Pogba Bersinar karena Dimainkan di Posisi Terbaiknya

2 Januari 2018 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paul Pogba dan Ashley Young (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Paul Pogba dan Ashley Young (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Acapkali, kita terburu terbakar emosi ketika mendengar apa yang diucapkan oleh orang lain sebelum kita paham apa maksud dari perkataan tersebut.
ADVERTISEMENT
Itu terjadi kala Jose Mourinho, selayaknya sebagian besar dari kita, menelan mentah-mentah kala Paul Scholes bilang bahwa Paul Pogba cuma main jalan kaki dalam laga kontra Southampton pada akhir tahun lalu. Mourinho membalas komentar tersebut dengan membandingkan Scholes dan Pogba.
Padahal, bukan itu yang Scholes maksud. Ada satu kalimat yang kita abai untuk kita cerna sebelum kita memutuskan apakah kita setuju atau tidak dengan ucapan Scholes.
“Dia tak seperti pemain yang bisa memenangi pertandingan atau pemain yang kau bayar dengan harga 90 juta poundsterling,” ujar Scholes sebagaimana dilansir The Independent. “Dia diminta untuk bermain di peran yang ia tak nyaman. Sehingga kamu harus meminta sang manajer pertanggungjawaban untuk itu.”
Ya, Pogba memang pemain berkelas dan itu sudah terlihat sejak di Juventus. Adapun yang membuatnya tidak menunjukkan tanda-tanda ia seorang pemain berkelas selama berkostum "Iblis Merah", semua tak terlepas dari posisi yang ia emban. Di laga kontra Southampton, ia lagi-lagi bermain sebagai gelandang bertahan dalam model double pivot (poros ganda).
ADVERTISEMENT
Posisi yang sama kala musim lalu ia menjadi olok-olok di Manchester United. Dan posisi yang sama kala Pogba mendapatkan kritik hebat karena bermain biasa-biasa saja di Euro 2016. Sebagaimana yang Andai duga, hasilnya hancur. United minim kreasi dan laga melawan Southampton itu berakhir 0-0.
Lalu, mari kita lihat di laga kontra Everton pada Selasa (2/1/2018) dini hari WIB. Di laga tersebut, kita kembali menyaksikan Pogba yang sudah lama kita rindukan.
Pogba, yang diserahi jabatan kapten tim, bermain sebagai gelandang di sisi kiri —selayaknya di Juventus— dengan Ander Herrera dan Nemanja Matic menjaga di belakangnya dalam skema 4-3-3. Tentu saja, di laga itu, Pogba diberikan keleluasaan oleh Mourinho untuk bergerak ke mana saja dan itu berdampak baik bagi permainan United.
ADVERTISEMENT
Di laga tersebut, ia bermain dengan bebas dan penuh percaya diri. Hasilnya, United menang 2-0 dengan kondisi Pogba berhasil menyumbang dua assist —masing-masing untuk Anthony Martial dan Jesse Lingard. Selain itu, ia membangun koneksi unik dengan Lingard, yang juga bermain cair pada laga tersebut.
Berdasarkan data dari WhoScored, Pogba juga mencetak empat tembakan yang membuat Jordan Pickford kerepotan. Selain itu, ia mencatatkan dua aksi dribel di laga tersebut dan duel udara yang berhasil ia menangi.
Pasca-pertandingan, banyak pihak yang kemudian memuji Pogba. Michael Cox, jurnalis dan penulis 'The Mixer: The Story of Premier League Tactics' itu, mengutarakan bahwa Pogba, di laga tersebut, telah kembali ke hari-harinya di Juventus. Sementara legenda Arsenal, Thierry Henry, juga memberikan pernyataan yang serupa.
ADVERTISEMENT
“Dia (memang) bisa bermain di banyak posisi. (Namun) aku bilang, ketika ia baru datang, bagiku, dia bukan gelandang bertahan,” ujar Henry sebagaimana dilansir Sky Sports. “Dia bisa bermain di banyak posisi, tetapi itu adalah posisi terbaiknya. Inilah versi asli Pogba-nya Juventus,” puji Henry.
Dengan hasil positif kemarin, tentu saja, fans United berharap kini Pogba bisa terus membaik. Dan United (atau lebih tepatnya, Mourinho) sepertinya sudah tahu bahwa beginilah sepatutnya cara memanfaatkan Paul Labile Pogba.
Jadwal Premier League. (Foto: Sabryna Putry Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jadwal Premier League. (Foto: Sabryna Putry Muviola/kumparan)