Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Penampilan Manchester United Sudah Sesuai Rencana Solskjaer
7 Maret 2019 6:39 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB

ADVERTISEMENT
Sejarah itu berhasil diciptakan oleh Manchester United. Ya, 'Setan Merah' menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Champions yang berhasil lolos ke babak berikutnya kendati kalah dua gol atau lebih di pertandingan kandang pada laga pertama.
ADVERTISEMENT
Catatan mengaggumkan itu ditorehkan usai United berhasil menaklukkan Paris Saint-Germain dengan skor 3-1 dalam pertandingan yang digelar di Parc des Princes. Sebelumnya, pada pertandingan yang digelar di Old Trafford, United menyerah dengan skor 0-2.
Atas hasil ini, agregat gol kedua kesebelasan menjadi 3-3. Namun, United berhak lolos karena unggul dalam agresivitas gol tandang.
Comeback United semakin ciamik bila melihat materi pemain yang mereka bawa ke Paris. Alexis Sanchez, Ander Herrera, Jesse Lingard, Anthony Martial, dan Juan Mata absen karena cedera. Sedangkan Paul Pogba, tak dapat bermain karena kartu merah yang diterima pada pertemuan pertama.
Namun, absennya pilar penting tak membuat United merasa inferior. Pertahanan rapat yang dibangun Victor Lindeloef dan kolega sangat menyulitkan PSG. Untuk menyerang, United lebih sering mengandalkan serangan balik.
ADVERTISEMENT
PSG memang menguasai jalannya pertandingan. Catatan Whoscored, anak asuh Thomas Tuchel sukses menguasai 73% penguasaan bola. Percobaan mencetak gol saja sampai menyentuh angka 12.
PSG memang mendominasi, tapi United sangat efektif. Tak banyak serangan yang berhasil dibuat oleh Lukaku dan kolega khususnya di babak kedua. Dalam 90 menit, United total membuat 4 upaya dan tiga di antaranya menjadi gol.
Well, comeback mengesankan United ini memang sudah diprediksi oleh Solskjaer. Apalagi, pelatih asal Norwegia itu memiliki kenangan manis tentang comeback saat final Liga Champions tahun 1999.
"Saya sudah memiliki beberapa momen fantastis dalam sepak bola. Ruang ganti kami tentunya sangat luar biasa, atmosfer yang mengaggumkan," ucap Solskjaer usai pertandingan dilansir situs resmi UEFA.
ADVERTISEMENT
"Kami selalu percaya, kami membuat rencana dan itu bukan soal menguasai bola. Rencana kami adalah mendapat gol pertama dan menekan di lima hingga 10 menit akhir pertandingan. Dan kami berhasil melakukan itu," tambah Solskjaer.
Di pertandingan ini, Romelu Lukaku menjadi bintang dengan dua gol yang berhasil dibuat. Catatan itu membuat Lukaku sudah mengemas enam gol dari tiga pertandingan terakhir United di segala ajang.
"Sejak saya datang, Lukaku kembali memperlihatkan penampilan gemilang. Dia sudah bekerja dengan sangat keras. Dia sukses menjawab kritik yang dialamatkan kepadanya," tutup Solskjaer.