Piala Dunia 2018: Jam Kerja Berlebihan untuk Polisi Rusia

12 Juni 2018 5:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi Rusia di Piala Dunia. (Foto: OLGA MALTSEVA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Rusia di Piala Dunia. (Foto: OLGA MALTSEVA / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isu keamanan tergolong mengkhawatirkan menjelang Piala Dunia 2018 bergulir di Rusia. Jika sudah bicara soal keamanan, maka polisi menjadi garda terdepan penjaga keamanan tersebut. Namun, apa yang dilakukan pihak kepolisian Rusia tampaknya sedikit kelewat batas.
ADVERTISEMENT
Demi menjaga keamanan di Piala Dunia 2018, pihak kepolisian Rusia memberlakukan jam kerja baru bagi para anggotanya. Hal ini bertujuan agar penyelenggaraan Piala Dunia 2018 bebas dari gangguan, apalagi banyak isu terkait keamanan yang muncul ke permukaan.
Selain rasialisme, ada satu isu keamanan yang benar-benar diperhatikan oleh pihak keamanan Rusia, yakni soal rencana ultras Argentina dan Rusia bergabung di Piala Dunia nanti. Mereka bahkan sudah menyiapkan target di Rusia, yaitu suporter garis keras Inggris alias hooligans.
Namun, protes justru dilayangkan oleh para polisi di Rusia. Vladimir Vorontsov, perwakilan dari Inter-regional Police Trade Union, mengutarakan bahwa jam kerja yang diterapkan untuk anggota kepolisian ternyata berlebihan.
"Situasinya sangat berbahaya. Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang buruk bagi negara kami sendiri," ujar Vorontsov seperti dilansir oleh ESPN FC.
ADVERTISEMENT
"Bisa saja ada situasi ketika kami kekurangan personel untuk menjaga keamanan di setiap daerah. Jika ini sampai terjadi, maka akan ada beberapa pihak yang memanfaatkan situasi tersebut, termasuk para penjahat dan kriminal," katanya menambahkan.
Demi menjaga keamanan di Piala Dunia 2018 ini, para polisi di Rusia memang bekerja lebih keras dibandingkan hari-hari biasa. Jika lazimnya hanya 14 jam per hari, sekarang mereka bekerja sampai 24 jam per hari. Agar bisa pulang, mereka harus membutuhkan izin dari kepala kepolisian setempat.
"Makanan yang diberikan juga tidak enak, intinya kondisi kami saat ini sangat menyedihkan. Selain itu, perlakuan yang diterima para anggota polisi dari para atasannya kerap tidak manusiawi," ujar Vorontsov.
ADVERTISEMENT
Jelang Piala Dunia 2018 kelak, Rusia berencana akan mengerahkan dan menyebarkan ribuan polisi ke 11 kota tempat penyelenggaraan Piala Dunia. Tujuannya tentu saja agar keamanan di Rusia dapat terjaga dari berbagai isu keamanan yang merebak, termasuk soal terorisme.
FIFA, selaku otoritas sepak bola dunia, percaya bahwa Rusia sudah menemukan sistem keamanan yang cocok selama gelaran Piala Dunia 2018 berlangsung. Berkaca pada ajang Piala Konfederasi 2017 silam, mereka yakin bahwa Piala Dunia nanti akan berjalan baik-baik saja.
"FIFA sudah menaruh kepercayaan terhadap sistem keamanan yang kuat dan komprehensif yang diterapkan oleh otoritas keamanan Rusia untuk Piala Dunia 2018 kelak," ujar juru bicara FIFA.
"Seperti terlihat dalam ajang Piala Konfederasi 2017 kemarin, sistem keamanan tingkat tinggi sudah diterapkan di Rusia, sesuai dengan sistem keamanan yang seharusnya diterapkan dalam ajang olahraga skala besar," tuturnya mengimbuhkan.
ADVERTISEMENT
Memang sistem keamanan Rusia sudah baik, tapi jika polisi tidak diperlakukan secara manusiawi, bisa saja keamanan Piala Dunia nanti akan terancam.