Pelatih PSMS Kecewa Gagal Jamu PS Tira di Stadion Teladan

4 Desember 2018 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Bhayangkara FC Herman Dzumafo (tengah) dan penjaga gawang Bhayangkara FC Wahyu Tri Nugroho (kanan) berebut bola dengan pesepak bola PSMS Medan Matsunaga pada pertandingan Gojek Liga 1 2018 di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (3/8) malam. Bhayangkara FC menang dengan skor 3-1. (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Bhayangkara FC Herman Dzumafo (tengah) dan penjaga gawang Bhayangkara FC Wahyu Tri Nugroho (kanan) berebut bola dengan pesepak bola PSMS Medan Matsunaga pada pertandingan Gojek Liga 1 2018 di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (3/8) malam. Bhayangkara FC menang dengan skor 3-1. (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai kandang adalah profit bagi PSMS Medan. Namun, itulah yang mesti dilupakan 'Ayam Kinantan' manakala menjamu PS Tira dalam laga tunda pekan ke-25 Liga 1 pada Rabu (5/12/2018).
ADVERTISEMENT
Semula laga PSMS vs PS Tira dijadwalkan berlangsung di Stadion Teladan pada 12 Oktober lalu. Akan tetapi, pihak kepolisian tak memberikan izin keramaian karena bersamaan dengan penutupan MTQ Nasional di Medan. Maka itu, laga dibatalkan. Padahal, pasukan The Army sudah berada di Medan.
Karena PSMS gagal menggelar laga sesuai jadwal yang telah ditetapkan, merujuk pasal 8 ayat 8 Regulasi Liga 1, pertandingan dihelat di tempat netral dan penetapan waktu laga ditentukan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. Dan Stadion Pakansari dipilih sebagai arena pertandingan.
Pelatih asal Inggris, Peter Butler. (Foto: MONIRUL BHUIYAN/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih asal Inggris, Peter Butler. (Foto: MONIRUL BHUIYAN/AFP)
Situasi tersebut membuat PSMS semakin pelik. Ketika membutuhkan kemenangan agar keluar dari zona degradasi, pasukan Peter Butler mesti menggelar laga kandang di tempat netral. Padahal, Stadion Teladan adalah tempat yang nyaman untuk Roni Fatahillah dan kolega.
ADVERTISEMENT
Itu terlihat dari notula positif PSMS selama berlaga di stadion berkapasitas 20.000 penonton tersebut. Dari 16 laga kandang, PSMS mencatatkan 9 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 6 kali kalah. Catatan itu belum ditambah dengan rangkuman 32 gol dan 4 clean sheet.
Butler tak memungkiri bahwa kondisi tersebut membuatnya kecewa. Karena pada masa-masa genting, PSMS justru tak bisa tampil di markas sendiri.
"Kalau ada keputusan, kami harus ikut. (Tapi), kami kecewa karena kami kehilangan laga kandang. Kami selalu main bagus (di Stadion Teladan). Tapi, situasi ini sangat sulit," ucap eks juru taktik Persipura Jayapura dalam konferensi pers sebelum laga.
Persija Jakarta vs PS Tira.  (Foto: Dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Persija Jakarta vs PS Tira. (Foto: Dok. Media Persija)
Bagi kedua tim, laga tersebut bak final. Karena sampai laga pekan ke-33 usai, PSMS dan PS Tira terancam degradasi. PSMS masih bertengger di posisi ke-17 berbekal 37 angka. Sedangkan, PS Tira terbenam di dasar klasemen dengan koleksi 36 poin.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pelatih asal Inggris tersebut tak memungkiri bahwa pasukan Nilmaizar bakal tampil habis-habisan. Faktor itulah yang akan menyulitkan PSMS. Kendati begitu, kepercayaan diri Butler tak lantas tergerus.
"Saya tahu, kedua tim sedang berada dalam situasi tak baik untuk laga besok. Untuk PSMS, kami telah mendapatkan banyak poin di putaran kedua. Itu karena kerja pemain yang sangat baik. Tapi, PS Tira tentu bakal tampi seratus persen," tutupnya.