PM Bulgaria Minta Presiden Federasi Sepak Bola Mundur

15 Oktober 2019 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Bulgaria di laga melawan Inggris. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Bulgaria di laga melawan Inggris. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai buntut atas insiden rasialisme di pertandingan melawan Inggris, Presiden Federasi Sepak Bola Bulgaria (BFS) Borislav Mihaylov diminta mundur oleh Perdana Menteri Bulgaria, Boyko Borissov.
ADVERTISEMENT
Bulgaria kalah memalukan 0-6 dari Inggris pada pertandingan Kualifikasi Piala Eropa 2020 yang digelar di Vasil Levski Stadium, Selasa (15/10/2019) dini hari WIB. Tak cuma kalah telak, tingkah laku para suporter Bulgaria pun jadi sorotan.
Pada babak pertama, pertandingan dihentikan sampai dua kali oleh wasit Ivan Bebek karena para suporter Bulgaria tak henti-hentinya menyuarakan cemoohan rasial kepada para pemain kulit hitam Inggris.
Perdana Menteri Bulgaria, Boyko Borissov. Foto: Reuters/Pool
Kemudian, saat jeda antarbabak, kapten tim Ivelin Popov mendatangi para suporter di tribune. Popov meminta mereka menghentikan cemoohan bernada rasial tersebut dan upayanya itu berhasil.
Namun, semua sudah kadung terjadi. Bulgaria pun terancam hukuman dari UEFA akibat insiden ini. Celakanya, aksi rasialisme ini mereka lakukan ketika Timnas Bulgaria sendiri tengah menjalani masa hukuman.
ADVERTISEMENT
Dalam laga melawan Inggris itu sebagian sektor Vasil Levski Stadium sudah ditutup menyusul aksi rasialisme yang dilakukan para suporter Bulgaria pada pertandingan melawan Republik Ceko dan Kosovo.
Insiden demi insiden ini membuat Perdana Menteri Borissov gerah. Dia pun, lewat Menteri Olahraga Krasen Kralev, meminta agar Mihaylov mundur dari jabatannya di BFS.
Presiden Persatuan Sepak Bola Bulgaria, Borislav Mihaylov (kiri), bersama eks Presiden UEFA Michel Platini. Foto: AFP/Nikolay Doychinov
"Beberapa waktu lalu, Perdana Menteri menghubungi saya," kata Kralev seperti dilansir portal olahraga Bulgaria, Sportal.
"Kalian tahu bahwa dalam empat tahun terakhir pemerintah sudah melakukan banyak hal untuk pengembangan sepak bola Bulgaria. Namun, menyusul beberapa insiden terakhir, Perdana Menteri memerintahkan saya untuk memutus hubungan dengan persatuan sepak bola, termasuk dalam aspek finansial, sampai Borislav Mihaylov mundur," lanjut Kralev.
ADVERTISEMENT
Dalam aturan FIFA, sudah ditegaskan bahwa pemerintah dilarang campur tangan dalam federasi sepak bola. Akan tetapi, menurut Kralev, yang terjadi di Bulgaria tidaklah demikian.
"Ini tidak melanggar aturan. Aturan baru dilanggar kalau beliau mengintervensi langsung. Saat ini, kami hanya menyatakan bahwa kami ingin mereka mengundurkan diri karena insiden kemarin. Negara tak mau lagi memberi toleransi pada perilaku seperti itu," jelas Kralev.