Pieter Tanuri Jadi Calon Komisaris LIB: Rangkap Jabatan Bukan Hal Tabu
ADVERTISEMENT
Mundurnya Glenn Sugita dan Berlinton Siahaan dari jabatan Direktur Utama dan Komisaris PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) via Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memaksa operator kompetisi sepak bola bersalin rupa. Dua jabatan tersebut hingga kini masih kosong, tetapi sudah ada kandidat pengisinya.
ADVERTISEMENT
Melalui RUPS itu pula, Senin (18/2/2019), tiga nama mencuat sebagai kandidat. Mereka adalah Presiden Madura United Aqsanul Qosasi, Owner Bali United Pieter Tanuri, dan Manajer Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman.
Terkait pencalonan namanya, Pieter tak menampik akan menyambut jabatan sebagai Komisaris PT LIB dengan tangan terbuka.
''Masih calon, tunggu sajalah,'' kata Pieter ketika ditemui di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/2).
Hasil RUPS juga menelurkan keputusan berupa mekanisme penunjukan Komisaris dan Dirut PT LIB. Adapun, mekanismenya adalah 18 klub Liga 1 menominasikan nama-nama kepada PSSI sebagai calon Komisaris dan Dirut. Dalam rentang waktu 10 hingga 14 hari, PSSI kemudian akan menentukan komposisi dari nama-nama yang sudah diusulkan tadi.
ADVERTISEMENT
Namun, klub hanya mencalonkan tiga nama dalam RUPS kali ini. Sementara, dalam struktur PT LIB yang baru, akan ada empat Komisaris dan satu Direktur Utama. Itu artinya, kemungkinan besar akan ada dua kursi yang diisi oleh PSSI.
Khusus untuk Pieter, sebelum menerima jabatan Komisaris dia juga memiliki peran sentral di federasi. Pria asal Bali ini mengemban tugas sebagai salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Nah, jika terpilih, Pieter mengatakan akan tetap menjalankan dua peran berbeda sekaligus dan meyakini tak akan terjadi konflik.
''Banyak salah mengerti. Jadi begini, kalau kita lihat Statuta PSSI, kalau kita balik ke statuta, ya, sebenarnya banyak yang salah persepsi. Rangkap jabatan boleh enggak? Itu malah menurut saya harus. Kenapa seperti itu? Di PT LIB ini adalah anggota (klub) yang diurus. Makanya Komisaris dipilih dan diawasi mereka, bukan? Jadi enggak ada conflict of interest (konflik kepentingan),'' ucapnya.
ADVERTISEMENT
''Komisaris ini apa sih, tugasnya? Sebulan sekali meeting, dua bulan sekali meeting dan memberikan pengawasan. Mau konflik di mana? Exco juga sebulan atau dua bulan meeting dan enggak setiap hari. Jadi saya lihat salah persepsi yang diciptakan sehingga seola-olah kalau rangkap jabatan itu tabu,'' kata Pieter menutup.