Pelatih Timor Leste: Saya Tidak Tahu Apa Taktik Indonesia

14 November 2018 1:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Timor Leste jelang Pertandingan AFF Suzuki Cup 2018 Indonesia vs Timor Leste di SUGBK senayan. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Timor Leste jelang Pertandingan AFF Suzuki Cup 2018 Indonesia vs Timor Leste di SUGBK senayan. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hanya tiga menit setelah laga babak kedua antara Indonesia dan Timor Leste dimulai di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (13/11/2018) malam, teriakan kecewa bergemuruh di tribune. Rufino Gama, striker 20 tahun milik Timor Leste, ketika itu sukses menaklukkan Andritany Ardhiyasa lewat tendangan voli spektakuler dari luar kotak penalti.
ADVERTISEMENT
Gol Gama itu membuat situasi Indonesia menjadi sulit. Jika kalah, kans lolos ke semifinal akan semakin kecil. Terlebih, pada babak pertama, Indonesia sendiri tidak tampil meyakinkan dengan hanya melepas tiga tembakan yang semuanya tidak mengarah ke gawang.
Namun, di akhir laga, Indonesia keluar sebagai pemenang. Tiga gol diciptakan oleh Alfath Fathier, Stefano Lilipaly, dan Alberto 'Beto' Goncalves. Semua gol Indonesia itu terjadi setelah pelatih Bima Sakti melakukan dua pergantian: Riko Simanjuntak menggantikan Febri Hariyadi, Lilipaly menggantikan Septian David Maulana. Menariknya, pelatih Timor Leste, Norio Tsukitate, mengaku tidak peduli dengan adanya pergantian-pergantian tersebut.
"Pertama, saya tidak mengerti apa taktik lawan. Saya hanya fokus kepada tim saya sendiri. Saya tahu Indonesia melakukan pergantian pemain, tetapi saya tetap ingin fokus apa yang harus dibenahi dalam tim saya, seperti sektor bek kiri supaya bisa lebih baik lagi. Jadi, maaf, saya tidak bisa mengomentari permainan tim Indonesia," kata Tsukitate dengan bahasa Inggris yang terbata-bata.
ADVERTISEMENT
Keengganan Tsukitate mengomentari permainan Indonesia juga berlanjut ketika dirinya ditanyai soal siapa pemain 'Garuda' yang paling berbahaya.
"Timnas Indonesia bermain bagus. Saya enggak mau bilang pemain ini bagus, pemain itu bagus. Seluruh pemain Indonesia main bagus malam ini. Saya bisa bilang ke pemain saya, 'Kamu mainnya jelek, kontrolnya buruk', karena dia pemain saya. Saya tidak bisa memberi penilaian untuk pemain Indonesia," lanjutnya sosok asal Jepang tersebut.
Pada pertandingan pertama, Timor Leste dikalahkan oleh Thailand dengan skor 0-7. Sedangkan, pada pertandingan ini mereka 'hanya' kalah 1-3. Tsukitate tak bicara banyak soal perbedaan antara Thailand dan Indonesia. Dia hanya berkata, "Thailand dan Indonesia punya gaya berbeda. Oleh karena itu, hasilnya pun berbeda."
ADVERTISEMENT
Pertandingan AFF Suzuki Cup 2018 Indonesia vs Timor Leste di SUGBK senayan. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan AFF Suzuki Cup 2018 Indonesia vs Timor Leste di SUGBK senayan. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Terakhir, Tsukitate bicara soal format baru Piala AFF. Mulai edisi ke-21 ini, Piala AFF memang digelar dengan sistem kandang-tandang di fase grup, tak seperti dulu di mana selalu ada tuan rumah. Saat ini, Timor Leste sendiri belum bisa menggelar laga kandang di negeri sendiri dan harus menumpang di Thailand. Tsukitate berharap, suatu hari nanti Timor Leste bisa menjadi tuan rumah yang sebenarnya.
"Untuk sekarang memang kami tak bisa bermain di kandang. Suatu hari nanti mungkin bisa. Meski demikian, saya tak mempermasalahkan itu karena inilah sepak bola," tegasnya.