Pratinjau: Akankah Daya Ledak Timnas Inggris Tetap Ada?

7 September 2018 17:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Inggris di laga vs Kroasia. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Inggris di laga vs Kroasia. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
ADVERTISEMENT
Timnas Inggris, seperti yang kita ketahui bersama, tampil begitu luar biasa di ajang Piala Dunia 2018. Di ajang UEFA Nations League ini, akankah mereka tampil apik kembali?
ADVERTISEMENT
Sebuah perjalanan manis baru saja Timnas Inggris lalui di Rusia. Pada pertengahan Juni sampai pertengahan Juli 2018 silam, mereka mampu menembus babak semifinal Piala Dunia 2018. Capaian Inggris ini di luar ekspektasi publik kala itu, yang menganggap Inggirs masih sama: negara yang bagus di kualifikasi, tapi melempem di putaran final sebuah turnamen multinegara.
Selain skema tendangan bebas, skema tiga bek, dengan wing-back yang agresif, juga menjadi tanda dari permainan Inggris di ajang Piala Dunia 2018 ini. Kyle Walker, Fabian Delph, Ashley Young, dan Kieran Trippier memang tampil apik di sayap, tetapi jangan lupakan pula penampilan trio Harry Maguire, John Stiones, dan Eric Dier yang apik di posisi bek.
Ditopang dengan Dele Alli dan Jesse Lingard di lini kedua, ditambah Harry Kane di posisi penyerang tunggal, jadilah Timnas Inggris yang solid. Memang mereka menghadapi lawan yang tidak sulit selama di fase gugur dan fase grup (hanya Belgia dan Kroasia yang menyulitkan mereka), tapi, penampilan ciamik Inggris ini tetap harus diapresiasi.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, akankah penampilan apik Inggris ini berlanjut di ajang UEFA Nations League? Apalagi, di laga perdana Liga A Grup 4 UEFA Nations League yang akan dihelat di Stadion Wembley, Minggu (9/9/2018) dini hari WIB, mereka akan menghadapi Timnas Spanyol.
Timnas Inggris yang Tampaknya Tidak Akan Banyak Berubah
Gareth Southgate, pelatih Timnas Inggris, sudah memanggil 23 nama yang akan memperkuat Inggris dalam ajang UEFA Nations League sekaligus laga uji tanding menghadapi Swiss pada 11 September 2018 mendatang. Dari 23 nama tersebut, hampir semuanya adalah para pemain yang mentas di ajang Piala Dunia 2018.
Sedikit perubahan hanya dilakukan Southgate dengan memanggil lima nama tambahan lain. Mereka adalah Marcus Bettinelli (Fulham), Joe Gomez (Liverpool), Luke Shaw (Manchester United), James Tarkowski (Burnley), serta Alex McCarthy (Southampton). Khusus untuk Shaw, pemanggilan ini jadi spesial, setelah dia tampil apik bersama Manchester United di pekan-pekan awal Premier League musim 2018/19.
ADVERTISEMENT
Dengan susunan skuat yang tak jauh berbeda, permainan Inggris pun diprediksi akan mirip-mirip dengan apa yang mereka tampilkan di Piala Dunia 2018. Skema tiga bek masih akan menjadi andalan Inggris, dengan dua wing-back, dua gelandang tengah, dua gelandang serang, dan satu penyerang tunggal. Dengan permainan yang sama, bukankah risiko permainan Timnas Inggris terbaca akan lebih besar?
Pemain timnas Inggris, Kyle Walker. (Foto: Kai Pfaffenbach/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain timnas Inggris, Kyle Walker. (Foto: Kai Pfaffenbach/Reuters)
Dalam sebuah analisis taktikal yang ditelurkan Danny Higginbotham, ahli taktik kepunyaan Sky Sports, kunci agar permainan Inggris tetap bisa cair dan tidak terbaca lawan bukan dari segi wing-back maupun dari segi gelandang tengahnya, melainkan dari tiga bek yang ada di belakang. Maguire dan Stones-lah, sosok yang dia sebut memegang peranan penting.
"Keindahan dari bermain dengan tiga bek di belakang, salah satunya, adalah bola bisa dimainkan dari belakang, apalagi jika Anda memiliki pemain yang bisa mengontrol bola," ujar Higginbotham.
ADVERTISEMENT
"Ketika salah satu dari bek mengontrol bola, mereka akan sukses menarik salah satu gelandang. Dengan begitu, ruang akan tercipta di depan. Ruang inilah yang bisa jadi awal serangan Inggris, melibatkan semua pemain di tengah dan depan," katanya menambahkan.
Jika hal ini terjadi dan bisa dilakukan, Timnas Inggris akan mampu menjaga daya ledak yang mereka miliki sejak Piala Dunia 2018 silam.
Melihat Usaha Luis Enrique Membangkitkan Spanyol
Selain menyaksikan bagaimana Timnas Inggris menjaga daya ledak, menarik juga melihat bagaimana Luis Enrique akan membangkitkan Timnas Spanyol. Di ajang Piala Dunia 2018, Spanyol mengalami guncangan. Beberapa hari sebelum tampil di Rusia, pelatih mereka, Julen Lopetegui, dipecat RFEF (Asosiasi Sepak Bola Spanyol) karena meresmikan kepindahan ke Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Guncangan ini memengaruhi penampilan Spanyol di ajang Piala Dunia 2018. Walau mampu lolos dari fase grup, di babak 16 besar, mereka kalah menyakitkan dari tuan rumah, Rusia, lewat babak adu penalti. Spanyol gagal melakukan penebusan dosa setelah tampil buruk juga di Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016.
Kekecewaan Timnas Spanyol Usai Gagal di Rusia (Foto: REUTERS/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Kekecewaan Timnas Spanyol Usai Gagal di Rusia (Foto: REUTERS/Carl Recine)
Namun, jelang laga UEFA Nations League ini, Luis Enrique mulai melakukan beberapa pembenahan. Selain berani memanggil beberapa nama baru, seperti Inigo Martinez, Marcos Alonso, Suso, dan Dani Ceballos, juga berani memanggil kembali Alvaro Morata, Enrique menerapkan metode baru di tim Spanyol.
Setidaknya, ada dua metode yang diterapkan Enrique kali ini, yaitu soal pelarangan penggunaan ponsel ketika makan dan metode escape room. Metode ini dianggap dapat membangun kedekatan di antara pemain, apalagi dengan diangkatnya Enrique sebagai pelatih, banyak pihak menilai bahwa pelatih berusia 48 tahun itu akan membawa sentimen terhadap pemain Real Madrid di dalam skuat Spanyol.
ADVERTISEMENT
Dengan skuat yang sedikit mengalami penyegaran, ditambah pula dengan metode larangan penggunaan ponsel saat makan dan "escape room" yang diterapkan, akankah Enrique mampu membawa perubahan di skuat Spanyol? Akankah dia juga mampu menjawab persoalan serangan Spanyol di ajang Piala Dunia 2018 yang kerap tersendat di area sepertiga akhir teratasi?
***
Liga A UEFA Nations League memang menjanjikan banyak partai menarik. Selain karena menjadi tempat bertemunya tim-tim besar Eropa, Liga A juga menjadi ajang penebusan dosa bagi tim-tim besar yang gagal tampil apik di Piala Dunia 2018.
Mewaspadai kebangkitan Spanyol, Inggris seharusnya mampu menjaga daya ledak seperti yang mereka pertontonkan di Rusia. Dengan menjaga daya ledak seperti itu, mereka diharapkan dapat bersaing di Liga A UEFA Nations League, bersama dengan tim-tim lain.
ADVERTISEMENT
Namun, jika daya ledak ini gagal mereka jaga, bisa jadi di ajang UEFA Nations League, Timnas Inggris akan menjadi bulan-bulanan. Apalagi selain Spanyol, mereka juga akan bertemu Timnas Kroasia.
====
*Pertandingan Inggris vs Spanyol akan berlangsung pada Minggu (9/9/2018) dini hari pukul 01:45 WIB.