Pemain Terbaik Dunia 2018, Siapa Bisa Gusur Ronaldo dan Messi?

Antoine Griezmann merayakan kesuksesan Timnas Prancis menjuara Piala Dunia 2018. (Foto: Michael Dalder/Reuters)

Nominasi Pemain Pria Terbaik Dunia 2018 versi FIFA telah diumumkan. Sebagai gelar individual untuk pesepak bola pria paling bergengsi, pengumuman ini mendapatkan perhatian yang begitu luas dari khalayak.

Tahun ini, ada 10 nama yang jadi nomine. Dari 10 nama tersebut, ada dua nama yang tahun demi tahun bersaing memperebutkan gelar Pemain Pria Terbaik Dunia versi FIFA, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Namun, beruntunglah kalian yang menginginkan terpilihnya sosok lain. Pasalnya, selain Ronaldo dan Messi, FIFA juga mengumumkan nama-nama lain yang punya potensi untuk menggebrak dominasi keduanya.

Alasan di atas pula yang membuat kumparan merilis daftar pemain yang layak untuk memenangi Pemain Pria Terbaik Dunia 2018 versi FIFA. Berikut di antaranya:

Antoine Griezmann

Antoine Griezmann adalah satu dari 10 nama yang masuk dalam nomine Pemain Pria Terbaik Dunia 2018 versi FIFA. Melihat penampilannya bersama Atletico Madrid selama satu tahun terakhir, tak salah apabila ia masuk ke dalam daftar tersebut.

Setahun terakhir, Griezmann berperan penting atas keberhasilan Atletico menjuarai Liga Europa 2017/18. Tak lupa, ia juga bermain reguler untuk Tim Nasional (Timnas) Prancis saat menjuarai Piala Dunia 2018.

Persona Griezmann makin bersinar saat ia juga dikenal sebagai pemain yang tak banyak tingkah dan musuh. Nilai inilah yang membuatnya diklaim lebih baik ketimbang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Sayang, dalam dua peraduan terakhir dengan Ronaldo dan Messi, Griezmann tak pernah menang. Ia hanya menempati peringkat tiga Ballon d’Or 2016 dan Pemain Pria Terbaik Dunia 2016 versi FIFA. Lantas, apakah ini jadi kemenangan perdananya atas Ronaldo dan Messi?

Luka Modric

Modric, bintang Kroasia. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)

Setelah tahun demi tahun hanya masuk ke dalam daftar nomine Best XI, akhirnya Luka Modric punya kesempatan untuk masuk dalam nominasi Pemain Pria Terbaik Dunia. Tak mengejutkan apabila melihat penampilannya bersama Real Madrid dan Tim Nasional (Timnas) Kroasia.

Di level klub, Modric punya peran yang amat besar atas keberhasilan Real Madrid menjuarai Liga Champions musim lalu. Di level internasional, ia menjadi kapten dari Timnas Kroasia saat mencapai final Piala Dunia untuk kali pertama.

Sesungguhnya, Modric adalah pemain yang punya visi istimewa. Ia tak hanya pandai membaca pergerakan rekan satu tim, tapi juga gerak langkah lawan. Tak heran, ia mampu membuat 89,2% umpannya sukses dan dua umpan kunci per laga.

Sebentar... Modric memang punya peran atas keberhasilan tim yang ia perkuat bersinar setahun belakangan, tapi bisa dikatakan penampilannya kadang tak konsisten. Satu di antaranya saat ia nyaris jadi pecundang saat penaltinya gagal menjebol gawang Denmark pada 16 besar Piala Dunia 2018.

Raphael Varane

Raphael Varane dengan trofi Piala Dunia. (Foto: REUTERS/Michael Dalder)

Hanya berstatus sebagai bek tengah tidak menjadi persoalan untuk Raphael Varane untuk menunjukkan kualitas. Justru, dengan bermain di posisi tersebut, ia memperlihatkan bagaimana kemampuannya mematikan penyerang-penyerang nomor wahid.

Secara kemampuan, Varane tak hanya tergolong sebagai bek tengah yang punya kecepatan dan piawai melepaskan tekel kepada lawan. Namun juga jago melakoni duel udara dan melakukan adu fisik.

Kualitasnya—dibantu oleh tim yang sama-sama kuat, Real Madrid dan Tim Nasional (Timnas) Prancis—membuat Varane punya koleksi gelar yang ‘amat tak sebanding’. Bayangkan, baru memulai karier profesional delapan tahun lalu, ia sudah meraih 15 gelar di level klub dan satu gelar Piala Dunia 2018.

Masalahnya, keberadaan nama Varane dalam nominasi ini tak diikuti dengan riwayat baik dari para pemain belakang. Sejarah mencatat, terakhir kalinya pemain belakang menjuarai Pemain Pria Terbaik Dunia versi FIFA adalah Fabio Cannavaro, 12 tahun silam.

***

Selain tiga nama di atas, sebenarnya masih ada pemain lain, seperti Harry Kane, Mohamed Salah, Eden Hazard, Kylian Mbappe, dll. Jika Kane, Salah, dan Hazard kami nilai masih kerap menunjukkan inkonsistensi, Mbappe rasanya masih terlalu muda untuk memenangi gelar ini.

Namun, seperti yang sudah-sudah, nomine lain memang punya kesempatan, tapi semua dikembalikan kepada para voter yang terdiri dari perwakilan media, pelatih tim nasional, kapten tim nasional, dan publik.