Persib Prioritaskan Pelatih Asing Lagi Musim Depan

12 Desember 2018 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persib Bandung di Gelora Bandung Lautan Api. (Foto: ANTARA/Novrian Arbi)
zoom-in-whitePerbesar
Persib Bandung di Gelora Bandung Lautan Api. (Foto: ANTARA/Novrian Arbi)
ADVERTISEMENT
Persib Bandung dipastikan bakal memiliki pelatih baru untuk mengarungi Liga 1 2019. Didepaknya Mario Gomez dari kursi kepelatihan 'Maung Bandung' menjadi sebabnya.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (12/12/2018) ini, manajemen Persib mengonfirmasi bahwa pihaknya telah resmi mencopot Gomez selaku pelatih. Kebijakan itu diambil manajemen Persib dengan mempertimbangkan sikap Gomez selama menjadi juru latih pada musim lalu yang dinilai tak strategis.
Direktur Keuangan PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahyono, mengatakan saat ini pihaknya sedang mencari suksesor Persib yang memiliki kualitas di atas Gomez. Pihaknya menargetkan sosok pelatih yang akan menggantikan Gomez sudah akan diketahui pada akhir Desember ini. Sang pelatih anyar itu akan diberi tugas perdana untuk menghadapi laga 32 besar Piala Indonesia.
"Kami masih mencari pelatih baru. Harapannya akhir Desember ini pelatih baru sudah ada. Sebab, Piala Indonesia saya dengar dimulai lagi Januari. Selain itu, kami juga ingin lebih matang dalam mempersiapkan tim menghadapi kompetisi musim depan," ujar Teddy seperti dilansir vikingpersib.co.id, Rabu (12/12).
ADVERTISEMENT
Meski masih enggan membocorkan nama tersebut, Teddy menyatakan bahwa pihaknya lebih condong untuk kembali memilih pelatih asing. Hal itu lantaran terbatasnya opsi untuk menggaet pelatih lokal.
Pelatih Persib, Mario Gomez. (Foto: Instagram @ igpersib)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persib, Mario Gomez. (Foto: Instagram @ igpersib)
"Untuk yang dibidik banyak, ada juga yang melamar. Tapi kemungkinan asing, karena pelatih lokal 'kan opsinya terbatas. Jadi sampai dengan saat ini kami coba untuk evaluasi dulu," ucap Teddy.
Pada Liga 1 2018, Gomez sempat membawa Persib tampil trengginas dengan berada di puncak klasemen selama sembilan pekan. Akan tetapi, performa Persib seketika anjlok menyusul badai sanksi dari Komisi Disiplin PSSI sehingga memaksa mereka harus puas mengakhiri kompetisi di posisi keempat.