumat Lazio dan AC Milan.
Ekspektasi para penggemar Serie A berhamburan jika menilik geliat transfer para kompetitor Juve dan Napoli. AS Roma, Inter Milan, dan Milan yang aktif mendatangkan muka-muka baru. Tak ketinggalan juga Lazio, meski terhitung sebagai klub yang paling sedikit berbelanja pemain jika dibandingkan dengan tim-tim yang finis di enam besar Serie A musim lalu.
Lalu, kalau Juventus dan Napoli sejauh ini tampak paling mengesankan, bagaimana dengan tim-tim kandidat juara lainnya? Apa yang salah dengan mereka? Simak penjelasan kami berikut.
ADVERTISEMENT
Inter
Masalahnya, tak semuanya berjalan mulus. Inter yang paling mengecewakan karena hanya meraup satu angka dalam dua pekan awal. Parahnya lagi, mereka gagal memetik poin penuh kala bersua dengan tim sekaliber Sassuolo dan Torino.
Luciano Spalletti sebenarnya telah melakukan pembenahan setelah hasil negatif di pertandingan perdana. Ivan Perisic yang berangkat dari bangku cadangan, diturunkan sejak menit pertama. Arsitek berkepala pelontos itu juga mencoba pakem tiga bek untuk mempertajam serangan dari sisi sayap.
Hasilnya tak buruk, Inter sukses menutup babak pertama dengan keunggulan dua gol. Makin sempurna karena penggawa baru mereka, Stefan de Vrij, juga turut mencatatkan namanya di papan skor. Namun, kemenangan di depan mata itu akhirnya musnah setelah Torino mencetak dua gol balasan. Buruknya koordinasi barisan pertahanan jadi alasan mengapa Samir Handanovic dan kolega kembali gagal memetik kemenangan perdana di musim ini.
ADVERTISEMENT
Pertandingan selanjutnya melawan Bologna harusnya bisa mengakhiri puasa kemenangan Inter. Selain dari permainan impresif yang mereka tunjukkan saat melawan Torino, Rossoblu juga tak rutin menyerahkan angka kepada mereka dalam enam perjumpaan terakhir --empat kali menang dan dua kali imbang.
Andrea Belotti merayakan gol Torino ke gawang Inter Milan. (Foto: Miguel Medina/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Andrea Belotti merayakan gol Torino ke gawang Inter Milan. (Foto: Miguel Medina/AFP)
Lazio
Bersama Milan, Lazio memang tak lebih baik ketimbang Nerazzurri lantaran masih nihil dalam mengoleksi angka. Di satu sisi, keduanya memiliki alasan logis karena melakoni jadwal yang relatif lebih sulit. Milan takluk dari Napoli, pun demikian dengan Lazio. Biancoceleste juga menelan kekalahan keduanya saat dibungkam 0-2 dari Juve pekan lalu.
Kendati demikian, performa Lazio tak bisa dibilang jelek. Mereka bahkan sempat merepotkan Napoli di pekan pertama. Immobile terbukti masih tajam setelah sukses membuat timnya unggul lebih dulu. Kabar baiknya, Fancesco Acerbi yang baru saja digaet dari Sassuolo itu jadi inisiator atas gol Immobile. Hingga akhirnya Partenopei mengubur harapan mereka untuk menggamit tiga angka setelah Arkadiusz Milik dan Lorenzo Insigne mencetak gol balasan.
ADVERTISEMENT
Setelah melewati dua laga sulit, Simone Inzaghi bisa bernapas lega karena akan melakoni laga mudah dalam empat pekan ke depan. Hanya Frosinone, Empoli, Genoa, dan Udinese sebelum mereka berjibaku dalam Derby della Capitale akhir September mendatang.
Lazio vs Atalanta. (Foto: TIZIANA FABI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Lazio vs Atalanta. (Foto: TIZIANA FABI / AFP)
AS Roma
Roma masih lebih mending karena berhasil mengemas empat angka. 'Serigala Ibukota' nyaris saja keok dari Atalanta di depan para pendukungnya. Beruntung, Alessaandro Florenzi dan Kostas manolas berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 sebelum laga berakhir.
Secara garis besar, penampilan Roma juga tak bisa dibilang buruk. Personel anyar mereka langsung memberikan impak positif. Javier Pastore sukses menyumbang satu gol ke gawang Atalanta. Setali tiga uang dengan Justin Kluivert yang memprakarsai gol kemenangan Edin Dzeko saat menaklukkan Torino.
ADVERTISEMENT
Selebrasi gol para pemain AS Roma. (Foto: USA Today via Reuters/Kevin Jaraij)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol para pemain AS Roma. (Foto: USA Today via Reuters/Kevin Jaraij)
AC Milan
Milan jadi satu-satunya yang terbelakang soal tokcernya penggawa baru. Kebijakan belanja di bawah Elliott Management memang tak seboros rezim Li Yonghong. Namun, sejauh ini pertanda kebangkitan Rossonerri belum bisa dipastikan.
Gonzalo Higuaín yang diharapkan mampu mengikis krisis produktivitas, tampil kurang impresif. Capocannoniere Serie A musim 2015/2016 itu alpa dalam catatan shoot on target dan umpan kunci saat bersua Napoli. Dua gol Milan justru lahir (lag-lagi) bukan ujung tombak, melalui Giacomo Bonaventura dan Davide Calabria.
Sayangnya, kans Milan untuk meraup poin penuh di laga kedua tak akan berjalan mulus. Sebab Roma yang akan mereka jamu selalu sukses mempermalukan pasukan Gennaro Gattuso itu dalam tiga kesempatan terakhir.
ADVERTISEMENT
Napoli kandaskan perlawanan Milan. (Foto: Alberto PIZZOLI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Napoli kandaskan perlawanan Milan. (Foto: Alberto PIZZOLI / AFP)