news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Piala Dunia 1974: Ketika 'Cruyff Turn' Menyihir Dunia

16 Mei 2018 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Johan Cruyff dalam partai final Piala Dunia 1974. (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Johan Cruyff dalam partai final Piala Dunia 1974. (Foto: AFP)
ADVERTISEMENT
Jika Johan Cruyff adalah nabi, maka Cruyff turn adalah mukjizatnya.
ADVERTISEMENT
Jonathan Wilson nyaris paham segalanya. Ia tahu bagaimana sepak bola yang awalnya kelabu jadi tak terbatas oleh waktu. Oleh karena itu, ketika ia berkata bahwa Cruyff adalah mewariskan sepak bola modern, tak ada pihak yang ragu.
Cruyff punya banyak peninggalan dalam sepak bola. Salah satunya adalah gaya bermain Total Football. Gaya ini menekankan pada pentingnya pemahaman ruangan dan kontribusi setiap anggota tim, baik dalam menyerang maupun bertahan.
Pemahaman tersebut diikuti oleh konsep bermain Cruyff terutama untuk memenangi pertandingan. Bagi Cruyff, memenangi pertandingan memang hal penting, tapi akan lebih sempurna apabila pertandingan dimenangi lewat gaya bermain yang orisinal.
Orisinalitas tersebut tidak diciptakan oleh Cruyff ketika menjadi pelatih. Sejak menjadi pemain, ia dikenal sebagai sosok yang mengedepankan keindahan permainan, seperti halnya yang ia lakukan ketika menghadapi Swedia di Piala Dunia 1974.
ADVERTISEMENT
Swedia menjadi lawan kedua Belanda dalam pertandingan fase grup Piala Dunia 1974 yang digelar di Jerman Barat. Laga itu sendiri diselenggarakan di Westfalenstadion pada 19 Juni 1974 pukul 19:30 waktu setempat.
Tepat memasuki menit ke-23, Wim van Hanegem mendapatkan bola di sisi kiri pertahanan Swedia. Melihat banyaknya pemain Swedia, ia memilih untuk mengarahkan bola ke Wim Rijsbergen. Rijsbergen yang juga terjepit kemudian mengirimkan bola ke Arie Haan.
Haan mengambil inisiatif untuk sedikit melakukan variasi gerakan. Kadang ia berlari, kadang ia berhenti. Beberapa meter kemudian, ia mengirimkan bola ke sisi kanan pertahanan Swedia yang diisi oleh Cruyff.
Cruyff menerima umpan Haan dengan kaki kiri yang sedikit naik. Beberapa detik kemudian, bek kanan Swedia, Jan Olsson, datang. Olsson lantas menyambut Cruyff dengan raut wajah yang begitu tenang.
ADVERTISEMENT
Semua gerak tubuh dan kaki Cruyff saat itu diperhatikan oleh Olsson. Olsson tahu, sekali salah mengambil tindakan, Cruyff bisa membuatnya terperdaya dan bakal menjadi alarm bahaya untuk pertahanan Swedia.
Hingga tiba sebuah momen Cruyff membuat gerakan tipuan yang menandakan bahwa ia bakal menendang bola. Diawali oleh gerakan kaki kanan, bola lantas dipindah ke kaki kiri yang sekaligus diiring perputaran tubuh hingga 180 derajat.
Gerakan tersebut membuat Olsson terperdaya. Ia hanya bisa diam dan terjatuh ke belakang tanpa menyadari Cruyff sudah berada di dalam kotak penalti Swedia. Gerakan yang lantas disebut Cruyff turn ini tak hanya membuatnya terperdaya, tapi juga malu luar biasa.
Cruyff turn adalah perpaduan dari keindahan dan hal matematis dan olahraga. Sulitnya lagi, gerakan ini memerlukan kesempurnaan dari tiga bidang tersebut. Dan, mungkin hanya Cruyff yang tahu seberapa pas takaran untuk melakukan gerakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Laga melawan Swedia itu sendiri berakhir dengan skor 0-0. Belanda juga gagal menjadi juara setelah takluk dari Jerman Barat. Namun, apa yang dilakukan oleh Cruyff malam itu seakan menjelaskan bahwa keindahan akan selalu mendapatkan tempat di sepak bola.
Pada 2016 lalu, Olsson diwawancarai oleh Sky Sports terkait Cruyff turn. Di balik tipuan tersebut, Olsson mengaku bahwa apa yang dilakukan Cruyff hari itu adalah penegasan dari kualitasnya.
“Saya tidak tahu bagaimana ia bisa melakukan itu. Saya pikir, apa yang ia lakukan hari itu adalah hal yang fantastis. Saya telah bermain sepak bola selama 18 tahun dan tidak ada orang lain yang melakukan itu ke saya, kecuali Cruyff,” kata Olsson.
“Momen tersebut mengisi ingatan-ingatan saya tentang sepak bola. Jika Anda ingin tahu apa hal terbesar dalam ingatan saya soal sepak bola, jawabannya adalah Johan Cruyff,” pungkas pria yang tahun ini genap berusia 76 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT