Pratinjau Mesir vs Uruguay: Ketika Suarez dan Cavani Jadi Kunci

15 Juni 2018 11:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Latihan Timnas Uruguay. (Foto: REUTERS/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Latihan Timnas Uruguay. (Foto: REUTERS/Andrew Couldridge)
ADVERTISEMENT
Langkah pertama Uruguay di Piala Dunia 2018 akan dijejakkan dalam hitungan jam. Dalam pertandingan perdana, anak-anak didik Oscar Tabarez bakal menghadapi Mesir di Ekaterinburg Arena, Jumat (15/6/2018) pukul 19:00 WIB.
ADVERTISEMENT
Laga ini diprediksi tak akan berjalan sulit untuk Uruguay. Selain tak adanya pemain yang memiliki permasalahan dengan kondisi fisik, mereka juga didukung oleh rekor tak pernah kalah dari wakil Afrika di Piala Dunia.
Opsi Melimpah Tabarez, Kabar Baik dari Cuper
Uruguay berlatih di Ekaterinburg Arena. (Foto: REUTERS/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Uruguay berlatih di Ekaterinburg Arena. (Foto: REUTERS/Andrew Couldridge)
Optimisme tinggi didengungkan oleh pelatih Uruguay, Oscar Tabarez. Sebagian besar dari 23 pemain yang ia bawa ke Rusia memiliki kualitas yang sama dan tak memiliki persoalan dengan cedera. Menjelang laga melawan Mesir, 23 nama tersebut siap untuk diturunkan.
Tak adanya pemain yang bermasalah membuat Tabarez bisa bebas menentukan skuatnya. Untuk laga melawan Mesir, yang di atas kertas bisa dengan mudah dimenangi, ia tampaknya bakal menggunakan pola 4-2-3-1.
Pola ini kemungkinan dipilih Tabarez karena ia menginginkan lini depan yang tajam. Dengan menghadirkan Edinson Cavani, yang didukung oleh Luis Suarez, Giorgian De Arrascaeta, dan Cristian Rodriguez, harapan pelatih berusia 71 tahun tersebut bisa jadi bakal nyata.
ADVERTISEMENT
Sementara, kabar baik datang ke kubu Cuper. Di hari pembukaan Piala Dunia 2018, ia mengonfirmasi bahwa Mohamed Salah sudah siap bermain melawan Uruguay. Suka atau tidak suka, kehadiran Salah amat dibutuhkan Mesir.
Bagaimana tidak, mantan pemain Chelsea itu sukses mengemas 33 gol dalam 57 kali penampilannya bersama The Pharaohs. Satu tiket yang diraih Essam El Hadary dan kawan-kawan juga dihasilkan dari sepasang golnya ke gawang Kongo pada babak kualifikasi Piala Dunia, Oktober lalu.
Berharap Taji Luis Suarez dan Edinson Cavani
Cavani berlatih di Ekaterinburg Arena. (Foto:  REUTERS/Damir Sagolj)
zoom-in-whitePerbesar
Cavani berlatih di Ekaterinburg Arena. (Foto: REUTERS/Damir Sagolj)
Tak bisa dipungkiri bahwa kunci utama Uruguay adalah ketajaman lini depan. Diperkuat oleh Luis Suarez dan Edinson Cavani, mereka tak pernah berpikir bahwa mencetak gol bisa menjadi persoalan yang begitu sulit.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan Uruguay terhadap Suarez dan Cavani sebenarnya masuk akal. Sejak dipercaya bermain bersama di lini depan mereka pemain Uruguay dengan jumlah gol terbanyak, mereka termasuk ke dalam barisan yang memiliki jumlah penampilan yang terhitung tak sedikit.
Suarez telah mencetak lima gol di Piala Dunia. Di sisi lain, Cavani baru membukukan dua gol. Catatan tersebut dibalik oleh Cavani kala bersaing di pertandingan internasional; Cavani telah bermain dalam 101 laga, sementara Suarez sudah memainkan laga ke-98.
Di satu sisi, Tabarez juga wajib memerintahkan pemain yang lain supaya mendukung ketajaman dua nama tersebut di atas lapangan. Tanpa dukungan yang lain, melihat kombinasi ini tampil tajam bisa jadi hanya akan menjadi asumsi.
ADVERTISEMENT
Agar Tak Salah Melulu
Salah berlatih dengan Elmohamady. (Foto: REUTERS/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Salah berlatih dengan Elmohamady. (Foto: REUTERS/Andrew Couldridge)
Konfirmasi Cuper soal kondisi fisik Salah memang dapat mengangkat moral Mesir, mengingat seberapa besar peran pemain yang satu ini pada timnya. Walau demikian, mengandalkan Salah seorang diri sama dengan bersikap naif. Terlebih, dalam konfirmasinya, Cuper juga menyebutkan bahwa mereka tetap memantau kondisi fisik Salah. Seandainya kondisinya menurun, maka mereka akan mengambil rencana cadangan.
Cuper telah mencoba banyak cara untuk mengisi ruang yang kosong saat ditinggal absen Salah. Mulai dari memainkan Ramadan Sobhi di posisi kerja Salah, hingga mengubah formasi tim asuhannya ke 4-3-2-1 dan 4-3-3.
Setelah beberapa kali dicoba, 4-3-2-1 menjadi pakem paling berhasil. Ketiadaan Salah ditutupi oleh penampilan penggantinya, Amr Warda. Bersama Mahmoud ‘Trezeguet’ Hassan, mereka jadi senjata Mesir untuk menekan lini belakang lawan. Keberadaan Hassan sebenarnya layak diperhitungkan. Terhitung, ia sudah mencetak 13 gol dan enam assist bersama Kasimpasa di Süper Lig Turki.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, keduanya tak serta merta jadi tumpuan. Pengalaman yang minim bisa saja membuat keduanya gugup ketika dipercayakan memanggul tanggung jawab tak ringan. Wajib hukumnya bagi Cuper untuk terus mencari formula di lini depan Mesir, sehingga tak terus-menerus bergantung pada Salah seorang.
***
Uruguay memasuki turnamen dengan modal mental yang baik. Sebabnya, kemenangan seperti berdekat-dekatan dengan mereka apabila melihat tren tiga kemenangan yang dibukukan dalam penampilan di China Cup 2018.
Sementara, Mesir perlu melakukan segala cara untuk menahan diri dari gempuran yang tampaknya bakal dilakukan oleh Luis Suarez dan Edinson Cavani. Dengan bermain sabar dan terus mengawasi pergerakan dua pemain tersebut, bukannya tak mungkin Uruguay bakal mengalami kesulitan.