Presiden PSG: Saya Tak Ingin Punya Pemain yang Sok 'Ngartis'

17 Juni 2019 7:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Neymar bersama Nasser Al Khelaifi. Foto: Reuters/Christian Hartmann
zoom-in-whitePerbesar
Neymar bersama Nasser Al Khelaifi. Foto: Reuters/Christian Hartmann
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nasser Al-Khelaifi selaku Presiden Paris Saint-Germain (PSG) mulai gerah dengan perilaku para pemainnya. Wajar saja, PSG kini lebih sering mendulang sensasi ketimbang meraih trofi.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak ingin lagi memiliki pemain yang bertingkah seperti selebriti. Pemain harus memikul tanggung jawab mereka lebih dari sebelumnya," kata Al-Khelaifi dilansir France Football.
Neymar jadi yang paling kentara soal ini. Ya, sebelumnya ia pernah berseteru dengan Edinson Cavani karena berebut sebagai algojo tendangan penalti. Bahkan, bentrokan keduanya dikabarkan meluber hingga ke ruang ganti.
Ulah Neymar tak berhenti sampai di situ. Ia kedapatan memukul seorang fan di tribune saat PSG keok dari Stade Rennais pada final Coupe de France akhir April lalu.
Belum lagi dengan omelan Neymar pasca-kekalahan timnya dari Manchester United di Liga Champions. Ujung-ujungnya, dia dan PSG yang merugi karena UEFA melarangnya tampil di tiga laga Liga Champions musim depan.
ADVERTISEMENT
Cavani dan Neymar Foto: Benoit Tessier/Reuters
Well, pemilik mana yang ingin klubnya terdengar bising karena kontroversi ketimbang prestasi. Boleh jadi Al-Khelaifi tak ingin PSG bernasib serupa dengan Bayern Muenchen dalam kurun waktu 1991 s/d 1998.
Alih-alih soal gelar, topik pemberitaan Die Rotten kala itu cenderung ramai perihal masalah internal. Pertikaian Stefan Effenberg, Lothar Matthaeus, dan Juergen Klinsmann lebih dari cukup untuk membenamkan torehan lima trofi yang mereka menangi dalam kurun waktu tersebut.
Al-Khelaifi juga melanjutkan, bahwa ia menginginkan kerja keras dari para penggawanya. Malah, ia tak segan untuk menendang pemain yang memang ogah diatur.
Toh, logis bila Al-Khelaifi mulai menebar ultimatum. PSG mengakhiri musim 2018/19 dengan gelar yang minim. Kendati sukses menjuarai Ligue 1 dan Trophee des Champions, PSG gagal mempertahankan Coupe de France dan Coupe de la Ligue. Ditambah lagi dengan kegagalan Kylian Mbappe dan kawan-kawan di ajang Liga Champions.
ADVERTISEMENT
“Itu pasti sangat berbeda. Mereka harus melakukan lebih banyak, bekerja lebih banyak. Mereka di sini bukan untuk menyenangkan diri mereka sendiri. Jika mereka tidak setuju, pintu terbuka untuk mereka. Ciao!” lanjut Al-Khelaifi.
Di sisi lain, ungkapan itu bisa mengisyaratkan pengusiran Al-Khelaifi kepada pemain yang gemar menuai kontroversi. Kebetulan, Neymar sendiri memang santer dikabarkan bakal angkat kaki dari Parc des Princes. Adalah Barcelona dan Real Madrid yang dikabarkan jadi peminat terbesarnya.