Piala Dunia 2018: Di Depan Presiden, Ronaldo Sebut Portugal 'Underdog'

7 Juni 2018 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapten Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo. (Foto: Jose Manuel Ribeiro/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kapten Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo. (Foto: Jose Manuel Ribeiro/AFP)
ADVERTISEMENT
Rabu (6/6/2018) waktu setempat, Belem Palace atau Istana Kepresiden Portugal kedatangan istimewa. Mereka adalah rombongan skuat Tim Nasional (Timnas) Portugal yang hendak bertolak ke Rusia untuk mengarungi Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Turut hadir pelatih Fernando Santos yang dianggap sebagai pahlawan nasional setelah Seleçao das Quinas keluar sebagai kampiun Piala Eropa 2016. Adapun, rombongan 23 pemain terpilih dipimpin Cristiano Ronaldo yang sudah menjabat sebagai kapten sejak 2008.
Mereka semua disambut langsung oleh Presiden Marcelo Rebelo de Sousa. Dalam kesempatan itu, sang patron memberikan pesan dukungan dalam pidatonya.
"Saya tidak meminta kalian untuk membawa trofi, tetapi sesuatu yang lebih sulit. Saya meminta agar kalian menjadi diri sendiri. Sebab, mereka yang menjadi diri sendiri adalah tim terbaik," tutur Rebelo de Sousa.
Sesi serupa menghadirkan Ronaldo di atas panggung. Seperti halnya Rebelo de Sousa, bintang Real Madrid ini tidak mau berjanji terlalu muluk.
Maklum saja, Piala Dunia tentunya lebih ketat daripada Piala Eropa. Bakal hadir Brasil dan Argentina yang mengapit Portugal di daftar lima besar peringkat FIFA per Juni 2018. Belum lagi tim-tim kuat dari Eropa macam Jerman, Prancis, dan Spanyol.
ADVERTISEMENT
Timnas Portugal di Belem Palace. (Foto: Jose Manuel Ribeiro/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Portugal di Belem Palace. (Foto: Jose Manuel Ribeiro/AFP)
Pun demikian menyoal moral tim yang begitu bagus menjelang turnamen. Timnas Portugal gagal memenangi tiga partai uji coba terakhir, bahkan salah satunya berakhir dengan kekalahan 0-3 dari Belanda.
"Kami bukan favorit sehingga harus bersikap realistis. Namun, tak ada yang mustahil dalam sepak bola," kata Ronaldo, yang berdiri tak lebih satu meter dari Rebelo de Sousa.
"Menurut saya, kami harus berpikir laga per laga. Kami akan akan melakukan hal serupa seperti Piala Eropa 2016, yakni dengan berjuang hingga akhir dan memelihara harapan bahwa semua mungkin. Dan, dengan pemain-pemain seperti ini, kami harus selalu bermimpi besar," tuturnya menambahkan.
Ronaldo hat-trick ke gawang Kep. Faroe. (Foto: Reuters/Rafael Marchante)
zoom-in-whitePerbesar
Ronaldo hat-trick ke gawang Kep. Faroe. (Foto: Reuters/Rafael Marchante)
Memang tidak disangka ketika Portugal menjadi kampiun Piala Eropa dua tahun lalu. Di fase grup, mereka selalu bermain imbang. Kemudian di babak 16 besar dan perempat final, Ronaldo serta kolega sekadar lolos via perpanjangan waktu atau adu penalti. Hanya di semifinal, Portugal menang lewat waktu normal.
ADVERTISEMENT
Nah, Portugal harus menghilangkan tren tersebut apabila ingin bernapas panjang di Rusia. Ingat, hanya dua dari empat tim diambil dari setiap grup Piala Dunia untuk melangkah ke babak selanjutnya. Adapun, di Piala Eropa, Portugal lolos dari fase grup karena ada aturan peringkat ketiga terbaik.